Udah berapa lama kamu #DiRumahAja?
Gimana? Udah bosen belum? YA PASTI BOSEN BANGET LAH
Iya, semua juga merasakan bosan yang
banget-banget. Percayalah, seorang Introvert kayak Aku gini juga
bosen kok, apalagi kamu-kamu yang suka bersosialisasi sana-sini.
Pasti rasanya nano nano kayak gado-gado ya? Hadeeeh....kasian banget
pokoknya. Udah nano-nano, pake gado-gado lagi. Makin nggak jelas
banget.
Oke-oke, mulai sekarang coba BERHENTI
bilang bosan bosen bosan bosen di sosmed atau di dalem hati deh. Buat
kita yang bisa kerja #DiRumah aja meski bosan, sebaiknya lebih
bersyukur. Coba sesekali lihat di luar sana yang pekerjaanya memang
tidak bisa dikerjakan dari rumah dalam situasi kayak gini. Gimana
kalau kita di posisi mereka? Harus ke luar rumah padahal ancamannya
juga bahaya.
Pernah nggak sih, pas bosen #DiRumah
aja, lalu kita merenungkan banyak hal. Kebanyakan melamun mikirin
negara sampai lupa mikirin kamu. #Eh.....
Namun, sebenarnya dari kejadian
sekarang ini (Ancaman Covid-19) yang memaksa kita buat social
distancing, physical distancing, lockdown, atau apalah lainnya itu,
ada banyak hal yang seharusnya patut kita renungkan.
Apa sajakah itu? Mari renungkanlah....
1.Mengajarkan kita kalau cuci tangan
itu penting
Siapa di sini kalau abis makan suka
main lap aja pakai tisu basah? Hayo ngaku aja karen aku juga begitu.
Hahahaha.....jorok emang. Meski sepele, cuci tangan itu penting lho.
Apalagi situasi kayak sekarang ini. Kita harus sering-sering cuci
tangan pakai sabun. Kalau nggak ada sabun cair, bisa pakai sabun
batangan detol yang dipotong-potong. (INI AKU BANGET)
Bahkan dalam artikel (pernah baca) juga
menyebutkan kalau cuci tangan juga bisa membuat perasaah lebih
bahagia lho. Sayangnya memang hal itu disepelekan hingga muncul
situasi kayak gini. Rasanya seperti mengingatkan kembali kalau cuci
tangan itu amat sangat penting.
2.Social distancing menyadarkan kita
kalau yang dekat belum tentu sampai ke AKAD
Meski agak ngeselin, tapi emang ada
benarnya juga sih. Mungkin selama ini dekat sama seseorang. Bahkan
udah lama banget tapi tetap saja nggak ada kepastian. Hal ini
membuktikan kalau yang dekat belum tentu selalu ada untuk kita.
Social distancing juga mengajarkan
kalau seharusnya kita lebih banyak meluangkan waktu di rumah dan
menjauhi kerumunan. Pada akhirnya keluarga lah yang selalu ada untuk
kita. Saat-saat seperti ini memang paling enak berada di rumah,
apalagi kalau kumpul sama orang tua.
Buat kalian yang masih punya orang tua,
manfaatkan moment ini untuk lebih dekat. Karena bagaimana pun juga,
orang tua (terutama Ibu) adalah sosok yang penting buat kita. Kamu
nggak bakal tahu bagaimana rasanya kehilangan sebelum kehilangan
untuk selama-lamanya.
3.Pentingnya memiliki skill yang bisa
dimanfaatkan untuk menghasilkan uang
Saat situasi sekarang, beberapa
perusahaan mungkin sudah menerapkan kerja di rumah (WFH). Bagi yang
benar-benar di rumahkan (dalam artian memang berada di rumah dan
nggak ngapa-ngapain tapi tetap dapat gaji), mungkin mereka akan
mencari peluang dengan skill yang mereka miliki. Misalnya saja, jadi
penulis freelance, penerjemah, mengelola konten IG dari akun bisnis
orang lain dan skill lainnya yang bisa dilakukan di mana saja.
Tapi bagi yang pekerjaan sehari-harinya
berada di depan laptop atau PC dan hanya memerlukan koneksi internet
saja, mungkin ini tidak masalah kalau memang harus bekerja di rumah.
Yang jadi masalah di sini adalah, bagaimana dengan mereka yang
kerjanya memang benar-benar tidak bisa dikerjakan dari rumah, seperti
layanan transportasi umum, pekerja proyek, polisi, pegawai rumah
sakit, pedagang keliling dan masih banyak lagi.
Situasi sekarang memang serba salah.
Nggak masuk dan suruh kerja di rumah ya bosan. Yang kerja di luar
juga was-was untuk mengantisipasi terkena virus yang nularnya
sungguh-sungguh tidak bisa diprediksi ini.
Semoga yang bekerja di rumah tetap
sabar meski bosan. Dan yang kerjanya memang masih di luar rumah,
semoga selalu dalam lindungan Alloh. Doa terbaik untuk kalian semua.
4.Lebih sadar jika segala sesuatunya
memang terjadi karena kehendak Alloh
Pernah mikir nggak sih? Kalau situasi
seperti sekarang ini bikin kita semakin sadar kalau manusia memang
nggak patut buat sombong dan membanggakan diri. Bahkan orang kaya
sekalipun juga akan mengalami hal di mana merasa was-was ketika
keluar rumah pada saat seperti ini.
Di sini juga banyak yang sadar kalau
sebenarnya, tempat curhat sekaligus tempat meminta perlindungan
hanyalah kepada Alloh semata. Banyak orang yang memanjatkan doa
supaya segalanya bisa seperti semula. Bahkan sebentar lagi umat
muslim akan kedatangan bulan ramadan. Tentunya semua berharap situasi
akan kembali normal supaya bisa berkumpul dengan keluarga saat
lebaran nanti.
5.Semakin sadar diri kalau Alloh lah
yang menjadi prioritas di atas segalanya
Saat seperti ini memang yang harus
banyak-banyak kita lakukan adalah berdoa supaya virus ini segera
berlalu. Dengan adanya himbauan agar selalu berada di rumah, ini juga
semakin membuktikan kalau tanpa Alloh kita bukanlah apa-apa. Lalu
mengapa masih banyak yang belum menomorsatukan Alloh?
Ya memang, namanya manusia kadang
banyak lupa atau entah pura-pura lupa. Misalnya saja, kalau denger
adzan (khusus buat kaum muslim), kira-kira langsung segera wudhu atau
masih mainan henpon nih? Kalau aku jujur aja masih mainan
henpon dan baru wudhu ketika sudah Qomat. SUNGGUH MEMALUKAN. Itulah
contoh hal kecil kalau belum memprioritaskan Alloh. *SelfToyor
Ada lagi yang sudah kalian renungkan?
~MissAnt~
0 comments:
Posting Komentar