Minggu, 15 Oktober 2017

Kadang Nggak Semuanya Butuh Pengakuan



“Mah...anaknya Tante Tanti kok pucet banget sih. Nggak pernah dandan ya”
“Kok Kamu kucel banget. Nggak pakai bedak ya. Pantes nggak cantik”
“Itu kok kerjanya kayak gitu sih. Emang ada profesi kayak gitu”
“Kalau Cuma kerja di rumah itu namanya bukan profesi”
“Yang namanya kerja itu ya di Kantor atau di Bank”

Saya miris kalau denger kata-kata seperti itu. Bisa-bisanya nggak punya rem dalam berbicara. Tapi yah...namanya orang, wataknya emang beda-beda. Ada yang punya sopan santun tinggi. Ada yang bahkan nggak punya otak kalau ngomong. Keren pokoknya. Dan yang paling bikin kesel adalah debat sama orang yang “nggak tau apa-apa”. Lagipula, nggak ada habisnya kalau diladenin. Kalau kita diem, dikira kita bodoh . Giliran dijelasin panjang lebar, eee...susah nangkep. Yaelah.....Trus Kudu How?


Nggak semua orang butuh pengakuan. Misalnya, orang cantik nggak pernah butuh pujian kalau dirinya cantik. Nggak perlu posting close-up wajah biar dibilang cantik. Nggak perlu ngatain orang lain jelek biar dibilang cantik. Karna orang cantik itu apa adanya, dia tampil senatural mungkin tanpa “ngemis” orang lain biar dikatain cantik.


Beda sama orang yang Sok cantik. Mereka ingin dipuji cantik dengan ngatain orang lain jelek. Mereka suka mengkritik penampilan seseorang hanya karena ingin orang lain menganggapnya sempurna.Yah...namanya juga Sok cantik. Jadi ya masih butuh pengakuan. Beda sama orang cantik, mereka justru nggak butuh pengakuan.


Kenapa Saya bahas  hal beginian? Soalnya kemarin sempet denger obrolan. Awalnya obrolan biasa. Tapi lama-lama jadi nguping.  Jadi mereka bilang gini,


“Lo tau kan, di Yuyun, kok dia mukanya jerawatan gitu. Nggak pernah dirawat apa ya? Secara dia banyak duit? Kok nggak perawatan?”

“Iya ya. Mukanya keliatan jelek gitu. Kalau Gue udah nggak pede deh jadi dia. Jerawat satu aja udah males keluar rumah. Apalagi kek dia. Penuh gitu jerawatnya”

“Ho o bener. Kok dia bisa se-PD itu”


Yap. Bagaimana bisa mulutnya pedes gitu. Apa nggak ngaca dulu pas ngomong. Ya nggak salah sih kalau menilai seseorang dari face nya.  Saya akui kalau yang bilang begitu emang cantik. Wajahnya mulus. Tapi mendadak jadi terlihat jelek dimata Saya. Kenapa? Karna omongannya tadi, ngerasa sok cantik dengan merendahkan orang lain. Gimana penilaian cowok kalau ngeliat cewek ngomongin cewek lain dan ngrendahin kayak gitu?


Ayo yang cowok-cowok jawab donk?


Begini, Saya punya temen orangnya cantik. Yah...sebagai ukuran cewek, dia perfect banget. Tapi dia sama sekali ngga pernah ngrendahin fisik orang lain yang kurang sempurna. Dari sini Saya menilai kalau orang cantik memang tak butuh banyak pengakuan. Karna sudah banyak yang mengakui.


Kelebihan lain yang nggak butuh diakui adalah kemampuan. Kamu nggak perlu gembar-gembor ”Saya bisa ini Saya bisa itu Saya bisa segalanya”. Karna semua itu nggak butuh omongan belaka. Yang dibutuhkan adalah bukti. Percuma kalau komentar, “Ah...Saya juga bisa kalau Cuma kayak gitu” , “Ah...gitu aja bangga” tapi nggak ada bukti apa-apa. Kalau bisa ngomong kayak gitu seharusnya bisa membuktikan donk. Ya nggak?


Ketulusan juga seringkali tak butuh pengakuan. Kamu nggak perlu bilang. “Itu tadi yang nolongin Saya loh”, karna kalau sudah keluar semacam itu namanya nggak tulus. Kalau emang tulus nolongin ya tolong aja. Simple kan? Karna ketulusan yang nyata tak perlu butuh pengakuan.


Biasanya orang yang “real” emang nggak banyak gaya. Mereka selalu tampil apa adannya. Karna dengan kesederhanaan dan apa adanya itulah banyak orang yang sudah mengakui, sehingga tak perlu repot-repot nyari pengakuan. Iya nggak?


#ByMissAnt

0 comments:

Popular Posts