“Eh
si A ini orangnya susah banget, suka pilih-pilih, pantes aja ya....dia tu
bla...bla...bla...bla...”
“Oooh...gitu
ya...pantesan aja kok bla..bla..bla...”
“Kenapa
sih si B ssekarang kerjanya disana? Kan jauh? Kenapa ngga milih yang dekat aja
sih”
“Kamu
kok masih nganggur? Bukannya kamu SARJANA ya? Kok kalah sama anak SMA??
“Kamu
kok eek nya di jamban sih? *Lohhhh.....
And......there are many stupid
question ........
“Ngototers adalah sekumpulan orang-orang yang suka ngotot dalam
berbicara”
Entahlah...tiba-tiba
kepikiran kepingin nulis hal beginian....Ngga lengkap aja kalau belum ditulis
dan share di blog. Penting ngga penting anggap aja penting dehh. Dalam suatu
daerah memang selalu memiliki mental primitif yang berbeda-beda, ada yang parah
banget, dan ada yang parah banget. Pokoknya Cuma dua pilihan itu. Antara parah
banget dan parah banget. *LahhSamaAjaDeeeh... Soalnya ngga ada yang lain.
Mental primitip adalah pikiran katrok yang masih
gampang untuk diprovokatori(Biasanya masih terjadi di kampung yang masih
kolot). Kebanyakan dari mereka biasanya memiliki rasa tidak senang ketika orang
lain merasa senang. Adapun dari mereka yang punya sifat iri, mereka cenderung
mencari teman agar bisa ngerumpi untuk menjatuhkan orang yang sedang bahagia.
Mental primitif biasanya “Bergerombol”. Bergerompol dan semua cenderung mudah
kena tipu omongan yang belum jelas kebenarannya. Tak hanya bergerombol, kaum
primitif biasanya hanay bermodal omongan yang ngotot, iya,,mereka ngotot karena
merasa paling benar. Mereka hanya bicara dan terus bicara tanpa memberi
kesempatan orang lain untuk berbicara. Selain itu, mereka cenderung “ngeyel”
dalam menghadapi lawan. Dengan modal “ngotot” mereka berpikir akan ditakuti
banak orang dan dengan mudah dalam mencari teman baru untuk di jadikan “Genk”.
Nah....kira-kira begitulah sedikit penjelasan tentang mental primitif.
Mental primitif
sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Hanya saja dapat merusak generasi yang akan
datang. Walaupun mental primitif tidak menular, tapi ini akan membuat anak-anak
yang ngga tau apa-apa jadi ikut-ikutan ngga jelas. Sejauh ini memang belum ada
seseorang yang tertular mental primitif, hanya saja mereka secara tidak sadar
lantaran sering bersama-sama dan tergolong kaum yang “ikut-ikutan”. Hal ini
cukup berbahaya untuk kalangan anak kecil. Kalau bisa sih, anak-anak harus
dijauhkan dengan orang-orang bermental primitip. Kasian dengan generasi yang
akan datang jika mereka memiliki mental primitip, mereka akan susah untuk
berkembang dengan hal-hal baru yang lebih menarik untuk dipelajari.
Mental primitif bukan
dari kalangan mereka yang tidak berpendidikan, beberapa diantaranya juga
lulusan perguruan tinggi. Banyak yang masih berfikir bahwa lulusan perguruan
tinggi is the best lah pokoknya. Ini juga tergantung dari pikiran masing-masing
orang. Banyak yang lulusan perguruan tinggi ternama yang hanya “nebeng” nama
kampus.Pemikirannya tidak seperti yang orang lain pikirkan tentang kampus
terbaik yang orang lain agung-agungkan. Ada beberapa juga yang memandang rendah
kampus yang tidak populer walaupun alumnusnya mampu menciptakan inovasi-inovasi
terbaik mereka. Kadang orang memangdang hanya dari hal besar dulu, misalnya
saja, kampus terbaik selalu menghasilkan pemikiran alumnus yang cerdas juga.
Sebenarnya tidak semua begitu. Pernah membaca sekilas yang bunyinya begini, “Universitas manapun akan tetap sama saja, ini hanya
tergantung cara masing – masing dari kita untuk berkembang, bukan karena alumni
kampus, tapi tentang pemikiran pribadi masing-masing”. Begitulah
bunyinya, tapi kutipan siapa ya? Lupa!!
Ya memang tidak
gampang untuk tidak terjerumus dalam kedalam mental primitip. Yang perlu
diingat adalah, jangan mudah percaya apa kata orang yang belum tentu tau
kenyataan sebenarnya. Tapi susah juga sih, kebanyakan dari mereka hanya akan
asal percaya begiru saja. Bagaimana caranya agar seseorang tidak mudah percaya
apa kata orang lain yang belum jelas???? Nah....itu dia, guwe juga bingung.
Kira-kira gimana caranya agar kita tidak terlalu mudah percaya dengan kata
seorang penjilat. #Eh....
0 comments:
Posting Komentar