Sebagai penggemar
film-filmnya Ernest Prakasa, rasanya kurang lengkap kalau nggak nonton film
Impefect. Meski ini adalah karya istrinya, yaitu Meira Anastasia (Duh maapkan
aku kak, aku sebut nama Koh Ernest dan Kak Meira nggak pake sapaan, “Kak”),
tapi Ernest Prakasa juga turun tangan di film ini lho, termasuk juga jadi salah
satu pemainnya. Tak hanya itu, anak-anaknya pun juga ikut membintanginya meski
Cuma sebentar-sebentar.
Yang jadi ciri
khas filmnya Ernest ini selalu ngajakin para komika, dan yang pasti ada Welas
Asri. Iya, kenapa ya? Aku kalau ada Asri Welas kok suka banget. Aktingnya
natural banget. Tapi kali ini memang filmnnya beda banget. Tak hanya
menampilkan lelucon yang disertai dengan tingkah konyol para komika tetapi juga
meninggalkan kesan yang bagus banget. Khususnya buat orang-orang yang merasa
minder sama diri sendiri.
Film ini
merupakan adaptasi dari buku Imperfect : A journey to self acceprtance karya
Meira Anastasia. Jujur sih aku belum baca bukunya. Tapi sejak heboh mau muncul
filmnya, aku udah nggak sabar pingin nonton banget. Kalau nggak salah kayaknya
film Imperfect mau tayang 31 Agustus, iya nggak sih? Kayaknya aku dulu pernah
baca begitu. Ya nggak papalah meski mundur,
yang penting tetap tayang. Akhirnya aku baru nonton kemarin dan buagus banget.
Aku bingung mau
mulia dari mana ini. Banyak pesan yang bagus banget. Di sini nggak hanya
dimanjakan dengan lelucon yang kadang kita temui sehari-hari tapi juga
menyelipkan banyak pesan yang bikin kamu manggut-manggut lalu bilang, “Oh iya
ya” .....”bener juga nih” dan masih banyak lagi. Yang udah nonton pastinya tahu
donk.
Pendalaman Karakter Yang Oke Banget
Pas liat
trailernya emang Jessica Mila beda banget. Dibuat lebih besar demi mendalami
karakternya sebagai Rara. Aktingnya memang tak diragukan lagi. Ia mampu
mendalami pemeran utama dengan baik. Di sini Jessica Mila disandingkan dengan
Reza Rahadian yang berperan sebagai Dika dan merupakan kekasih Rara. Jadiiiiii
di sini siapa yang sama kayak aku yang mendambakan sosok Dika di dunia nyata?
Hari gini masih ada nggak ya? Cowok yang cinta mati sama ceweknya meski
“berbeda” dari kebanyakan cewek-cewek lainnya.
Bukan Reza
Rahadian kalau nggak mampu memerankan perannya dengan baik. Kalau menurutku
sih, Reza Rahadian ini adalah Johnny Depp nya Indonesia. Setuju nggak? Dia
mampu berperan menjadi siapa saja dan totalitas banget. Sampai-sampai banyak
yang kebawa suasana. Setelah keluar bioskop bergumam, “Ada nggak sih cowok
kayak Dika”. Hmmm......ya mungkin ada tapi bisa dihitung dengan jari.
Dika adalah sosok
laki-laki yang nggak banyak komentar tentang ceweknya. Meskim kesehariannya ia
adalah seorang fotografer dan memotret
model-model yang langsing dan tinggi-tinggi, tapi ia sama sekali nggak masalah
dengan Rara yang badannya besar dan kurang memperhatikan penampilan. Yang
penting nyaman dan tulus karena ia melihat sosok Rara adalah cewek yang hatinya
baik.
Hadeeh.....tolong
sisain cowok kayak Dika dooonk.
Di sini yang
menarik perhatian adalah karakter Fey yang diperankan oleh Shareefa Daanish. Fey
adalah sahabat Rara yang cuek banget tapi asyik. Tapi jangan salah ya, dari
sikap cueknya itu dia adalah sosok teman
yang selalu ada. Aktingnya Fey juga maksimal banget bahkan sesekali kocak.
Sangat berbeda dengan karakter lain yang dia perankan. Dan dari sini aku juga
pingin banget punya temen kayak Fey. Yang kalau udah selesai masalahnya yaudah,
nggak perlu sok-sokan lama-lama. Yang namanya temen ya begitu, kalau keselnya
udah ya udah. Ya emang susah nyari temen yang selalu support kita saat yang
lain justru menjauhi kita.
Genk Ibu-Ibu Nyinyir Yang Bikin Gemes
Di mana-mana kita
bakalan ketemu sama segerombolan Ibu-ibu yang suka nyiyir. Di film ini ternyata
juga ada 4 Ibu-Ibu yang rempong banget ngurusin penampilan Rara yang bukan
anaknya. Ya memang sih, di sini Mamahnya Rara (Karina Suwandi) memang salah
satu gerombolan Ibu-Ibu yang Body Goals banget. Ke empat Ibu-ibi itu diperankan
oleh Diah Permatasari, Wanda Hamidah, Karina Suwandi dan Olga Lidya.
Ya...karakter mereka memang cocok banget jadi ibu-ibu sosialita yang harus
melihat kesempurnaan di depan mereka.
Liat aja adegan
yang menampilkan Genk Sosialita ini, pasti pembahasannya, “Kok kamu gendutan
sih”. Terus pas Rara keliatan langsing, mereka berfikir kalau Rara operasi
sedot lemak lah...bla....bla...bla...
Padahal yang
dilakukan Rara hanyalah menjaga pola makan dan olahraga. Sesimpel itu. Tapi ya
namanya orang pastinya lebih suka membuat persepsi sendiri. Yah....begitulah.
Kadang kita memang nggak perlu mendengar omongan orang.
Di sini seolah menunjukkan
kalau apa yang dirasakan dengan apa yang dilihat sangatlah jauh berbeda. Di
satu sisi Rara terlihat langsing dan sempurna di mata orang lain yang
melihatnya, tapi si sisi lain Ia merasa kurang bahagia karena terasa asing bagi
Dika dan Fey. Pada akhirnya Rara bilang, “Jadi
Cantik juga belum tentu bahagia”.
Oke bangetlah. Sebenarnya menjadi perempuan itu bukan karena ingin tampil cantik di mata orang lain, tapi
bagaimana caranya kita nyaman dengan apa yang sudah kita miliki.
Genk Kosan Yang Bikin Film Ini Makin Asik
Nah...ini nih
yang bikin aku ngakak meski nontonnya sendirian. Genk kosan ini ada Aci Resti,
Neneng Wulandari , Zsa Zsa Utari dan siapa lagi kalau bukan Kiky Saputri. Di
sini Kiky Saputri memang bikin film ini semakin hidup dengan karakter
nyablaknya. Guyonanya emang ngena banget di kehidupan sehari-hari. Buat yang
udah nonton pasti ngerti dah.
Problema Pertemanan Yang Ngena Banget
Drama pertemanan
memang menjadi hal yang sangat sensitif untuk dibahas. Di film Imperfect ini
juga begitu adanya. Di dunia kerja memang Rara seringkali dipandang remeh
karena penampilannya yang kirang oke. Bahkan atasannya sendiri (Diperankan oleh
Dion Wiyoko) juga bilang, kalau isi kepala saja tidaklah cukup, sehingga yang
penampilannya menarik meski isi kepanya kurang lebih diunggulkan. Rasanya hal
ini juga masih banyak terjadi sih. Masih banyak perusahaan yang mendewakan
penampilan. Dan aku salut sama perusahaan yang lebih mengunggulkan skill.
Meski penampilan
juga sangat penting tapi juga nggak harus good looking banget sih. Yang paling
penting kan rapi, wangi, berpakaian sopan dan make up sewajarnya aja. Karna
sesederhana ini juga bisa terlihat menarik di mata orang lain. Yang penting
percaya diri aja.
Drama kantor juga
sangat kental sekali di sini. Di mana yang satu genk sama mereka harus sama.
Lalu ada yang nggak suka ketika sedang dekat dengan atasan dan akan ada masanya
ketika kita dimarahi atasan, lalu ada yang cari muka. Hal seperti itu
sepeertinya masih banyak kita temui.
Yang aku lihat,
tema persahabatan antara Rara dan Fey di sini memang seperti nyata banget. Ini
terlihat banget waktu Rara udah menjadi apa yang dia inginkan, dengan enaknya
dia meminta Fey untuk membuat penampilannya berubah seperti dirinya.Seseorang
akan berubah seiring berjalannya waktu. Apalagi kalau sudah berada di puncak
dan merasa memiliki segalanya, seolah justru meremehkan teman yang selalu ada.
Jalan cerita di
film Imperfect ini memang bagus. Mampu menyuguhkan beberapa tema yang ngena
banget dan bikin kita manggut-manggut. Banyak pesan yang akan kamu dapat
setelah menonton film ini. Mengapa film seperti ini nggak ada dari dulu sih?
Mungkin kalau sudah ada dari dulu akan lebih banyak orang yang memahami bahwa
tidak sempurna itu nggak papa banget. Toh...zaman sekarang ternyata masih
banyak orang yang ingin terlihat WAH di mata orang lain. Iya kan?
Aku adalah tipe
orang yang semakin ke sini semakin malas mendengar omongan orang. Sudah banyak
yang bilang, “Kapan nikah? Kok nggak nikah-nikah? Jangan pilih-pilihlah. Udah
berumur udah waktunya berumah tangga dan masih betah aja sendiri emang apa yang
kamu cari?”
Okay
lah....saking banyaknya pertanyaan yang menyudutkan. Alangkah baiknya kalau
kita menutup telinga saja. Kita tidak mungkin menutup bacotan orang yang buanyak banget. Tapi kita masih punya 2 tangan
untuk menutup telinga kita dan everything gonna be okay.
Yah...begitulah
hidup. Orang lain hanya hanya ingin memuaskan keinginannya dengan berkomentar
buruk tentang kita. Yang mereka bilang kurang inilah...itulah....bisa saja
menjadi hal yang sudah kita syukuri. Jangan terlalu memaksakan diri agar orang
lain puas dengan penampilanmu. Karna yang terpenting adalah kita nyaman
menjalaninya. Itu saja masih sulit bagi beberapa orang. Iya kan?
Oke baiklaaah.....begitulah
ulasan tentang film Imperfect. Rating yang paling tepat adalah 10. Rasanya
sempurna banget. Eh tapi tak ada manusia yang sempurna. Yaudah aku kasih 9,5
aja deh. Overall bagus banget. Pesannya juga mampu memotivasi orang yang kurang
percaya diri dalam menjalani hidup.
“Tidak perlu
menjadi yang sempurna jika ketidaksempurnaan mampu membuatmu bahagia”
“Tidak ada
standar untuk tampil mempesona karena semua orang punya keunikan masing-masing”
“Teman yang baik
tidak menghakimi, tidak menyudutkan, namun akan menuntun ke arah yang lebih
baik”
“Pencarian
kebahagiaan itu memang bukan soal mengejar kesempurnaan”
“Buat apa
terlihat cantik di mata orang lain kalau kita tidak merasa bahagia”
“Banyak orang
yang bisa menyumbang uang tapi hanya sedikit yang meluangkan waktu dan tenaga”
Nah.....ada yang
mau nambahin pesannya lagi nggak? Masih banyak banget nih. Kalau ada bisa
tambahin di kolom komentar yak.
~MissAnt~