Senin, 29 Mei 2017

Suka Duka Freelancer


Bagi beberapa orang, Freelancer selalu identik dengan kerjaan yang paling enak. Paling enak? Sebenarnya nggak juga. Bahkan setiap profesi yang kita jalani selalu ada plus minusnya.Disatu sisi, orang beranggapan bahwa menjadi pekerja paruh waktu atau Freelancer merupakan pekerjaan yang menyenangkan karena tidak begitu terikat oleh waktu. Tapi disisi lain orang masih memandang rendah seorang pekerja paruh waktu. Pekerja paruh waktu masih dianggap belum benar-benar sebuah profesi, lebih tepatnya masih seorang pengangguran.

Okay, kalau gitu mending baca tulisan berikut tentang suka duka menjadi pekerja paruh waktu. Yuk...ah....

Kelebihan menjadi Freelancer

1.Tidak terikat waktu.

Meski kamu tidak terikat oleh jadwal seperti jam Kantor, tapi jika tidak bisa menghandle dengan baik, kamu bakalan “keteteran” juga. Maka dari itu, kamu perlu management waktu yang baik sebelum memutuskan menjadi freelancer.

2.Bisa dikerjakan dimana saja.

Hal yang paling disukai oleh kebanyakan Freelancer adalah bisa mengerjakan pekerjaan dimana saja, termasuk di kafe (paling nggak modal duit buat beli minuman doang, minimal kopi).

3.Tidak ada target tertentu.

Berprofesi sebagai freelancer tidak akan membuatmu diburu deadline. Kamu bebas mau mengerjakan berapa banyak. Semua bisa kamu atur sendiri.

4.Bisa ngambil lebih dari 1 job.

Enaknya jadi freelancer ya gini nih. Kamu bebas ngambil job yang sesuai sama passion kamu. Asal kamu bisa ngatur waktu, kamu bisa ngambil banyak job. Seru kan?

Tapi dibalik kelebihan menjadi Freelancer, kamu pastinya akan mengalami hal sedikit mengecewakan berikut.

Duka seorang Freekancer

1.Kerjaan datang tidak menentu.

Buat kamu yang nggak punya tanggungan apa-apa, menjadi Freelancer masih oke-oke aja. Tapi untuk orang yang punya tanggungan, sebut saja “tulang punggung”, maka ini jadi masalah besar. Soalnya kerjaan dateng suka nggak tentu. Kalau pas ada ya ada, kalau nggak ada ya nggak ada. Jadi nggak bisa diandalkan banget.

2.Tidak punya banyak teman.

Berhubung kerjanya nggak stay di Kantor, jadinya kamu nggak punya temen kantor. Mau nggak mau hanya berhubungan lewat sosmed.

3.Terkadang merupakan profesi yang tidak diakui.

:Kamu kerjanya apa sih?
:Aku Freelancer gitu, pekerja paruh waktu.
:Jadi bukan pekerja tetap ya. Itu mah semacem pengangguran.

Emang sih seorang Freelancer seringkali denger kata-kata kayak gitu. Walau sedikit sakit hati, tapi setidaknya penghasilan yang didapat Halal tuh. Nggak korupsi #Eh...

4.Modal sendiri.

Berhubung Freelancer merupakan pekerja lepas yang nggak harus ke kantor. Maka kamu harus modal sendiri. Misalnya kamera, leptop, dan lain-lain.


Nah...itulah beberapa plus minus menjadi Freelancer. Beberapa emang menyukainya dan tidak sedikit yang memandang sebelah mata.  But, it’s okay lah. Bagaimana menurutmu?

0 comments:

Popular Posts