Selasa, 17 Maret 2020

Pro Kontra Seputar Work From Home

Sumber Gambar : Google 


Work From Home atau yang lebih populer dengan sebuat WFH kini memang lagi naik daun. Bahkan sampai jadi trending topic di twitter lho. Yang anak twitter pasti tahu donk. 

Diterapkannya WFH ini karena untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus Corona. Salah satu pencegahan virus ini adalah dengan rajin mencuci tangan dan menjaga pola makan dengan gizi seimbang agar tetap sehat.

Sayangnya yang bikin kesel dari hebohnya virus Corona ini adalah, orang yang sedang batuk dan flu justru tidak mau pakai masker. Kesel nggak sih? Apa susahnya antisipasi. Tapi yah....kesadaran orang memang beda-beda. Ada yang masih peduli sama orang lain dan ada yang EGOIS.

Tapi di sini yang akan aku bahas adalah tentang fenomena WFH atau kerja dari rumah. Work From Home lho ya, bukan Work For Holiday. Ngomongin soal WFH, Aku jadi pingin nulis panjang lebar tentang Work From Home atau Remote atau intinya kerja dari rumah. Tadinya sih mau Aku bikin semacam thread aja di twitter, tapi kok kayaknya enak di blog sekalian. Biar orang-orang AWAM pada paham tentang yang namana WORK FROM HOME.

Bukanlah hal yang tabu

Kenapa Aku bilang kalau WFH ini bukan hal yang tabu? Karena sebagai orang yang suka nulis dan pernah menghasilkan uang dari kerja remote, Aku merasa ini bukan hal yang baru. Justru ini populer di kalangan pekerja kreatif seperti Designer, Content Creator, Content Writer, Copy Writer, Digital Marketing, Marketing Online, Media online dan masih banyak lagi,

Hello.....ini udah tahun 2020 lho. Dan kerja remote itu bukan hal yang tabu, kecuali kalau kamu pola pikirnya masih kuno, masih awam, masih katrok, ya bakalan nganggep ini sebuah sesuatu yang WOW....kerja dari rumah mana efektif?

Ya mungkin bagi pekerja yang NON di balik laptop agak terasa aneh sih. Misalnya seorang Customer Service, Receptionist dan profesi lainnya yang harus stay di depan layar. 

Mungkin mereka berangapan kalau kerja remote itu aneh dan menganggap kurang produktif. Kalau Aku pribadi sih tersinggung banget kalau kerja remote dibilang nggak produktif dan males-malesan.

Coba sekarang MIKIR DIKIT AJA, dikit aja kok mikirnya. Kalau profesi di balik layar seperti penulis, desainer dan industri kreatif lainnya sih sebenarnya aman-aman saja kalau kerja remot. Kuncinya Cuma 1 yaitu kepercayaan. Kalau ORANG AWAM ini tidak percaya dengan pekerja online maupun profesi yang biasa dikerjakan secara remote, berarti Anda punya masalah sama orang itu.

Nggak suka sama Saya boleh saja, asal jangan UNDERESTIMATE orang yang pernah kerja remote. Tidak semua orang yang kerjanya remote itu malas-malasan, tidak produktif dan tidak profesional. Kenapa? Anda belum pernah merasakan kerja remote ya? Kasian amat, zaman udah digital banget di mana skill dan teknologi bisa dijadikan uang dan bisa kerja dari mana saja, ASALKAN peralatannya mendukung seperti koneksi internet lancar dan laptop aman tanpan gangguan.

Aku memang sudah biasa kerja remote begini. Bahkan Aku sama klien penulis aja kadang nggak kenal banget. Tapi kenapa bisa jalan? Kenapa nggak ada masalah sama sekail? KARENA FAKTOR KEPERCAYAAN. Dia butuh skill aku dan aku butuh duit. DEAL KAN? Begitu mudahnya. Kalau nggak percaya, coba aja jadi Freelancer di Projects.
Hasilnya bisa kamu lihat sendiri kalau pekerja remote itu juga bisa profesional.

JANGAN HANYA KARENA KAMU BENCI ORANGNYA, LALU KAMU BISA SEENAKNYA MEREMEHKAN PROFESINYA YANG JUGA PERNAH MENJADI PEKERJA REMOTE.

Lebih efektif di saat seperti ini

Kita nggak pernah tahu kapan virus Corona ini akan berakhir. Semoga lebih cepat. Semua orang juga berharap yang terbaik dan cepat teratasi. Salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan mencuci tangan secara rutin. Baru-baru ini banyak yang melakukan Social Distancing.

Sebenarnya ini cukup efektif. Terlebih kalau lingkunganmu ada yang sedang (maaf) batuk atau flu. Cara paling efektif dan jika memungkinkan, pekerja bisa melakukan kerja remote.

Kerja remote bisa menjadi solusi yang tepat. Sayangnya masih ada yang punya pikiran kalau kerja remote bakal bikin seseorang jadi nggak produktif dan malas-malasan. Ya kalau emang belum terbiasa ya nggak tahu ya. Kalau aku pribadi udah biasa dan bahkan sering dan baik-baik saja. Seperti yang udah aku bilang tadi, KUNCINYA Cuma satu yaitu KEPERCAYAAN.

Itu aja, lain halnya kalau Anda tidak suka sama Saya dan tidak percaya sama Saya, maka negatip mulu pikirannya. Kasian sama orang model begitu. Yang di hatinya hanya BENCI, TIDAK SUKA, BENCI, TIDAK SUKA. Semoga cepat sadar pola pikirnya.

Bukannya mau sombong atau berlebihan, tapi dulu Aku pernah jadi Freelancer dan kerjanya Remote. Ownernya ada di Jakarta dan Aku di Klaten. Untuk komunikasi hanya lewat WA dan Email untuk mengirim pekerjaan. Dan segalanya baik-baik saja. Karna yang kami pegang adalah KEPERCAYAAN dan KOMUNIKASI. Aku yakin, kalau keduanya terjalin. Semuanya akan baik-baik saja.

Profesional sajalah. Kalau nggak suka sama Saya ya terserah. Itu urusan Anda. Dan sangat bukan urusan Saya kalau Anda nggak suka sama Saya. Ingat ya, kalau hidup mau mudah, maka mudahkan orang lain. Jangan mempersulit.

Semoga segala sesuatunya lancar.



~MissAnt~


0 comments:

Popular Posts