Setiap hari adalah hal yang baru, kamu bisa memutuskan apa
saja yang ingin kamu capai. Kamu juga bisa malas-malasan saja. Semua tergantung
diri kamu sendiri. Kalau mau terus-terusan bermimpi, ya lanjutkan saja tidurmu.
Kalau mau mengejar mimpi, WAKE UP.
Di usia yang belum cukup dewasa memang sulit memahami diri
sendiri. Dewasa juga tidak bisa dilihat dari banyaknya usia, buktinya masih
banyak orang yang usianya 40 tahunan dan masih ke kanak-kanakan. Beda dengan
anak-anak yang justru berusia 29 hingga 30 an yang cenderung sudah dewasa
secara fisik maupun mental.
Kalau dari status yang aku baca, katanya dewasanya mental
seseorang justru berasal dari masalah yang mereka hadapi. Bener nggak? Kalau
kamu terbiasa dengan berbagai masalah hidup, nanti lama kelamaan kamu juga
sudah terbiasa berdamai dan merasa that’s not a problem. Masalah
dikatakan masalah jika kamu menyebutnya masalah, kalau kamu tidak menyebutnya
masalah, ya bukan masalah. (Pernah dapet kata-kata tersebut entah dari
mana).
Yang jadi masalah utama seseorang tidak bahagia adalah
membanding-bandingkan kehidupannya dengan orang lain. Dan parahnya, mereka
hanya membanding-bandingkan melalui sosial media. Tau sendiri kan, sekarang ini
banyak orang yang posting hal-hal yang menarik di sosial media dan membuat orang
merasa down lantaran tak bisa melakukannya.
Pola pikir orang-orang tidaklah sama, ada yang mikirnya
instan saat itu juga dan ada yang mikirnya panjang. Kamu masuk yang mana nih? Pola
pikir pendek atau pola pikir panjang. Mengapa pola pikir itu penting? Karena
pola pikir seseorang menentukan bagaimana mereka menjalani hidup. Kalau kamu
sering ngeluh dalam hidup meski hanya hal-hal yang sepele, maka pola pikirnya
salah.
Jalan hidup setiap orang tidaklah sama. Kita juga tidak
pantas untuk membanding-bandingkan. Ingat, Allah sudah menentukan jalan hidup
kita bahkan sejak kita dalam kandungan. Semua rejeki, jodoh dan kematian sudah menjadi
urusan Allah, jadi tak perlu membanding-banding
hidup dengan orang lain karena memang jalannya beda. Yang diberikan
Allah untuk kita adalah yang terbaik. Jadi, malu lah kalau kebanyakan mengeluh.
Meski semuanya sudah diatur, tapi kita tidak boleh pasrah
dalam menjalani hidup. Kita berusaha semaksimal mungkin, hasilanya kita
serahkan sama Allah. Kalau kamu males-malesan dan hanya mengandalkan, “rezeki
sudah ada diatur” tanpa melakukan usaha, YA….BYE….BYE…AJA.
Semua manusia dikasih akal, tinggal bagaimana cara kita menggunakan
akal tersebut. Banyak cara yang bisa kita lakukan agar hidup selalu
menyenangkan. Tinggal bagaimana cara kita mengelola diri kita sendiri.
Bagaimana sih agar hidup selalu menyenangkan?
Menyenangkan atau tidaknya hidup, sebenarnya hanya diri
sendiri kita yang tahu. Sayangnya banyak orang yang pura-pura bahagia agar
orang senang melihatnya. Hm…..begini, zaman seperti masih memikirkan kehagiaan
orang lain? Are you crazy? Ingat ya? Kita tidak bisa menyenangkan semua orang.
Kita tidak bisa memaksa melakukan sesuatu agar orang lain suka sama kita, contonya
nih…..sering mentraktir biar temennya banyak, meng-iya-kan perkataan orang yang
sebenarnya kita tidak setuju, ngasih duit demi mendapatkan simpati….hahahaha.
Orang yang pola pikirnya pendek memang begitu, sekalinya dikasih uang kemudian
langsung mengagung-agungkan seolah biar dikasih lagi. Payah banget mentalnya.
Hidup akan lebih menyenangkan jika kita lebih mencintai diri
sendiri. Bukan karena egois, mencintai diri sendiri, memprioritaskan diri
sendiri bukanlah egois. Kalau kita tidak bisa mencintai dan menyayangi diri
sendiri, bagaimana orang lain bisa mencintai kita? Coba pikir deh. Pikir dengan
pikiran yang jernih dan bening. Udah belum? Kalau udah, how do you feel? Better,
kan?
Kalau menurutku pribadi,
kunci hidup yang menyenangkan itu ada dua, yang pertama, kita harus punya quality
time sama Allah. Dan yang kedua, quaily time dengan orang-orang
terdekat. Circle pertemanan semakin dewasa akan semakin mengecil, mengapa
demikian? Karna pada akhirnya kita hanya butuh orang-orang yang sepaham saja.
Yang sefrekuensi saja. Bener nggak?
Setiap orang pasti punya salah satu (atau bahkan lebih) teman
yang bisa bikin mereka nyaman karena merasa memiliki obrolan yang menyenangkan
dan tidak menjatuhkan. Hal yang salah dari orang-orang yang suka mengeluh
adalah karena mereka salah dalam memilih teman sehingga yang terjadi ketika
kita down adalah memojokkan, bukan memberik solusi dan support. Sampai di sini
paham kan?
Jadi, jika memang seseorang dalam kehidupanmu semakin lama
semakin meninggalkanmu, bukan berarti kamu yang salah. Hanya saja Allah
menunjukkan mana orang yang tepat untuk kamu. Kalau seorang teman berubah
lantaran kamu tidak dapat menyenangkan hatinya, ya sudah silakan pergi. Kebahagiaan
diri sendiri lebih penting. Cari orang yang bisa bikin kita nyaman saja. Toh,
kalau kita sudah menyerahkan semuanya sama Allah, maka akan dikirimkan
orang-orang terbaik yang akan menemani langkah kita.
Allah itu maha baik. Yang sekiranya akan menjauhkan kita dari
Allah akan dijauhkan, yang didekatkan yang baik-baik untuk kita. Kuncinya seperti
yang sudah aku bilang tadi, quality time sama Allah, minta yang terbaik sama Allah.
Berprasangka baik dan mikir yang baik-baik saja. And everything will be okay.
~MissAnt~