“Eh pin bb lo berapa?”
“IG lo namanya apaan”
*PuraPuraNgedeketinBuatKepoSemata*
*NanyaKabarCumaAdaMaunyaDaong*
*Bye
Nggak Cuma
artis-artis saja yang hobi main setting-settingan. Dalam hubungan pertemanan
juga banyak ditemukan. Hanya saja kurang peka. Eh...tapi kurang peka sama rada
bego bedanya tipis banget. Seringkali kita emang gampang banget dibikin bego
mendadak sama mulut manis seorang teman yang sebenarnya adalah penjilat yang
berbahaya.
Oneng adalah
seorang gadis ceria yang baik hati. Bahkan ia sangat sayang sama
teman-temannya. Rajin bikinin PR, rajin beliin pulsa, pokoknya baik banget.
Oneng menganggap semua orang itu baik. Ia juga punya hati yang lemah, iya lemah
terhadap kata-kata ((((sok))) manis teman. Lagipula Oneng termasuk anak yang
nggak tegaan. Walaupun direndahin teman kayak apa, ia masih nggak tega kalau
nolak temen yang butuh bantuan. Yah...memang kalau punya hati “lemah”
seringkali malah sering dianggap remeh. Si Oneng punya punya prinsip hidup yang
luar biasa, yaitu “Biralah orang berbuat jahat sama kita, karna nanti Tuhan
yang akan menilai perilaku kita, perlakukan orang lain sebagaimana kamu ingin
diperlakukan”. Begitulah kata-kata yang sering keluar dari mulutnya.
Yah...memang
sih, adakalanya kita cuek sama orang yang jahatin kita dan anggep aja
baik-baik. Tapi kalau lama kelamaan cuek, bisa-bisa orang-orang juga seenaknya
sama kita. Bukannya kita mau balas dendam dengan tidak memperdulikan mereka
lagi, tapi lebih tepatnya demi kebaikan diri sendiri.
Si Oneng
yang sudah berkali-kali menjalani pertemanan dan menganggapnya sebagai sahabat
pun kini juga sadar. Bahwa apa yang kita rasakan, belum tentu dirasakan oleh
orang lain. Si Oneng yang sudah menganggap Dodol sebagai teman baikpun akhirnya
juga memutuskan untuk “pergi”. Dua orang yang menjalin persahabatan nantinya
hanya akan rusak karena materi. Iya, materi kadang memang menjadi perusak hubungan.
Si Oneng
memang bukan orang yang punya banyak uang namun ia bersyukur karena
kehidupannya tergolong berkecukupan. Berbeda dengan si Dodol yang dulunya hidup
berkecukupan hingga ia mendadak jadi “orang kaya baru” dan lupa sama si Oneng
yang selalu ada saat ia masih dalam proses “merangkak”, giliran sudah berada
diatas malah dilupakan. Bahkan si Dodol juga berubah menjadi orang yang
semena-mena dengan orang lain, hanya karena sekarang ini ia lebih menggandalkan
uang. Jadi, segala sesuatunya akan dibikin lancar karena percaya, uang bisa
bicara.
Well...Si
Oneng semakain menyadari bahwa wajah yang rupawan bisa mendadak terlihat buruk
lantaran perilaku yang sama sekali berbeda dengan kecantikan wajah Dodol. Hal ini
memang benar adanya. Wajah cantik, rupawan dan cerdas bisa mendadak buruk
karena satu perilaku yang selalu meremehkan. Dodol memang tergolong orang yang
pandai “bermuka manis” walaupun dibaliknya selalu ada maksud yang tersembunyi.
Lebih tepatnya mendekat ketika butuh, setelah urusan selesai, BYE.
Oneng yang
selalu punya sifat nggak tegaan akhirnya jadi orang yang masa bodoh. Lucu ya,
orang yang baik bisa jadi jahat gara-gara perlakuan yang tidak menyenangkan
dari teman. Ternyata hal sepele bisa berdampak pada psikologis Oneng. Dia bahkan
trauma menjalin hubungan baik dengan seorang teman. Walau sebelumnya ia lupa
dan berteman baik dengan Gemblung yang pada akhirnya juga sama dengan Dodol,
lupa kerena materi. Susah kalau ketemu temen yang modelnya begitu. Yang lebih
parahnya lagi, Oneng menjadi orang yang enggan membuka pertemanan lebih dekat
dengan teman yang ia kenal. Kasihan juga kalau teman barunya benar-benar tulus
dan ingin menjalin persahabatan. Nggak
nyangka, dampaknya bisa parah banget. Makanya, berteman itu yang tulus.
Tapi emang kadang kita bego banget, nggak bisa ngebedain mana yang tulus dan
mana yang settingan.
0 comments:
Posting Komentar