Tampilkan postingan dengan label My Opinion. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My Opinion. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Mei 2023

 

Sumber Gambar: Pexel


Kita kadang sering lupa bahwa rumah saudara tetaplah bukan rumah kita. Sedekat apapun dengan saudara, tetap saja ada beberapa aturan yang harus kita jaga.

Beberapa orang mungkin beranggapan begini,

Ah..udah lah..nggak papa..wong ya di rumah saudara sendiri, anggap aja rumah sendiri”

Ya nggak salah sih, kamu boleh kok santai-santai di rumah saudaramu. Namun kamu jangan lupa ya, bahwa itu bukan rumah kamu. Ada beberapa hal yang nggak boleh kamu lakukan saat berkunjung ke rumah saudara.

Beberapa di antara kamu mungkin sudah paham dengan aturan ini, akan tetapi masih saja ada yang kurang paham. Kira-kira apa aja sih..? Sini aku kasih tahu..Jangan tersinggung loh ya..!

Hal yang Nggak Boleh Kamu Lakukan Saat Berada di Rumah Saudara

1.Datang tanpa memberi tahu dan seenaknya mengajak teman

Sekarang ini zamannya udah canggih. Kalau kamu nggak punya pulsa, kamu bisa chat lewat aplikasi Whatsapp, Telegram, atau aplikasi lain untuk memberi tahu.

Tidak semua orang itu siap didatangi apalagi kalau kamu bawa teman-temanmu secara rombongan.

Kalau sudah begini kan jadi ngrepotin yang punya rumah. Jangan sampai kamu seperti ini ya, paling nggak ya ngabarin dulu biar siap-siap.

Nah..kalau si tuan rumah sedang nggak berkenan dikunjungi, ya kamu harus menerima dan nggak boleh tersungging..eh..tersinggung.

2.Banyak Maunya

Bertamu itu juga ada etikanya, kalau kamu banyak mau ya silakan pergi ke warung aja jajan ke sana. Kalau adanya minuman gelas ya jangan minta aneh-aneh minta kopi dan lain-lain.

Pada dasarnya, kalau bertamu di manapun, entah itu di rumah saudara, hendaknya jangan merepotkan. Bertamu ya bertamu, jangan banyak mau ya..

3.Menguasai rumah

Kira-kira kamu kesel nggak kalau ada saudara yang nggak minta izin tiba-tiba seenaknya masuk dan tidur di kamarmu? Bagi mereka sih biasa saja, tapi bagi si pemilik ada rasa kesal di dada. Ceileh..

Bagi sebagian orang, kamar adalah ruangan pribadi sehingga tidak etis jika orang lain masuk meski itu sanak saudara. Ada baiknya izin dulu kek, kira-kira boleh nggak masuk dan tidur di situ. Simple kan? Tapi jarang dilakukan.

4.Kepo tentang apapun yang ada di dalam rumah

Aneh nggak sih, kalau ada saudara dateng trus pas ngobrol gitu malah matanya ke mana-mana. Misalnya kita abis beli TV trus dia tanya-tanya, “ini harga berapa?”, “kok mahal banget”, “ori nggak tuh”?

Seharusnya, kalau bertamu itu ya tanya kabar gitu aja, nggak perlu menanyakan yang aneh-aneh. Apapun yang ada di dalam rumah itu nggak seharusnya dikomentarin. Nggak sopan namanya.

5.Membawa barang-barang tanpa minta izin

Ada beberapa orang yang dia tuh asal bawa barang-barang dari rumah saudaranya, misalnya ada piring lucu langsung main bawa aja tanpa minta izin.

Contoh lain misal ada tanaman yang bagus trus kamu main cabut aja lalu dibawa pulang. Kayak gitu sopan tidak? Apa tidak bisa bilang dulu? Meski itu saudara kamu, usahakan untuk tetap jaga etika ya..

6.Tidak menjaga kebersihan

Meskipun rumah saudaramu itu tidak sebagus rumahmu, tetap jaga kebersihan ya. Jangan sampai di tuan rumah nantinya repot bersih-bersih karna ulah kamu yang malah mengotori rumahnya.

Gimana, kira-kira dari 6 poin tersebut, kamu pernah melakukan yang mana? Syukur alhamdulillah banget kalau kamu nggak pernah melakukannya. Semoga tetap menjaga etika meski berada di rumah saudara ya..

Oiya, buat kamu yang udah peka banget dan nggak mau ngerepotin saudara, ada baiknya kamu cari tahu dulu apakah sekitaran rumah saudaramu ada penginapan atau tidak.

Baca Juga: 6 Prinsip Hidup Ala Filosofi Teras

Kamu bisa mencarinya melalui Traveloka, di situ pasti ada banyak penginapan yang bisa kamu jadikan pilihan sebelum ke rumah saudara, biar bisa istirahat dulu, terlebih jika rumah saudaramu itu kecil.

Nah..kalau sudah istirahat sejenak dan lelahnya sudah hilang, kamu bisa ke rumah saudara buat silaturahmi sekalian ngobrol-ngobrol ringan dengan cemilan seadanya.

Selain itu, kamu juga bisa cari info seputar tempat makan sehingga kalau kamu keburu laper bisa ke tempat makan tersebut. Toh..belum tentu yang punya rumah juga punya persediaan makanan.

Saling menjaga aja ya, jangan sampai kamu kalau berkunjung malah merepotkan lantaran datang dadakan dan tak ada persediaan.

Gitu ya..

Semoga bermanfaat!

 

~MissAnt~


Selasa, 19 Oktober 2021


 


Dari produk skincare kita belajar bahwa…

 

Memangnya ada ya, yang bisa dipelajari dari produk skincare? 

Bisa dong. Kalau menurut aku yang sukanya overthinking, semua yang ada di sekitar kita selalu memberikan pelajaran penting. 

Seperti halnya produk skincare, kalau dipikir secara mendalam, sebenarnya ada sedikit kaitannya dengan kehidupan loh. Aneh sih..yuk langsung aja kita bedah..

Review Safi Age Defy Cream Cleanser Deep Moisturizing 

Nggak semua produk skincare cocok dengan muka kita, ini mengandung makna bahwa nggak semua orang suka dengan kita dan kita juga berhak buat nggak suka sama seseorang

Khususnya bagi pemilik kulit sensitif, tentunya nggak semua produk skincare itu cocok di wajah kita. 

Kalau dipaksa hanya akan menyebabkan masalah pada wajah seperti bruntusan, komedoan, kulit jadi kusam dan masih banyak lagi. 

Begitu juga dengan manusia. Nggak semua orang suka dengan kita. Begitu juga sebaliknya. 

Kita berhak untuk menjauh dari mereka yang selalu bikin sakit hati. Jika dipaksakan hanya akan memengaruhi kesehatan mental. Betul, nggak?

Review Safi Age Defy Gold Water Essence

Kita nggak perlu memakai semua rangkaian produk skincare, ini mengandung makna bahwa nggak semua orang paham dengan jalan pikiran kita dan menerima apapun yang menjadi kesukaan kita

Ketika aku pakai skincare, bukan berarti aku cocok memakai rangkaian semuanya. 

Saat ini aku pakai produk dari Safi Age Defy, aku kira bakalan cocok sama rangkaian lainnya seperti serum dan tonernya, ternyata sama sekali nggak cocok. Muka malah bruntusan.

Akhirnya kembali lagi pada pemakaian awal yang cocok. 

Di sini aku malah lebih cocok pakai Safi Age Defy Deep Moisturizing, Safi Age Defy GoldWater Essence dan krim pagi-malam. Dah gitu aja sebenarnya nggak ada masalah. 

Hanya saja kemarin sok-sok an nyoba Safi Age Defy Youth Elixir dan di kulit aku nggak cocok bikin bruntusan. Kalau pas liat reviewnya emang bagus, entah kenapa nggak cocok di aku.

Kunjungi Blogku di sini ya 

Dari produk skincare tersebut juga bisa disimpulkan kalau nggak semua rangkaian skincare cocok di kulit kita, nggak semua orang paham dengan apa yang kita pikirkan. 

Nggak semua orang mau menerima apa yang kita sukai. Pada akhirnya yang bisa mengerti diri kita ya hanya kita sendiri. 

Yang bisa mengerti kondisi kulit kita yang kita sendiri. Kalau sudah dirasa cocok dengan produk dan nggak ada masalah, nggak perlu nyoba rangkaian lain.

Baca Juga!!!

Kesehatan adalah Kekayaan Paling Mahal

Pentingnya Selfcare

Mencampur rangkaian pada produk skincare nggak selalu berdampak bagus bagi kulit, hal tersebut juga mengandung makna bahwa memaksakan berteman dengan orang yang sering membuat kita tertekan hanya akan menganggu kesehatan mental

Dulu aku pernah nyoba mencampur produk safi age defy dengan safi white expert. 

Essence sama facial wash pakai safi age defy, untuk krimnya pakai yang safi white expert. 

Hasilnyaaaaaa……muka jadi jerawatan, kusem dan komedoan, Meski kata SPGnya bilang, “ini di-mix aja nggak papa kak, aman kok”. Realitanya, di aku malah bermasalah.

Definisi Bahagia yang Sebenarnya

Ini juga bisa diambil pelajaran dalam hidup, ketika kita memaksa menjaga pertemanan yang hanya membuat kita sakit hati, akhirnya hanya akan berdampak pada kesehatan mental. 

Kalau ada teman yang bicaranya seenaknya dan sering meremehkan, alangkah lebih baik kalau kita menjauh. Nanti akan didekatkan dengan orang-orang yang mampu menghargai kita kok.

Ketika kita sudah cocok dengan suatu produk, sebaiknya pertahankan hanya pada satu produk tersebut. Sama halnya, ketika kita sudah menemukan teman yang baik sama kita dan intinya saling cocok dalam hal apapun, maka pertahankanlah

Kulit aku cenderung sensitif, jadi nggak gampang menerima semua jenis produk. Setelah lepas dari krim dokter, alhamdulillah banget bisa cocok sama safi age defy. 

Ini juga rekomendasi temen yang udah pakai safi dan kebetulan cocok. Pas aku nyoba, kok enak ya. Apalagi yang Safy Age Defy Gold Water Essence, itu produk bikin kulit kenyal dan terhidrasi.

Pentingnya Me Time yang Nggak Banyak Orang Tahu

Begitu juga dalam pertemanan, pada dasarnya semua orang itu baik. Namun hanya ada beberapa yang memang benar-benar mau menerima kekurangan kita dan nggak meremehkan apa yang kita sukai. 

Meski apa yang kita sukai bertolak belakang dengan apa yang mereka suka. Kalau kamu udah menemukan teman yang dalam hati kamu selalu bilang, “ini orang kok baik banget sih, nggak mandang status kalau temenan”, SELAMAT, dia benar-benar temanmu in any condition.

4 Alasan Orang Jakarta Nggak Butuh Teman

Memilih skincare itu bukan soal murah atau mahalnya. 

Kalau yang harganya lebih miring ternyata cocok di kulit kamu, mengapa harus memaksakan pilih yang mahal dan belum tentu cocok? 

Toh..kondisi kulit orang berbeda-beda. Begitu juga dalam hidup, ada banyak hal yang memberi kita pelajaran penting. 

Setiap apa yang kita alami adalah sebuah pelajaran berharga yang akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih kuat mental.

 

Semangat ya!

 

 




~MissAnt~


Selasa, 29 Desember 2020

 

Sumber Gambar : Google


 

Pola pikir yang luas akan membuat kita lebih legowo menerima perbedaan. Bener nggak? Kadang aku pusing kalau buka sosmed yang kebetulan mereka selalu menyimpulkan sesuatu dari 1 sudut pandang saja. Meski begitu ada beberapa orang yang pola pikirnya terbuka. Mereka memiliki sudut pandang berbeda dalam memandang perbedaan.

Adanya sosial media memang memudahkan orang-orang untuk menyalurkan pendapat. Entah itu pendapat yang berbobot maupun ala kadarnya saja. Iya benar. Itu memang akun pribadi setiap orang. Mereka berhak mengutarakan apa yang ada di pikiran mereka. Wong saya juga begitu, I tweet what I wanna tweet. I tweet based on my mind. And it’s okay kok.

Setiap akun yang dibuat tentunya terserah kontennya mau bagaimana. Kamu bisa ngonten sesuai dengan keinginanmu. Yang namanya dunia maya memang asyik. Kita bisa melakukan apa saja dengan akun yang kita miliki. Bahkan ada yang bisa menghasilkan uang dengan skill mereka.

Yang jadi masalah di sini adalah soal pola pikir. Semua orang bebas berpendapat, tapi tidak semua orang punya pola pikir yang luas. Mengapa? Mereka cenderung masih melihat sesuatu dari 1 sudut pandang saja. Apalagi jika berurusan dengan orang awam. Biasanya mereka ngotot kalau pendapatnya adalah yang paling benar.

Menjadi orang yang punya pola pikir luas sebenarnya gampang-gampang susah. Ada orang yang mindsetnya luas karena pergaulannya. Ada karena lingkungan sekitar. Yang jadi masalah di sini adalah ketika masyarakat yang kamu tempati pola pikirnya masih sempit dan hanya bertumpu pada satu sudut pandang saja.

Beberapa contoh pola pikir sempit yang masih ada sampai sekarang;

  •  Orang yang lebih muda cenderung dikatakan bodoh dengan orang tua zaman dulu yang berprofesi menjadi guru. Orang zaman dulu selalu merasa paling pinter. Mereka selalu menganggap bodoh anak muda yang sedang menganggur. Dikit-dikik ngatain, “Bodoh banget ya itu masa cari kerjaan nggak dapat-dapat”.

 

Level orang pintar zaman dulu dan zaman sekarang itu beda. Orang zaman dulu sering menyebut profesi terbaik adalah guru, sementara yang lainnya dipandang sebelah mata. Bahkan bisa dibilang orang zaman dulu terlalu menggurui dengan hal-hal yang ada pada zaman dulu.

 

  • Orang terlalu beranggapan kalau belum nikah dianggap nggak laku. Dari dulu denger orang kayak gini jadi gemes sendiri. Kenapa? Lha emang jualan apa? Pake nggak laku-laku. Lucu tapi menyedihkan banget orang yang pikirannya sesempit itu.

 

·        Inilah mengapa sangat penting punya pola pikir yang luas agar bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda. Nikah tidak semata-mata karena umur, tapi masalah jodoh. Ada orang umur 18 tahun udah ketemu jodohnya. Ada yang sudah 30 tahun baru lamaran. Semua sudah diatur. Tak perlu ikut campur.

 

  •  Bekerja di luar negeri hasilnya lebih besar dan uang terkumpul lebih cepat. Sekarang coba mikirnya nggak penghasilan lebih besar. Coba pikirkan beban kerjanya juga. Cobalah untuk berfikir dari sudut pandang lain dan jangan hanya materi saja. Lalu ke depannya kalau sudah tidak bekerja di luar negeri mau jadi apa.

 

Orang yang punya pola pikir yang luas tidak hanya sekali mikir. Dia juga akan memikirkan bagaimana plan ke depannya. Orang berpikiran sempit biasanya hanya melontarkan pikiran yang, “liyane pikir keri” yang artinya “lainnya dipikir belakangan”. Kalau kayak gini sama aja nggak punya plan donk!

 

  •  Ikut campur urusan orang lain. Orang selalu menganggap kalau masalah orang lain adalah sesuatu yang menyenangkan untuk dibahas. Mereka kemudian akan mencari detail dari A sampai Z. Kemudian sok berkomentar dengan, “Kok gitu sih? Harusnya kan gini?”.

 

Masalah orang tidaklah sama. Jangan menghakimi dengan pura-pura peduli. Kalau memang nggak tau permasalahannya jangan sampai ikut campur untuk sekedar ingin tahu dan parahnya lagi ikut menyebarkan. Manfaatnya apa?

 

  •  Percuma kuliah kalau ujung-ujungnya juga nggak kerja. Percuma lulus kuliah kalau nggak kerja di kantor bagus. Percuma sekolah tinggi kalau nggak bisa masak. Percuma pinter cari duit kalau ujung-ujungnya nggak bisa masak. Percuma punya prestasi terbaik di kantor tapi nggak bisa ngurus anak. Bla….bla…bla…

 

Kalau boleh jujur, sebenarnya saja benci sama orang yang punya pendapat seperti itu. Yang biasanya dikatain adalah para cewek-cewek. Hubungannya apa sekolah tinggi sama harus kerja di kantor bagus. Pada dasarnya kan kalau cewek sekolah tinggi kan tidak harus bekerja di kantor bagus dan populer. 

Ingat ya….sekarang sudah zaman digital. Semua orang bisa cari duit tak harus ngantor. Kalau emang rejekinya nggak kerja di kantor ya mau gimana lagi? Semua sudah diatur dan ditakar sehingga tidak ada yang salah dengan semua ini.

Kalau soal bisa masak atau tidaknya? Itu sama sekali nggak ada hubungannya deh. Toh sekarang di sosial media juga banyak resep masakan online yang menyajikan menu-menu sehat sesuai dengan ahli gizi. Nah loh….nah loh….mau komentar apa lagi?

Buat orang yang punya pola pikir sempit dan kuno, cobalah menilai sesuatu dari sudut pandang lain. Tidak semua yang ada dibenakmu itu benar. Cobalah untuk melihat sesuatu dari persepsi lain. Berpikiranlah terbuka. Paling tidak, jangan menggunakan persepsimu untuk menasehati orang lain. Jangan meremehkan orang lain dengan persepsi kunomu yang udah nggak laku di era sekarang. #Ups

 4 Pola Pikir Orang Awam Yang Masih Ada Sampai Sekarang

Punya pola pikir yang luas juga berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang. Dengan punya pikiran terbuka, kamu nggak bakal pusing dengan 1 komentar orang tentang dirimu. Paling nggak, tanggepanmu hanya sekedar, “Ah…maklum lah…namanya juga orang awam”.

Tapi untuk meramaikan dunia, maka ada aja orang dengan pola pikir sempit yang meresahkan jagad sosmed dan dunia nyata. Kesehariannya Cuma berkomentar dengan sudut pandang mereka sendiri tanpa mau melihat luasnya dunia.

Keputusan ada di kamu. Mau punya pola pikir luas atau hanya begitu-begitu saja tanpa melihat dunia dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Aku suka heran, kenapa orang-orang nggak ada capek-capeknya, pola pikirnya hanya sebatas itu-itu dan itu-itu saja. Haha……

 

~MissAnt~

 


Kamis, 10 Desember 2020

 

Sumber Gambar : Google


Emang zaman sekarang masih ada orang yang pola pikirnya jadul alias primitip? Masih donk. Yang namanya pola pikir orang itu beda-beda. Yang tinggal  di Kota belum tentu punya pola pikir yang modern. Begitu juga dengan mereka yang tinggal di Desa, belum tentu pola pikir mereka primitif.

Cara Menjalani Hidup Yang Menyenangkan 99% Akurat

Sebenarnya sih, pola pikir seseorang tidak ditentukan dari mana dia berasal melainkan bagaimana dia memandang dunia dari sudut pandang yang berbeda. Yang udah lama merantau juga belum tentu punya mindset yang bagus kalau  sesampainya di kampung halaman gaulnya sama orang-orang yang suka ngegosip.

Pola pikir awam itu seperti apa sih?

Menurut aku, tidak masalah jika orang punya pola pikir awam ASAL tidak untuk mengomentari orang lain alias GHIBAH. Yang jadi masalah adalah jika ke-AWAM-annya tersebut dipakai buat ngurusin hidup orang lain. Jadi, maksudnya kayak gimana sih?

Kesehatan Adalah Kekayaan Paling Mahal

Ini lho contoh pola pikir orang awam yang masih ada sampai sekarang

1.”Udah 30 tahun nggak nikah-nikah yang dicari apa sih?”

Pernah nggak denger buibu ngegubin orang yang udah berumur tapi belum nikah. Pasti ujung-ujungnya dikataiin perawan tua lah….nggak laku-laku lah…apa lah. Hey…..nggak laku-laku lo pikir jualan? Susah emang kalau orang pemikirannya masih primitif. Umur 25 belom nikah aja udah ribet banget ngurusin.

2.”Makanya belajar masak biar cepat berumah tangga”

Laah…hubungannya belajar masak sama berumah tangga apaan yak? Noh…di Youtube banyak banget tutorial masak mulai dari bagaimana cara mengupas bawang. Emang orang yang  pinter banget masak gitu udah pada ketemu jodohnya ya? *SeriusNanyak

3.Kebanyakan mertua masih suka mengatur

Bentar-bentar, kenapa aku bisa bilang begini padahal aku belum punya mertua. Ya dari cerita orang-orang terdekat lah. Kenapa sih mereka selalu ngomongin mantu yang mendidik anak dengan cara yang bukan seperti saat mereka mendidik anaknya.

Lah kan anak sekarang tentunya udah pinter-pinter cari info gimana nanti kalau berumah tangga. Maksudnya permasalahan yang terjadi saat berumah tangga. Gimana nanti didik anaknya. Kalau udah begini, ngapain juga para mertua ikut campur.

Pesan Untuk Calon Ibu Mertua

Di sini aku nggak nyalahin para mertua sih, hanya saja biarkan anak-anak sekarang melakukannya dengan caranya. Yang pasti, kalau udah menikah kan harusnya udah urusan berdua. Jadi, wahai ibu-ibu, jika putra atau putrimu sudah menikah, alangkah baiknya jangan mencampuri urusan mereka. Biarlah mereka membangun KAPAL mereka sendiri. Ah elah dah….

4.Masih beranggapan bahwa kerja kantoran IS THE BEST

Pernah ngalamin ditanyain sama ibu-ibu begini nggak?, “Kerjanya di kantor mana?”, “Oiya mbak ini PNS bukan?”, “Loh kok Cuma di rumah trus penghasilannya dari mana? Yang bayar siapa? Bosnya siapa?”

Bla…bla…bla…

Ngeselin ya? Zaman sekarang tuh ya, kerja nggak harus ngantor. Kalau dijelasin nanti ujung-ujungnya Cuma, “oh jadi jasa ketik gitu ya”. Hmmm…….susah amat jelasinnya.

Ini Lho.....Bedanya Sombong, Cuek dan Jutek

Pokoknya, orang awam selalu menganggap orang kerja KANTORAN adalah mantu idaman. Orang kerja PNS adalah the best of the best. Yang lain mah Cuma dipandang sebelah hati. Halah…

Kira-kira apa lagi pola pikir orang awam yang masih ada sampai sekarang?

 

 

~MissAnt~

 

 


Seedbacklink

Categories

Pengunjung Hari ini

Cari Blog Ini

Translate

Tutorial Paling Mudah Daftar Freelancer di Projects.co.id

  Sumber Gambar: Pexel   Sebagai seorang freelancer, kamu tentunya sudah tidak asing dengan platform yang satu ini. Projects.co.id meru...

Tentang Penulis

Foto saya
Heloo..thank you for always visit and read my blog ^.^