Selasa, 06 Februari 2018

Antara Ilmu Pasti dan Ilmu khayal





"Kok kamu nggak ngajar aja sih"

Sebagai lulusan Inggris ( cie lulusan luar negeri), bukan, bukan lulusan luar  negeri kok. Maksudnya lulusan Bahasa inggris. Eh lebih tepatnya Sastra inggris. Tapi sayangnya masih banyak orang yang belum bisa membedakan jurusan Bahasa inggris dan Sastra inggris. Itu beda banget lho. As I know, kalau jurusan Bahasa inggris atau Pendidikan bahasa inggris lebih fokus ke tata bahasa. Jadi nanti kamu bakalan menguasai grammar dan teman- temannya. Dan kebanyakan mereka bakal jadi guru atau dosen. Ya pokoknya ngajar gitu.

Lah emang beda ya sama Sastra inggris?

Yap, beda sodara-sodara. I.M.H.O, Ssstra inggris nggak cuma mempelajari tata bahasa, tetapi juga membedah karya sastra. Ciyeee....sastrawan gitu ya? Nggak juga sih. Tapi beberapa anak sastra memang pinter ngegombal. Kalo menurut aku, Sastra lebih asyik. Kenapa bisa bilang begitu? Ya karna dulu aku jurusan Sasing alias Sastra inggris.

Tapi bukan berarti Lulusan Sastra inggris nggak bisa ngajar lho ya? Bisa kok. Aku ada temen, lulusan Sastra bisa ngajar, tapi kudu kuliah Iagi, semacem ngambil akta 4 gitu.Seingatku, dulu ada dosen aku yang bilang begini,

"Kamu bisa tetep bisa ngajar. Tapi kamu harus kuliah ambil pendidikan selama setahun. Tapi nanti gelar sastra mu ilang"

Dari situ, aku nangkepnya, kuliah setahun itu ngambil akta 4. Pokoknya biar bisa ngajar gitu. Kan lowongan pengajar biasanya diutamakan pendidikan. Jadi, klo kamu punya passion ngajar tapi ngambil jurusan Sastra inggris dan pingin jadi guru atau dosen, tetep bisa kok.

Terus, kenapa lebih tertarik ngambil Sastra inggris? Apa menariknya?

Nah itu dia. Jawabanku adalah "I dunno why I choose that thing". 

Hihihi...pokoknya asal aku suka ya aku ambil. Dari SMP udah suka sama bahasa inggris. Yap, sampai pada akhirnya aku ngambil jurusan sastra inggris.

Tapi yang aku nggak tau, kenapa orang-orang selalu nanya begini,

"Kok kamu ngga ngajar aja sih, itu kan sekolah sebelah ada lowongan guru bahasa inggris"

"Kok kamu ngga ngelesin anak- anak aja tiap sore. Kan kamu lulusan bahasa inggris"

Okay fine, sebenarnya daku lelah kalo ada yang nanya kayak gitu. Jawabannya berat, biar aku aja, kamu ngga bakalan kuat. #ElahDah...

Susah dijelasin sih, jadi klo ada yang nanya gitu, aku cuma senyum ajah.
Klo aku pribadi, lebih suka sastra inggris karena lebih banyak ilmu khayal. Kenapa ilmu khayal? Karna membedah karya sastra itu "based on your own opinion". Nggak harus sama dengan pemikiran orang lain. Terserah kita mau membedah tema apa. Asyik kan?

Beda klo bahasa inggris. Menurutku itu lebih fokus ke tata bahasa. Dan rumusnya tetap sama sampai kapan saja. Bahkan kalau kamu ingat rumusnya, kamu bisa ngajarin anakmu tanpa harus buka buku. Karna rumusnya nggak berubah. Asyik kan?

Dua-duanya sama-sama asyik sih.

Tapi kalau membedah karya sastra, bisa jadi pemikiranmu beda dengan pemikiran anakmu kelak (ini kenapa jadi ngomongin anak sih, nikah aja belom lho *uhuk). Itulah asyiknya sastra, pokoknya terserah pemikiran masing- masing. Ya memang keduanya punya kelebihan masing- masing. Tinggal pilih mana yang kamu suka.

Tata bahasa adalah ilmu pasti sehingga tak bisa diubah sampai kapanpun. Seperti halnya rumus. Sampai kapanpun akan seperti itu.

Bukannya membandingkan, tapi aku  pribadi lebih suka melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda. Lebih asyik aja gitu.

Meski begitu, apapun yang kamu ambil pasti ada alasanya. Hidup cuma sekali, pilih apa saja yang kamu suka.Okayyyyyy !!!!



#MissAnt

0 comments:

Popular Posts