“Anak-anak----------Alay------------Dewasa”
Segala sesuatunya
emang membutuhkan proses. Termasuk juga
saat menuju masa kedewasaan. Rasanya seperti ada yang kurang kalau seseorang
belum mengalami masa “alay”. Kalaupun ada banyak, tapi itu wajar kok. Nanti
suatu saat kalau sudah Dewasa, mereka bakal malu banget ngeliat tingkahnya
waktu masih alay. Serius deh. Dan, kalau sudah Dewasa, kamu bakalan rindu
banget sama masa-masa ke-alay-an mu yang ternyata juga bikin diri sendiri
ilfeel.
Well, saat kamu
sudah benar-benar Dewasa, kamu bakal nerima ujian. Bukan ujian sekolah maupun
ujian skripsi. Yang pasti ini bakalan lebih sulit dari keduanya. Lalu bagaimana
seseorang bisa dikatakan Dewasa? Yaitu ketika mereka mampu melewati ujian
berikut ini.
Beberapa Ujian
Kedewasaan
1.Punya temen
munafik dan bisa memaafkan kesalahannya.
Pernah nggak
punya temen munafik? PERNAH. Ya emang nyebelin banget. Tapi nggak selamanya
kamu harus jengkel sama orang-orang yang pernah nusuk kamu dari belakang. Kalau
dibilang jahat ya emang jahat banget. Tapi akan ada masanya kamu melupakan
kesalahannya dan menganggap, “Yang sudah
sudah ya sudahlah”. E buset kek lagunya Ayu ting-ting. Pokoknya gitu deh.
Kamu dalam sekejap bisa melupakan segalanya. Just Forgivie and Forget them. It’s simple.
2.Mengatasi masalah tanpa mengumbar di Sosmed.
Anak alay emang
doyan ngumbar masalahnya ke sosmed. Berasa penting banget kali ya. Kakinya kena
knalpot aja di upload ke sosmed. Yah...namanya juga belum Dewasa. Beda sama orang
yang udah Dewasa. Mereka justru malu kalau masalahnya diumbar. Bagi orang-orang
Dewasa, mengumbar masalah di Sosmed hanya akan membuat orang lain bertepuk
tangan atas penderitaannya. So...tunjukin kalau kamu kuat. Walaupun sedang
jatuh.
3.Tidak
menggubris omongan orang.
Namanya juga
orang rempong. Kita yang jalanin tapi mereka yang sibuk ngurusin. Jangan ambil
pusing dengan omongan orang yang selalu menjatuhkan. It’s okay lah. Kamu makan
nggak minta mereka. Anggap aja Anjing menggonggong. Karna semakin kamu
menaggapi, maka mereka akan lebih sering menggonggong.
4.Bersikap baik
pada semua orang.
Dalam hidup
memang tidak selamanya orang yang kita anggap baik juga benar-benar baik sama
kita. Semakin kamu Dewasa, kamu akan tau bahwa kita nggak perlu mendapatkan hal
yang sama dari apa yang telah kita perbuat ke orang lain. Saat seseorang sangat
menyebalkan saat kita ajak bicara, maka kitab tidak boleh memperlakukan hal ini
kepada orang lain. Karna kita tau, dicuekin itu sakit.
5.Bisa menerima
saat berada dititik paling rendah.
Nasib tiap-tiap
manusia tidak selalu sama. Kadang berada pada titik tertinggi. Dan ada saatnya
juga berada pada titik paling rendah. Berada pada titik paling tinggi akan
mengajarkan pada kita bagaimana cara bersyukur. Sedangkan saat kita berada
dititik paling rendah mengajarkan pada kita untuk selalu bersabar. Jangan
merasa paling menderita saat berada di titik paling rendah, karna Tuhan selalu
punya cara untuk menaikkan lagi.
6.Bisa menerima
kelebihan orang lain.
Menerima
kelebihan orang lain bukan berarti kita kalah. Tuhan menciptakan manusia dengan
kelebihannya masing-masih. Kamu juga pasti punya kelebihan yang luar biasa.
Hanya saja kamu belum sadar apa kelebihanmu. Jangan iri melihat kelebihan orang
lain. Karna kamu juga memilikinya.
Gimana? Gimana? Kira-kira
bisa nggak mengikuti ujian kedewasaan seperti diatas. Bagi beberapa orang
memang sangat mudah. Namun sebagian orang juiga marasa sulit. Tapi semua itu
pilihan. Dewasa pun juga tidak tergantung dengan usia. Yang sudah “berumur”
tapi masih kekanak-kananan juga banyak. Nah....kalau kamu sudah bisa melewati ujian
dengan baik, maka kamu layak menjadi lebih dewasa.
0 comments:
Posting Komentar