Hidup
itu seperti apa sih ? setiap orang pasti punya kesimpulan yang berbeda beda
tentang hidup. Kalau yang aku rasakan tentang hidup, sejauh ini sih lucu. Iya
lucu. Kita kadang di buat lucu sama yang namanya hidup. Kadang penuh kejutan.
Kita juga nggak bakalan tau kejutan seperti apa. Yang jelas harus siap dengan
kejutan itu. Tadi pas buka twitter, sempet baca tweet dari salah satu motivator
terbaik diindonesia, dengan sebutan, manusia satu juta dolar. Sudah tau kan
yang aku maksud. Hehehe….malah mainan teka teki. Bunyi tweet nya sebagai
berikut, “kita
kadang di kejutkan dengan masalah yang kita sendiri tak dapat menduganya”.
Kira kira kayak gitu tweetnya. Emang bener sih, kita nggak pernah tau kapan
masalah datang. Karena itu adalah kejutan dari Tuhan. Karena datangnya masalah
menunjukan kalau kita adalah manusia yang kuat. Misalnya saja begini, saat kita
berkendara di bawah hujan, kemudian ada petir menyambar, siap nggak siap kita
harus di kagetkan dengan suara petir itu. Nah…itu yang namanya kejutan. Bisa
berupa kesenangan, bisa juga berupa kesedihan.
Hidup
memang kadang gitu, aneh aneh lucu lucu gimana gitu. Pernah baca quote seperti
ini, “hidup
ya gitum kalau kita nggak punya apa yang mereka mau, kita bukan siapa siapa,
tapi saat apa yang mereka mau ada pada kita, barulah keberadaan kita di
perhitungkan”. Kira kira begitu bunyinya. Gimana menurut kalian. Ada
benarnya nggak kata kata seperti itu. Kalau menurut ku sih iya. Ada benarnya
dalah kata kata itu. Entah hukum alam atau gimana. Kadang orang cenderung lebih
bersosialisasi dengang yang memberikan manfaat buat mereka. Dan yang nggak ada
manfaatnya nggak perlu di ajak sosialisasi. Memanglah, kadang lucu. Entah apa
yang manusia cari. Kadang bersikap manis banget. Santun banget. Lain hari bisa
menusuk. Selagi dalam diri kita nggak ada sesuatu yang menarik, kita bakalan di
tinggalkan. Hidup juga terkadang aneh. manusia cenderung egois saat mereka
merasa mampu mendapatkan apa yang mereka mau. Mereka nggak mikir kalau nggak
semua orang itu mempunyai bakat yang sama. Misalnya saja ya, kalau seseorang
sukses dalam bidang kuliner, belum tentu juga temannya juga bakalan hoki di
bidang kuliner. Rejeki mah uruan Tuhan, yang penting kita usaha. Kadang suka
kesel juga kalau ada orang bilang, loh kok kamu nggak nyobain ini, ini,
oooh…pasti kamu pilih pilih ya, bla…bla…bla…memanglah ya, kalau kita sedang
jatuh, banyak nyinyiran yang mendatangi kita hingga detil banget. Pinter banget
nyari kesalahan. Tapi saat kita sedang naik, mereka akan lebih bersikap sok
manis, ooh…searang anaknya di mana bu, nitip salah ya kalau ketemu. Tar kalau
pas jatuh lagi, boro boro ngeliat, malah di kepoin dan bikin kita tambah
nyesek. Hahahaaa….manusiaaaaaaa. tapi
mungkin wajar ya, kalau nggak kayak gitu nggak asyik katanya.
Ya
memang, aku sendiri kadang capek kalau ada orang bersikap seperti itu. Mereka
tuh aneh. apa belum pernah ya, di perlakukan seperti itu. Enak banget kalau
orang kaya tuh, apalagi udah kaya dan punya pangkat. Mereka kadang bisa banget
dengan mudah memandang sebelah. Emang dia pikir dia siapa. Okelah, didunia ini
siapa sih yang nggak bisa semena mena kalau punya uang. Apapun bisa di muluskan
asal ada uang. Ibaratnya, uang bisa bicara. Entahlah, mungkin karena sulitnya
ekonomi, banyak orang yang bisa main uang, bagi yang bisa lho ya. Misalnya saja
begini, eeh tolong masukin anak saya dong, nanti bilang aja berapapun saya
bayar yang penting anak saya bisa kerja di situ, oooh…beres lah nanti aku
kabarin lagi. Mungkin kayak gitu yang di maksud uang bisa bicara. Tapi kalau
uang beneran bisa bicara, ngeri dong ya. Dompet bakalan ramai banget karena
mereka selalu arisan.
Kita
nggak pernah tau isi hati manusia seperti apa. Yang teman dekat saja bisa
berkhianat. Apalagi yang baru kenal. Bukan bermaksud berfikir negative, tapi
hanya jaga jaga saja. Yang terlihat baik belum tentu baik. Yang terlihat care
tenyata nggak care. Sandiwara, iya…katanya hidup ini hanya sandiwara. Kadang
yang terlihat mendukung, bisa saja menjatuhkan. Aku nulis gini nggak bermaksud
punya pikiran jelek terhadap orang baru, No. nggak kayak gitu. Cuma waspada
saja. Pernah punya pengalaman buruk tentang teman, iya bahkan berulang ulang.
Dan ini membuatku jadi susah percaya. Kadang yang kita anggap teman, mereka
belum tentu juga menganggap kita teman. Saat jatuh, baru tau siapa yang bener
bener teman. Iya, teman ku mungkin nggak banyak, bisa di hitung, tapi mereka
selalu ada saat aku jatuh, selalu menyediakan telingan saat aku pingin cerita.
Buat apa sih pamer banyak teman kesana kemari, kalau mereka tu hanya ada pas
kamu seneng doang. Sedangkan pas hatimu menangis, mereka nggak ada. Apa itu
yang di sebut teman??walau terkadang orang yang aku percaya saja bisa menjauh
saat aku jatuh. Tapi nggak papa kok. Nggak perlu benci atau gimana.belajar dari
kata kata Kak Raditya Dika di salah satu episode malam minggu miko, “kita nggak
perlu tau orang lain butuh kita atau enggak, yang jelas, kita selalu ada untuk
mereka”. Dari sini aku belajar ikhlas, biarlah yang datang saat
butuh doang, nanti juga bakalan di gituin sama teman barunya kok. Ingat pepatah
jawa yang bunyinya begini, “wong sing nandur bakal ngunduh”, siapa yang
menanam akan menuai, siapa yang bebuat baik akan mendapatkan perlakuan yang
sama baiknya atau bahkan lebih baik, dan yang berbuat jahat akan mendapatkan
perlakuan jahat, atau bahkan lebuh jahat. Aku percaya waktu, Karena waktu yang
akan menjwab dan membuktikan siapa saja yang baik dan siapa saja yang jahat.
Saat kita sedang jatuh, mungkin manusia akan menyepelekan kita, menganggap
rendah atau bahkan menjauh dan nggak mau kenal, tapi waktu nggak akan diam, Ia
melihat dan akan mengubahnya suatu hari nanti. Yang nggak mau berbagi, nanti
akan tau bagaimana rasanya kekurangan. Yang selalu berbagi, nanti suatu saat
saat ia jatuh, dia bakaln banyak yang menolong. Mungkin hokum seperti ini masih
akan terus berlaku. Kunci hidup bahagia itu sebenarnya simple, kita nggak perlu
mendengar apa yang nggak perlu di dengar, nggak perlu melihat apa yang nggak
perlu di lihat. Katanya sih sesimple itu, nah…buat buktinya, mari kita coba.
Aku juga sudah capek, peduli sama orang yang belum tentu peduli sama kita. Tapi
jangan pernah berhenti untuk tak peduli, karena suatu saat nanti kita akan tau,
apa arti peduli yang sekarang ini kita tanam. Nggak perlu capek untuk berbuat
baik, karena semua ini bukan karena manusia, tapi karena Tuhan. You just
believe it. Everything will be okay.
0 comments:
Posting Komentar