(((((SEBUAH RENUNGAN)))))
“Lo tu nggak bisa menghargai
orang”
“Jadiiiii......gue harus ngasih
harga berapa ke elo”
Jawaban yang kadang bercanda tapi bisa
mendadak mikir kalau yang jawab begitu memang kurang punya empati.
Menghargai bukan diukur dengan nominal. Enak banget kalau orang
berduit bisa asal ngomong, “emang lo minta dihargai berapa? Sini
gue kasih duit”. Lah....emang duit bisa jadi orang diem ketika
merasa tidak dihargai.
Meski kadang bukan kita sendiri yang
mengalami. Rasanya kok miris banget sama orang yang semena-mena dan
tidak bisa menghargai orang lain. Menghargai di sini kalau dalam
bahasa jawa bisa diartikan “ngajeni”. Maksudnya itu ya mbok
menghargai orang gitu loh.
Yang dipikirkan orang sekarang
rata-rata begini, “Ah...cuma dia aja, nggak perlu lah dihargai. Toh
cuma bla,,,bla,,,bla,,,,”. Beda lagi kalau sama orang yang terlihat
punya pangkat tinggi, punya banyak uwang dan kaya raya. Orang-orang
tanpa disuruh pun juga segen dan bisa menghargai.
Aneh...............iya. Namanya juga
manusia, Di matanya hanya memandang yang tinggi-tinggi doang. Tak
pernah dan bahkan jarang memperhatikan kaum-kaum kecil.
Beberapa hari yang lalu, aku dapet
kembalian Rp2.000 yang jelek banget. Kucel banget. Kira-kira seperti
ini. Dari sini, aku jadi mikir banyak hal (saking gabutnya).
Coba perhatikan uang dua ribuan ini.
Nilainya kecil. Bentuknya udah kucel jelek banget. Beda sama uwang
yang baru kaluar dari ATM dan tentu saja nilainya lebih besar. Udah
gitu, bentuknya pasti juga masih alus dan bau uwang banget.
Tapi, yang namanya uang tetaplah uang.
Mau sejelek apapun nilainya tetap sama. Pernah baca ataupun denger
nggak? Kalau uang seratus ribuan, selecek apapun pasti akan diambil
juga. Karena apa? Ya kerena nilainya besar. Lalu gimana dengan uang
dua ribuan yang udah jelek kayak gitu? Apa masih ada yang mau
nyimpen? Atau malah membuangnya karena nilainya kecil?
Gimana? Coba renungkan hal ini.
Sesekali renungkanlah.
Pernah nggak kalian mikir, kalau tanpa
uang dua ribuan yang lecek dan jelek itu, Jumlah sejuta aja nggak
bakal jadi sejuta lho. Pernah mikir nggak? Seandainya kamu beli baju
harganya misalnya Rp500.000 tapi kurang Rp2.000 saja. Boleh nggak
baju itu dibawa meski uangnya kurang Rp2.000? Nggak bisa kan?
Kadang orang terlalu sibuk dengan yang
bernilai besar dan merasa sudah bisa mencukupi. Tapi di sisi lain,
kalau tanpa nominal yang kecil tadi, orang tidak akan bisa membawa
barang yang akan dibelinya tadi. Jadi, meski nilainya kecil bentuknya
jelek dan lusuh, tapi dua ribuan tadi bisa menjadi penolong
mereka-mereka yang ingin membeli baju dengan harga LIMA RATUS RIBU.
Jadi, coba mulai sekarang diubah pola
pikirnya. Hargai yang nilainya kecil. Bisa jadi yang dianggap tak
berharga akan menjadi penolong orang-orang yang mampu.
~MissAnt~
0 comments:
Posting Komentar