Sumber Gambar : Google |
Terakhir kali
nulis soal despresi adalah ketika denger kabar kalau Jonghyun (SHINEE) bunuh
diri. Hal ini seolah membuat jagad hiburan Korea berduka. Seolah masih melekat
soal kasus bunuh diri dari kalangan akris korea, kemarin anak Kpop juga
dikejutkan dengan meninggalnya Sulli (Mantan personel Girlband Fx) yang
ditemukan gantung diri di kediamannya. Pas aku baca di twitter, emang beritanya
masih banget banget. Banyak pihak yang belum percaya atas meninggalnya Sulli. Hingga
akhirnya ada pengumuman penting, Sulli dinyatakan meninggal karna gantung diri
(c.m.i.i.w).
Banyak berita
beredar kalau Sulli meninggal karena depresi yang sudah parah. Hal ini karena
banyak orang yang membullynya. Lalu aku juga baca kalau ia sempat live di akun
Instagramnya dan bilang, “mengapa banyak yang membenciku, aku bukan orang
jahat. Lalu, apa yang harus aku lakukan agar kalian menyukaiku”. Begitulah
kira-kira potongan instagram storiesnya.
Ternyata dampak
pembullyan emang gitu banget. Buat
yang nggak kuat bisa bikin seseroang mengakhiri hidupnya. Sebenarnya apasih
alasan orang membully orang lain? Efeknya buat yang udah membully itu apa gitu
loh? Tapi ya emang sih, berdasarkan beberapa artikel yang sudah aku baca, jadi
Idol di korea emang harus kuat mental. Pergaulan di sana kayaknya emang tak
luput dari kasus pembullyan. Yah....gimana, emang udah budaya kali ya. Tapi
kasian kalau sampai benar-benar nggak kuat dan harus mengakhiri hidupnya.
Sejak kemunculan
film Joker, sepertinya banyak yang lebih perhatian terhadap kesehatan mental
seseorang. Rame banget di twitter.
Banyak sekali yang bikin thread soal kesehatan mental. Belum selesai membahas
soal kesehatan mental, lalu ada berita soal kematian Sulli yang diduga bunuh
diri lantaran mengalami despresi.
Depresi
sebenarnya tidak selalu diderita oleh orang-orang besar seperti Idol Kpop.
Mungkin bagi salah satu pecinta kpop dan kdrama, aku sering banget denger kabar
kalau banyak artis atau Idol yang ditemukan meninggal karena gantung diri, ada
juga yang meninggal karena overdosis obat-obatan.
Semua orang
tentunya punya masalah dalam hidupnya. Tinggal bagaimana cara kita dalam
mengatasi masalah tersebut. Yang bikin nggak masuk akal adalah ketika putus
cinta menjadi depresi terberat bagi seseorang. Sayang banget. Ya mungkin belum
cukup dewasa dalam mengatasinya sehingga dirinya merasa tertekan.
Sebenarnya apa
yang membuat orang depresi hingga memutuskan untuk bunuh diri? Btw, aku juga
pernah nulis penyebab depresi dan cara mengatasinya. Silakan dibaca, siapa tahu
berguna buat kamu-kamu yang merasa sedang depresi.
Dari banyaknya
lalu lalang temlen twitter yang
membahas tentang kesehatan mental, kasus bullying, dan depresi, aku jadi
bersyukur banget masih punya teman-teman yang bisa diajak ngobrol enak. Mungkin
di luarb sana memang banyak Idol korea yang memiliki fans banyak sekali,
sayangnya ada hal yang membuatnya tertekan.
Ya namanya hidup,
Cuma sawang sinawang aja. Yang terlihat bahagia banget belum tentu bahagia, dan
yang terlhat sedih dan terlihat nggak punya teman juga belum tentu depresi.
Semua memang hanya sekedar sawang sinawang sebelum kamu benar-benar menjadi
teman-temannya. Kalau aku sih, banyak orang yang bilang aku ini nggak punya
teman karena ke mana-mana sendiri. Suka dibilang ansoslah....introvertlah.....hahaha.....but I dont care what other people think of
me eh.
Lalu apakah aku
sendiri tidak pernah merasa depresi? Tentu pernah. Semenjak Ibuku meninggal,
aku memang seperti kehilangan arah. Bingung harus bangaimana dan nggak tahu mau
gimana. Rasanya memang seperti kehilangan apa yang sudah ada di depan mata.
Iya, ini nggak lebay tapi nyata. Coba bayangkan kalau kamu dekat banget sama
Ibumu dan akhirnya Ibumu dipanggil Alloh, padahal kamu paginya masih baik-baik
saja. Siapa yang nggak SHOCK? Siapa yang nggak DOWN?
Yang namanya
kehilangan ibu memang ada yang kurang. Seperti kehilangan separuh dari diri
kita. Yang biasanya, “ Bu...”, mendadak kamu sudah bisa memanggil seperti itu
lagi. Kamu hanya bisa menyebutnya dalam doa dan memohonkan ampunan untuknya.
Secara psikologis
sih memang aku rada tertekan. Mungkin masih shock banget. Perlahan harus bisa
menerima kenyataan kalau Ibu sudah nggak ada. Harus bisa menyambung hidup dan
mengejar cita-cita. Lama-lama memang aku sadar kalau semua memang kembali ke
Alloh. Hanya saja butuh beberapa waktu untuk membiasakannya.
Yang bikin aku
banyak bersyukur, aku masih punya teman yang peduli. Mereka peduli padaku
bahkan saat aku jatuh seperti ini. Nggak nyangka banget kalau aku nggak punya
teman dan nggak ada yang peduli kondisiku. Terima kasih banyak buat temanku,
yang selalu ada saat senang maupun jatuh. Meski tidak sering bertemu,
setidaknya kita saling mendukung.
Dari sini aku
jadi berpikir, kalau sebenarnya, orang yang sedang “jatuh” dan merasa tertekan
hanya membutuhkan seorang pendengar yang baik. Apapun yang mereka keluhkan,
cukup dengarkan saja. Setelah dia selesai bercerita, lalu berikan solusi
terbaikmu. Terlihat sederhana dan mudah kan? Tapi tidak semua orang bisa.
Mungkin di luar sana memang banyak orang yang pandai berbicara ini itu. Tapi
tidak semua orang bisa menjadi pendengar yang baik.
Kalau kalian
punya teman yang ingin curhat permasalahannya, maka jadilah pendengar yangbaik. Meski tidak banyak solusi yang nantinya bisa kamu berikan, setidaknya
dengarkan saja dulu. Itu sudah sangat membantunya. Selamatkan orang-orang dari
tekanan dalam hidupnya dengan menjadi pendengar yang baik. Itu saja sudah
cukup.
Kalau kalian
punya teman yang butuh curhat dan sudah nyaman dengan kalian, maka jadilah
tempat yang nyaman baginya. Mungkin kamu nggak bakalan tahu kalau kamu sudah
menyelamatkannya dari masalah yang mereka hadapi.
~MissAnt~
0 comments:
Posting Komentar