: Kamu mau ke mana?
: Nggak ke
mana-mana.
: Lalu kenapa
chatku nggak dibales?
: Ya kan bisa
nanti-nanti balesnya.
: Emang kamu
sibuk apa sih?
: Enggak sih, aku
lagi “me time” aja.
: Yaelah kan “me
time” juga sendirian, lalu apa susahnya bales?
Bagaimana
menjelaskan pasa seseorang kalau kita juga butuh waktu untuk sediri. Sebenarnya
sih, semua orang tentu punya waktu “me time” yang berbeda-beda. Dan, “me time”
juga tidak selalu harus sendiri. Ada yang “me time” nya justru dengan seseroang
karena itu memang cara dia “me time”.
Kalau aku pribadi
selalu punya waktu untuk “me time”, di mana aku nggak mau diganggu siapapun.
Bahkan jika ada chat masuk aja bisa aku abaikan pada waktu itu. Kenapa begitu?
Ya karna itu tadi, lagi “me time”.
Lalu, sebenarnya
apa sih enaknya “me time”?
Hm...gimana ya?
Kadang banyak orang yang beranggapan kalau “me time” hanya untuk mereka yang
cenderung Introvert. Bener nggak sih? Kalau kata orang sih, aku memang orangnya
Introvert. Tapi tidak selalu suka berada di tempat yang sepi dan nggak banyak
orang. Justru aku lebih suka berada di tempat yang ramai, meski itu hanya jalan
sendiri. Jadi, gimana? Aku ini Introvert atau gimana? Karna aku juga nggak
pandai menilai diri sendiri sih. Biar begini adanya. *Hallah
Eh....yang tadi
belum terjawab ya? Tentang bagaimana enaknya “me time”. Kalau aku memanfaatkan
“me time” biasanya dengan sendiri. Entah itu mau di tempat-tempat ramai maupun
duduk di kafe hanya sekedar menikmati lagu dan melamun. Bagiku “me time” itu
semacam recharge my mind. Jadi, dari
situ aku bisa mikir mau gimanan dan mau gimana? Pokoknya dari “me time” kadang
banyak hal yang ingin aku lakukan, salah satunya dapet ide baru. (Ya maklum,
soalnya buat bahan konten blog) heheee.
Sudah terjawab
belum, tentang pentingnya “me time”. Ya mungkin setiap orang punya cara “ me
time” yang berbeda-beda, tapi setidaknya “me time” sangat penting sih, just according to me lho....
Bertemu dengan
banyak orang bisa jadi menyenangkan jika orang-orangnya enak, tapi bisa jadi
melelahkan kalau orangnya banyak drama dan bla...bla....bla...Tapi ya namanya
orang banyak, pasti seleranya juga beda-beda. Nggak papa, bukankah perbedaan
itu indah? Ye...kan?
Aku punya cara
yang berbeda dalam menikmati “me time”. Setelah seharian bekerja, aku lebih
suka jalan sendiri. Atau bisa juga diem di kamar sambil scroll-scrool sosial
media, khususnya twitter. Mengapa “me time” larinya ke sosmed? Karena aku
selalu follow orang-orang yang kontennya bagus. Tapi kadang yang follow akun-akun
receh buat hiburan.
Kalau dulu pas
masih ada Ibuku, aku tiap pulang ya ngobrol sama Ibu. Cerita ngalor ngidul.
Semenjak Ibuku meninggal, aku jadi kesepian. Iya, rasanya ada yang hilang.
Bingung setelah pulang mau ngapain. Akhirnya aku lebih suka rebahan saja tanpa
diganggu. Lebih sering di kamar daripada harus ngobrol. Entah....kalau disuruh
milih, suruh ngobrol dengerin orang ngegosip atau di rebahan di kamar, ya
mending rebahan di kamar. Mau dibilang malas kumpul-kumpul? Silakan....menilai
orang itu bebas....gratis....dan nggak bayar kok. So...do it.
Dengan
menyempatkan waktu buat “me time”, paling tidak, kamu bisa merenungkan kalau
segalanya nggak harus dipikir dengan berat. Kadang kita hanya butuh satu kata,
yaitu “Yaudah lah ya”.
Tak perlu memikirkan
penilaian orang tentang kita, karna semua berhak menilai. Coba sejenak saja
renungkan, bahwa mereka juga punya pikiran, jadi bagaimanapun pemikiran orang
tentang kita, abaikan saja. Kalau baik ya terima saja, kalau buruk ya jangan
didengarkan. Kadang-kadang kita punya dua tangan yang sewaktu-waktu bisa kita
pakai untuk menutup telinga saat kita lelah dan tak ingin mendengarnya.
As simple as
that...
~MissAnt~
0 comments:
Posting Komentar