Dalam dunia marketing, tentunya selalu ada cara dalam
mempromosikan produk. Namun, semua juga harus diimbangi dengan yang namanya
psikologi marketing. Dengan adanya psikologi marketing, maka akan semakin mudah
menawarkan produk kita pada pelanggan. Penerapan
psikologi dalam marketing nantinya akan sangat membantu sehingga semua
marketing harus paham tentang psikologi marketing.
Apa itu psikologi marketing?
Sebelum memulai bagaimana penerapannya, Anda harus tahu apa
itu psikologi marketing. Psikologi marketing adalah pemahaman terhadap
motif-motif yang dapat mempengaruhi emosi serta tindakan pasar dalam memandang
suatu produk maupun jasa yang ditawarkan oleh pebisnis.
Setelah Anda paham tentang psikologi marketing, tentunya
Anda akan lebih mudah dalam menerapkannya. Seorang marketing yang paham akan
psikologi marketing tentu akan lebih mudah dalam menjual produknya. Dan yang
menjadi poin penting saat menjual produk menggunakan teknik psikologi marketing
ini adalah Anda tidak perlu "ngoyo" dalam berjualan karena sudah
berpacu dengan apa yang sudah ada di psikologi marketing.
Lalu, bagaimana cara menerapkan psikologi marketing?
Berikut cara mudah untuk menerapkannya
1.Pahami Jenis-jenis pembeli
dalam menerapkan psikologi marketing, yang harus Anda
lakukan pertama kali adalah memahami jenis-jensi pembeli. Seperti yang sudah
dijelaskan, menurut pakar dari Neuroeconomic, mereka telah mendefinisikan bahwa
ada 3 kategori bisnis yang harus Anda pahami, di antaranya adalah Tightwads,
Spendthriffts, dan Average spenders.
Tightwads
Pembeli jenis Tightwads adalah tipe pembeli yang lebih
memilih menghemat uang daripada membelanjakannya secara masif. Sebagai
marketing, jika Anda menemui calon pembeli seperti ini, maka yang Anda lakukan
adalah dengan memilih kata-kata yang memiliki muatan emosi negatif. Mengapa
yang dipakai adalah cara seperti ini, karena tipe orang seperti ini cenderung
sulit untuk mengeluarkan uang.
Kata yang bisa Anda gunakan misalnya, "Simpan lebih
banyak di masa depan dengan berinvestasi di sini, sekarang juga!”. kata-kata
ini ampuh untuk mereka yang selalu berfikir dua kali untuk membelanjakan
uangnya. Ketika menemukan tipe Tightwads, maka Anda harus lebih sabar dan
memiliki taktik untuk
Spendthrifts
Spendthrifts merupakan tipe pembeli yang lebih mudah membelanjakan
uangnya. Mereka juga tergolong orang yang tidak menyesal setelah membelanjakan
banyak uang. Anda akan senang sekali jika menemukan tipe pembeli seperti ini.
Tidak perlu menggunakan trik tertentu karena Anda cukup membuat iklan berupa
video yang akan dengan mudah menarik perhatian mereka. Orang dengan tipe
Spendthrifts juga lebih mudah tertarik dengan visual sehingga Anda harus lebih
kreatif ketika bertemu dengan calon pembeli jenis ini.
Average Spenders
Tipe pembeli seperti Average Spenders sebenarnya berada di
tengah-tengah antara Tightwads dan Spendthrifts. Mereka hanya akan membeli
barang yang menurut mereka cocok untuk dipakai jangka panjang. Tapi di sisi
lain, mereka juga sangat perhitungan dalam membeli barang-barang, Yang dinilai
tidak penting maka tidak akan dibelinya karena memiliki pegangan kuat terhadap
keuangan mereka.
Jika Anda bertemu dengan jenis pembeli seperti ini, maka
yang Anda lakukan adalah dengan membuat strategi pemasaran emosi yang cukup
meyakinkan. Misalnya, sertakan jaminan uang kembali apabila tidak puas dengan
produk tersebut atau berikan garansi seumur hidup agar mereka lebih yakin
dengan produk yang Anda jual.
2.Bantu calon pembeli agar terhindar dari Action Paralysis
Sebagai seorang maketing, Anda harus bisa melakukan
pendekatan dengan calon pembeli. salah satu yang harus Anda coba adalah
memanfaatkan embel-embel kata-kata yang meyakinkan. Misalnya, "Dapatkan
diskon hingga 80% untuk pembelian di bulan pertama hingga 3 bulan
pertama".
Dalam membantu calon pembeli, Anda harus pandai menggunakan
pendekatan yang lunak dan mampu membangkitkan emosi calon pembeli. Usakahan
teknik yang Anda gunakan adalah yang mengandung CTA (call to action).
3.Membangun urgensi dengan cara yang cerdas
Dari pengalaman sebagai merketing, tentu Anda sering
menemukan orang-orang yang cenderung memblokir informasi penting jika mereka
tidak menerima informasi lanjutan yang berisi petunjuk khusus soal bagaimana
cara menghadapi atau cara menggunakannya dengan optimal.
Sebagai contoh, ketika Anda memiliki bisnis online platform,
maka Anda harus memaksimalkan layanan dengan menekankan fitur-fitur yang
menarik. Hal tersebut nantinya akan menyelamatkan pengguna dari profil-loss seandainya pengguna tidak
memakainya.
4.Memberikan hierarki label pada konsumen
Salah satu tugas Anda sebagai pebisnis adalah dengan membuat
konsumen merasa istimewa karena hal itu bisa menjadi salah satu alat retensi
yang hebat. Dalam hal ini Anda juga akan mempunyai peluang untuk mengubah
pelanggan menjadi brand ambassador untuk produk Anda,
Trik ini juga merupakan suatu metode akuisisi yang sangat
baik karena banyak pelanggan baru yang datang karena rekomendasi langsung dari
pelanggan lama Anda. Sebagai pebisnis yang menerapkan piskologi marketing
sebaiknya perlu memakai cara ini.
5.Melakukan penawaran dengan menggunakan teknik Devil's Advocate
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa orang akan cenderung memberli sebuah produk
ketika mereka memiliki asumsi yang dipertanyakan oleh perusahaan Anda. Intinya
adalah Anda harus bisa mengatasi kekhawatiran calon pembeli ketika melakukan
sales dengan tidak berpegang pada teori atau penelitian yang membosankan. Anda
juga harus pandai dalam memberikan studi kasus yang paling relevan dan aktual
sehingga akan lebih berpotensi menjual.
6.Berikan kejutan pada pelanggan
Untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan, adakalanya
Anda memberikan kejutan dadakan untuk pelanggan Anda. Hal ini juga bisa
membangun loyalitas terhadap brand dengan lebih baik lagi. Dengan sesekali
memberikan kejutan pada pelanggan, secara tidak langsung mereka juga akan
memberikan ulasan yang bagus untuk
produk Anda. Dari sinilah jejak pencapaian Anda
akan semakin dikenal banyak orang.
Sebelum memutuskan untuk memberi produk secara online, tentu
saja orang akan lebih dulu melihat ulasan. Jika ulasannya baik, maka akan
semakin membuat calon pembeli yakin untuk membeli produk Anda. Meski banyak
pebisnis online yang seringkali curang dengan membeli ulasan dari orang
terdekat, tapi katahuilah bahwa pebisnis yang cerdas adalah mereka yang
mendapatkan ulasan yang murni dari pelanggannya.
Setiap strategi pasti
membuahkan hasil. Seperti halnya strategi untuk menerapkan psikologi marketing.
Dengan penerapan yang sesuai, maka hasilnya juga akan menguntungkan bagi bisnis
Anda. Seorang pebisnis sudah sepatutnya untuk memahami penerapan strategi
marketing demi memudahkan dalam penjualan produk sesuai dengan karakteristik
pasar yang menjadi target Anda.
~MissAnt~