“Eh...gimana kamu pakai itu cocok nggak”
“Hati-hati aja kalau milih produk, apalagi yang
murah, Diiih....”
“Ternyata krimnya bla..bla...bla...ya pantes aja,
secara murahan”
“Percuma perawatan kalau Cuma setengah-setengah”
Hm..kira-kira seperti itu
komentar-komentar yang aku baca sebelum akhirnya memilih Naava Green. Btw, aku
termasuk baru dalam hal memakai krim-krim kayak gini. Sejak SMP sampai segede
ini dan sebelum pakai Naava, aku Cuma mengandalkan Bedak Mars, yap....bedak
segala umat sodara...sodara. Kalian yang mukaknya masih pakai Bedak Mars sampai
sekarang coba tunjuk jari? Nggak papa, yang penting alami karna lebih
memancarkan kecantikan alami. Ceileee.....
Awal Tertarik Naava Green
Bisa dibilang aku belum
lama memakai Naava Green. Kurang lebih setahun lah ya. Aku inget banget,
pokoknya aku mulai konsul ke Naava pas 2 hari menjelang puasa tahun 2017. Berhubung
aku ini orangnya agak rempong kalau pakai-pakai krim kayak gitu, jadinya aku
perlu baca-baca review tentang pemakaian produk Naava. Entah itu review bagus
atau buruk, pokoknya aku baca semua.
Tak hanya baca reviewnya,
aku juga nanya ke temen yang dulunya pernah memakai Naava. Yap, aku hubungin
lewat Wasap, basa-basi bentar lalu langsung deh kepoin gimana kesannya memakai
Naava. Dan dia menjelaskan dengan detail. Dari situ, aku percaya kalau produk
ini ternyata bagus. Lalu, apakah aku langsung beli? NGGAK DONG. Cari info
lainnya dulu. Hahaha.....kan emang aku ini susah percaya.
Aku tanya temen lain yang
udah lebih dulu perawatan. Apa yang mereka pakai hingga efek samping yang
mereka alami. Haha...gini banget ya aku tanyanya. Iya dong, harus pokoknya.
Muka adalah aset. Jadi jangan main-main dalam memilih produk. Iya nggak? Iyain
aja yak daripada ribet. Heheee~
Samai pada akhirnya aku
nemuin artikel yang oke banget (lupa linknya apaan saking banyak yang aku baca).
Dia review pengalamannya memakai Naava setelah berbulan-bulan dan hasilnya beda
sama yang aku baca di artikel lain. Memang ya, kalau mau tau hasil itu harus dilihat
dulu prosesnya. Dari yang aku baca tersebut, aku langsung yakin karna apa?
Hasilnya nggak langsung jadi keliatan kalau alami.
Aku juga sering melihat
wajah orang-orang yang perawatan, ada yang putih bersih, ada yang merah kalau
kena panas, dan beda-beda lah. Sejak saat itu aku memutuskan untuk memilih
Naava Green. Mengapa? Karena hasilnya nggak instan. Harus melalui proses. Dan ternyata benar. Alhamdulillah sampai
sekarang aku cocok pakai Naava Green karena mengikuti prosedur.
Aturan memakai suatu
produk kecantikan biasanya harus satu saja dan nggak boleh dicampur-campur. Nah,
yang bikin kebanyakan orang nggak cocok adalah pemakaian yang dicampur dengan
produk lain.
Produk Naava Yang Aku Pakai
Setelah membaca reviewnya,
akhirnya aku langsung konsultasi ke
Naava Green. Pertama kali aku datang ke Naava Cabang Jogja di dekat Gembira
Loka. Waktu itu antri banget. Sambil duduk menunggu, aku perhatikan orang-orang
sekitar yang kayaknya udah pakai Naava. Ternyata jauh dari review buruk yang
aku baca. Kulitnya juga bagus, kalaupun putih itu nggak putih banget, Cuma
bersih aja. Ingat ya, putih sama bersih itu beda.
Lalu, tibalah giliranku
dipanggil masuk ke ruang konsultasi. Akhirnya seorang Dokter bertanya padaku, “sebelumnya pakai krim apa, mbak”.
Belum pernah, Dok. “Saya Cuma pakai bedak
Mars saja sama pembersih Viva”. Jawabku jujur biyanget. Haha~
Kemudian Dokter itu
memandangi wajahku dan bilang, “Mbaknya komedonya banyak ya”. “Iya, Dok”,
jawabku nyegir kuda. Kemudian Dokter menyarankanku pakai, Facial wash, Toner,
krim pagi dan malam. Namun, aku bilang ke Dokter kalau Aku agak sensi kalau pakai
Toner. Lalu Dokternya nggak maksa dan akhirnya Cuma ngasih aku 3 Produk, yaitu.
Facial Wash
Ini pertama kali aku
pakai facial wash. Sebenarnya pas Dokter mau ngasih 4 produk, aku sempet
bimbang. Dalam hati aku berkata, “apa aku
ambil krimnya aja ya”. Hmm...daripada ragu mending aku tanya langsung,
“Dok, sebenarnya mending pakai Toner atau Facial Wash saja”? Lalu aku dikasih
Facial wash saja. Yaudah aku nurut aja, itung-itung nyobain facial wash Naava.
Pas dibuka baunya enak
banget. Pokoknya seger dan nggak terlalu mencolok baunya. Teksturnya juga agak
kental dan busanya lembut sehingga enak banget pas makai. Yang bikin aku
langsung tertarik, ternyata facial wash Naava nggak bikin kering. Awalnya aku
mengira kalau facial wash bakalan bikin kering, soalnya kulitku cenderung
kering. Ternyata enggak, enak banget dan muka terasa kenyal.
Untuk pemakaiannya cukup
dua kali sehari, pas mandi pagi dan malam sebelum tidur. Oiya, ngambilnya dikit
aja ya, jangan kebanyakan dan jangan terlalu sedikit. Kata Dokter ngambilnya
sebesar biji jagung saja. Usapkan ke tangan lalu basuh ke wajah dengan lembut.
Dengan begitu hasilnya juga lebih kenyal.
Krim Pagi
Awalnya pakai krim pagi
aku baca Bismillah dulu. Haha.....seriusan. Baunya ternyata juga enak. Seger
banget. Cara ambilnya juga pelan-pelan karena teksturnya setengah cair dan
kental. Cukup sebesar biji jagung aja lalu aplikasikan ke titik-titik wajah
seperti, dahi, hidung, pipi kanan-kiri
dan dagu. Setelah itu baru ratakan.
Krim ini cepat meresap
dan tidak berminyak. Pas banget di kulitku yang sebelumnya nggak pernah pakai
krim. Dulu-dulu pernah pakai Ponds, Garnier, Gizi tapi Cuma 4 hari, setelah itu aku tinggalin karena nggak
cocok. Yap, kulitku tergolong sensitif, jadi memutuskan memilih produk juga
rempong banget melalui proses dan pemikiran yang panjang. Haha~
Saat pertama memakai
hingga habis sekitar 2 bulan alhamdulillah cocok-cocok saja. Nggak ada efeknya.
Kulitku juga lebih bersih. Ingat ya, bersih tak harus putih. Masalah komedo
juga hilang. Pokoknya puas banget. Hingga akhirnya aku pakai krim pagi dengan
kode NG-AC1A. Tiap habis dan konsultasi selalu ditanya, “ada keluhan apa mbak”. “Nggak ada, Dok”. Lalu aku dikasih resep
krim pagi dengan kode NG-AC1A sampai sekarang.
Dokter menyarankan kalau krimnya
habis dan nggak ada masalah dengan kulit wajah, mending langsung beli aja
dengan kode tersebut. Dan alhamdulillah aman. Tapi emang kadang muncul jerawat,
tapi nggak masalah. Aku jerawatan kalau sebulan sekali pas menjelang Haid.
Krim Malam
Untuk krim malam aku
hanya ganti 2 kali. Kode yang pertama emang nggak ada masalah. Tapi pas
Konsultasi, kebetulan Dokter tanya ke Aku. “Mbak,
ini mau kadar krimnya dikasi pencerah nggak? Biar wajahnya cerah”. “Iya Dok....Iya....tambahin aja”,
Jawabku dengan penuh semangat dan ngarep wajahku nantinya bisa kinclong.
Akhirnya Dokter ngasih aku resep baru, kodenya NG-W4B.
Jenis kulit orang emang
beda-beda. Ada yang bisa kinclong banget dan ada yang hanya bersih. Dalam hal
ini aku masuk kriteria yang kedua. Berhubung kulitku emang bawaanya nggak bisa
kinclong banget, minimal hasilnya bersih dan (menurutku) lebih cerah.
Untuk pemakaian krim
malam sebaiknya hindari area dekat hidung, dekat mata dan dekat bibir. Tapi itu
berlaku untuk pemliki kulit sensitif sepertiku. Aku mengalami kering di bawah
hidung selama kurang lebih seminggu, pas aku facial ke Naava, aku tanya kenapa
kok begitu. Ternyata area bawah hidung memang harus dihindari. Sekarang udah
normal lagi dan nggak ada masalah.
Harga Produk Naava Green Sesuai Jenis Kulitku
Memilih produk yang
sesuai untuk jenis kulit tak harus
mengeluarkan banyak uang sehingga kamu nggak bisa jajan. Aku pilih Naava Green
karena kebetulan cocok dan nggak mahal-mahal banget (ini penting). Yang terpenting dari memakai produk adalah cocok dan
nggak ada masalah sama kulit. Iya kan?
Harga Facial Wash : Rp.19.900
Krim Pagi : Rp.40.000
Krim Malam : Rp. 50.000
Alhamdulillah pas pilih
Naava langsung cocok. Jadi, kalau mau cocok memakai suatu produk, tipsnya
sangat mudah. Cukup ikuti prosedur yang dianjurkan Dokter. Kalian yang memakai
produk kecantikan tentu sudah dijelaskan secara detail gimana pemakaiannya kan?
Kalau aku kemarin disarankan seperti ini,
Pertama, pakai terlebih dahulu facial wash. Kemudian lanjutkan dengan krim pagi.
Setelah dipakai sholat (untuk yang muslim), sebaiknya siangnya jangan memakai
lagi. Aturan memakai krim pagi adalah satu kali. Jadi setelah membasuh muka
pada siang hari jangan memakai lagi. Ingat ya. Krim pagi hanya dipakai sekali. Kalau siang
setelah membasuh muka pakai krim lagi biasanya Tirai dan serum. Tapi aku nggak
pakai itu. Sementara ini lagi nyamana pagi krim paginya aja.
Kedua, sebelum pakai krim malem, pakai facial wash terlebih dahulu. Kata Dokter,
setelah memakai krim malam, usahakan 30 menit-1 jam sebelum tidur. Hal ini tujuannya
agar krim meresap dan tidak menempel pada sarung bantal atau sprei. Setelah itu
baru deh, dipakai buat tidur.
Warna krim pagi dan krim
malam tidaklah sama. Biasanya krim malam berwarna kuning hampir kayak buah
nangka muda, sementara yang krim pagi warnanya putih. Mungkin warna untuk kode
lain berbeda-beda. Kemasannya juga bagus karna ada tutup transparannya. Setelah
tutup utama akan ada tutup transparan supaya lebih higienis.
Kesimpulan
Aku sebenatnya udah lama
pingin review Naava. Tapi aku nggak mau kalau hasilnya belum terlihat jelas.
Berhubung udah setahun pakai Naava dan hasilnya udah terlihat, maka aku berani
review. Nggak mungkin kan kalau aku reviewnya bohong, kasian yang nantinya baca
dan kemudian mengurungkan niat untuk membeli. Memakai krim itu juga butuh
proses, hasilnya juga nggak bakalan keliatan setelah sebulan atau dua bulan.
Seperti halnya pencapaian,
kita belum bisa merasakan apa yang kita capai dalam waku singkat. Butuh waktu
untuk mendapatkan apa yang sudah kita perjuangkan. Yakin deh, semua akan indah
pada waktunya. Sampai jumpa lagi di review berikutnya. Semoga bermanfaat.
~MissAnt~