….Yang
masih selalu terlintas adalah ketika aku pulang ke rumah, beliau selalu duduk
di teras depat rumah. Setelah aku sampai depan rumah dan memasukkan motor ke
dalam, seketika juga beliau masuk kedalam dan terlihat jelas dari wajahnya yang
seolah lega, anak perempuannya sudah sampai dengan selamat…
Moment yang
langka, bahkan aku sekarang sudah tidak bisa lagi mendapatkan perhatian seperti
itu. Beliau terlalu cepat meninggalkan kita. Sedikit yang aku sesalkan adalah,
saat aku aku belum bisa menghasilkan uang untuk membelikan sesuatu untuk
beliau. Kata yang selalu kuingat saat aku pulang dari kos adalah, “sesekali mbok bawa bakpia to Nak,
Bapak pingin makan bakpia anget”, dengan wajah yang penuh harapan
beliau berkata, entah waktu itu hanya sekedar bercanda atau memang benar
menginginkannya. Aku yang waktu itu belum berpenghasilan dan masih kuliah. Dan
yang membuatku nyesek adalah, aku nggak kepikiran untuk menyisihkan uang jajan karena waktu itu aku masih jadi anak yang
boros. Kalau inget juga rasanya kepingin toyorin kepala sendiri.
Huh...*JedotinKepalaKetembok
Sekarang aku tau, kenapa
kebanyakan orang bilang kalau cinta pertama anak perempuan adalah ayahnya.
Karena memang benar, tak ada lelaki yang tulus menyayangi selain Bapak. Namun,
ini bukan berarti kamu nantinya bakalan pacaran sama Bapak-bapak. Hanya saja
memang benar kalau kasih sayang seorang ayah terhadap anaknya sangat tulus.
Walau kini sudah tidak kudapatkan kasih sayangmu, namun Bapak tetaplah Bapak
yang sayang banget sama Aku.
Papa, I need you here....
Lisa memang kerap kali
disebut-sebuts ebagai anak lebay yang selalu curhat betapa sayangnya ia dengan
ayahnya. Tapi rasa sayang ini memang tidak biasa. Lisa merupakan seorang gadis
malang yang belum pernah melihat rupa Ayah kandungnya. Saat usia kandungan
Ibunya berumur 7 bulan, Ayah Lisa pamit ke Ibu dan Neneknya untuk meninggalkan
rumah karena ingin mencari nafkah. Karena ini untuk kebaikan bayi yang ada
dalam kandungannya, Ibu dan Nenek Lisa mengizinkan untuk pergi tapi dengan
selalu memberi kabar dimanapun dia berada. Saat ditinggal oleh Ayahnya, Ibu
Lisa yang masih dalam keadaan hamil muda tak kuasa menahan rasa sakit kepala
karena mual. Tapi tetap saja sang Ayah justru pergi. Entah karena ingin mencari
nafkah atau ingin meninggalkan karena suatu hal. Sampai saat ini kepergian
ayahnya masih menjadi misteri. Bahkan masih hidup atau tidaknya, hanya Tuhan
yang tau.
Dengan mengalami berbagai
hal yang tidak mudah, akhirnya lahir seorang bayi perempuan bermata bulat dan
berambut ikal bernama Lisa. Sejak kecil Lisa hidup penuh dengan kasih sayang
yang ia dapat dari Ibu dan Neneknya. Hingga akhirnya ia tumbuh menjadi Anak
yang sehat walau belum pernah sekalipun melihat sosok Ayah kandungnya. Lisa
yang tumbuh sebagai seorang Anak pasti selalu menanyakan keberadaan sang Ayah.
Walau sudah bermacam cara dilakukan, Ayahnya bagai menghilang yang tak
seorangpun tau dimana keberadaannya. Sejak itu juga, Ibunya menikah lagi dengan
lelaki paruh baya yang sangat menyayangi Lisa, bahkan memberi Adik untuk Lisa
dan tidak membuatnya kesepian.
Waktu berlalu sangat
cepat, hingga Lisa tumbuh menjadi anak remaja yang punya orang tua lengkap
dengan kehadiran Adik dan Neneknya yang selalu menyayanginya. Bahkan keluarga
Ayah “barunya” juga tidak sekalipun membedakan tentang status lisa.
Akan tetapi kebahagiaan
Lisa yang telah memiliki Ayah tak berlangsung lama. Karena penyakit yang diderita,
Ayahnya harus meninggalkanya. Ini tak hanya menjadi duka mendalam bagi Lisa,
tetapi juga sang Ibu yang terasa baru saja memiliki seorang pendamping yang
sangat menyayanginya. Ibunya Lisa adalah sosok Ibu yang kuat, ia bahkan tidak
mendapat kasih sayang dari suami yang harus selalu ada saat mengandung Lisa.
Setelah memiliki kesempatan hiduo bahagia dengan seorang lelaki yang juga
membuat Lisa menjadi anak yang memiliki Ayah, akhirnya Tuhan punya rencana
lain. Keputusan Tuhan adalah yang terbaik, pasti akan ada hikmah dibalik semua
ini. Seorang Ibu yang selalu tegar dan menjadi Ibu yang terbaik untuk Lisa dan
Sang Adik. Seorang Ibu yang rela membanting tulang diusianya yang sudah senja.
Lisa yang dilahirkan dari
seorang Ibu yang kuat kini tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tidak mudah
menyerah pada keadaan. Banyak remaja usianya yang hidupnya penuh kemewahan.
Apa-apa tinggal minta. Sementara Lisa harus berusaha keras sebelum mendapatkan
apa yang ia inginkan. Apakah Lisa merasa iri dengan anak lain seusianya? Iya,
rasa cemburu seperti itu memang wajar. Tapi apa boleh buat. Bukankalh Tuhan
sudah memberikan jalan masing-masing bagi setiap manusia. Walaupun kamu tidak
mendapatkan apa yang dimiliki orang lain, tapi Tuhan selalu menyiapkan apa yang
kamu perlukan. Hal ini juga membuat Lisa menjadi orang yang tidak mudah
menyerah.
0 comments:
Posting Komentar