Minggu, 16 Agustus 2015

#ReviewFilmKeluargaSomat




Ditulis pada tanggal 20-06-2014


Tadinya pas pertama kali nonton acara ini, terlihat agak aneh. Memang biasa kalau nonton TV dan sedang Iklan, mulai deh gonta ganti acaranya. Kebiasaan sejak masih kecil kebawa sampai sekarang. Aku memang dari dulu penggemar kartun. Tapi kalau di liat liat, anak anak sekarang lebih suka sinetron dari pada kartun. Kalau aku dulu pas kecil, belum ada sinetron deh kayaknya. Maksudnya sinetron anak anak sekolah gitu. 

Kalau tersanjung udah ada. Yang episode nya puanjaaaaaang banget itu. Entah itu ending nya gimana. Hmm....kembali ke pokok bahasan. Jadi keluarga Pak Somat ini adalah kartun yang bahasanya jawa banget. Seperti baju ibuk inah yang masih pakai jarit. Jadi keluarga Somat ini adaah keluarga yang adem ayem dan jauh dari masalah. Hanya saja banyak kekonyolan yang terjadi dalam keluarga mereka maupun tetangga mereka. 

Pak Somat mempunyai seorang Istri namanya Bu Inah, dan dua Anak yang namanya Dudung dan Ninung. Bu Inah adalah Ibu rumah tangga yang kesehariannya jualan di sepan rumah. Seperti toko kelontong gitu. Dudung dan Ninung adalah kakak beradik yang duduk di bangku sekolah dasar. Entah mengapa kakak beradik itu satu kelas, aku juga nggak tau. Kehidupan mereka jauh dari keributan. Pokoknya adem ayem. 

Keributan yang ada di antara mereka paling hanya soal ibu ibu kampung yang suka ngutang di warung Bu Inah. Namanya juga Ibu ibu, wajarlah kalau hal tersebut suka menjadi ribut ribut kecil. Dudung dan Ninung punya banyak teman di sekolahnya yang juga tetangga nya. Mereka adalah, Aling, masih keturunan cina, ada Nippon, buka keturunan jepang lho. *apa hubungannya Ta. Kemudian ada Aldo, anaknya Pak RT. 

Pertemanan mereka masih pure banget. Mereka juga sangat setia kawan walaupun ada kejahilan kejahilan kecil di antara mereka. Kadang aku menilai film ini dengan membandingkan sinetron sinetron yang penuh dengan kebohongan. *Loh....pecinta sinetron ya Ta. Enggak sih, dulu emang suka nonton Film yang bertemakan Hidayah gitu. 

Jadi banyak banget orang jahat yang akhirnya dapat kutukan atau sejenisnya gitu kemudian Tobat. Kadang juga ada perasaan iri antara tetangga 1 dengan tetangga yang lain. Dan ini akan menimpulkan perang batin. *Lahh...nanta mulai lebay. Hihihiii...iya sih, menurut yang aku tonton kebanyakan gitu. 

Kalau nonton Keluarga Somat ini rasanya adem banget. Kehidupa mereka rukun dan nggak saling menjelek jelekkan satu sama lain. Anak anaknya juga terlihat rukun. Nggak seperti anak anak yang sudah sibuk sama gadget mereka masing masing. Kemajuan teknologi sebenarnya bagus banget dampaknya bagi mereka yang “pas” dalam pemakaiannya. 

Sekarang anak anak lebih sering bermain dengan gadget mereka dari pada main dengan teman teman nya. Ada juga yang main bersama teman teman nya tapi masih sibuk dengan gadget masing masing. Tapi ya mau gimana lagi. Tergantung cara orang tua juga, bagaimana caranya mengajarkan kepada anak anak mereka, memakai gadget yang baik dan yang salah. *Loh....topiknya kok jadi ke gadget tu gimana Ta. Hihihii..nggak papa juga kali ya. 

Yah...kira kira seperti itu lah gambaran keluarga Pak Somat. Hidup rukun dengan tetangga dan sifat pure anak anaknya. Gitu deh Pokoknya, kalau penasaran pingin liat, Tonton aja di Indosiar kalau pagi. Nah aku lupa jam berapa, soalnya kalau pagi banyak kartun. Ada upin ipin, ada masha and bear, Spongebob, Tom and jerry dan kadang juga ada barbie kalau pas liburan sekolah.

0 comments:

Popular Posts