Tampilkan postingan dengan label Relationship. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Relationship. Tampilkan semua postingan

Kamis, 10 Desember 2020

 

Sumber Gambar : Google


 

Emangnya cewek nggak boleh memperjuangkan cowoknya ya? Boleh kok. Asal perjuangannya wajar sih. Dan ingat ya, cewek yang memperjuangkan  cowoknya itu bukan cewek murahan. Memperjuangkan cinta beda sama mengemis cinta lho ya. Kalau ngemis cinta kan namanya NGGATELI. Begitu kira-kira.

4 Tanda Kalau Laki-laki Belum Siap Komitmen

Kalau pas baca-baca di thread sosial media gitu, pastinya nemu pro kontra antara NGAPAIN MEMPERJUANGKAN COWOK KAYAK GITU sama YANG NAMANYA CINTA HARUS DIPERJUANGKAN.

6 Pertimbangan Sebelum Memutuskan Untuk Menikah

Entah yang mana yang benar, akupun tidak tahu. Tapi yang namanya perasaan katanya harus diperjuangkan. Tapi ya tidak semua perasaan harus kamu ungkapkan. Semua tergantung sinyal dia ke kamu aja kayak gimana. Kalau udah menunjukkan KODE ETIK, maka kamu nggak pantes memperjuangkannya.

Jadiiiii…..KODE ETIK kayak gimana yang bikin kamu harus ninggalin si dia?

1.Sikapnya yang dingin

It’s okaylah…..cowok dingin memang bikin jatuh hati dan punya pesona tersendiri. Tapi kalau udah deket dan sikapnya masih dingin ke kamu. Itu tandanya dia udah ngasih KODE ETIK dan tak pantas  buat kamu perjuangkan, Girls.

2.Lama balas chat

Yang namanya komunikasi dalam hubungan itu emang penting banget. Iya, kalau aku pribadi, komunikasi adalah kunci dari segalanya. Kalau dia balas chat kamu aja lama banget. Tandanya udah jelas. Ada dua kemungkinan, dia lagi nanggepin yang lain atau kamu nggak penting baginya. Wes mundur wae, Nak.

3.Obrolan yang nggak asik

Bener nggak sih kalau pada dasarnya, obrolan yang enak bisa bikin orang jatuh hati. Iya nggak sih? Kalau seumpama kamu deket sama cowo dan semakin lama obrolannya semakin nggak asik, apakah kamu masih mau mempertahankannya? Coba jawab jujur deh……

4.Tidak ada tujuan menuju ke sana

Adalah hal yang wajar jika dalam hubungan akan selalu ada titik di mana hubungan ini mau dibawa ke mana. Apalagi kalau jalinan hubungannya udah nggak pantas pacaran lagi. Sudah saatnya menuju ke pelaminan.

Hmm…apalagi yak. Kira-kira KODE ETIK itulah yang bisa jadi acuan kalau si dia memang tak pantas diperjuangkan. Jangan buang-buang waktu buat mikirin orang yang sama sekali tidak menghargai perhatianmu.

Hatimu terlalu berharga buat dia yang sama sekali menghargai perhatianmu. Ceilee……

 

~MissAnt~


Selasa, 08 Desember 2020

 

Sumber Gambar : Google


Pernah penasaran nggak? Kenapa cowo masih saja belum siap buat komitmen meskipun sudah berumur. Iya, udah berumur maksudnya sudah waktunya mengarungi bahtera rumah tangga. Terkadang kita menjalin hubungan dengannya, tapi pernah nggak sih, kayak nggak ada arah menuju ke pelaminan.

Berdasarkan  berbagai sumber, ternyata ada beberapa alasan mengapa cowo belum berani buat komitmen alis belum siap memintamu jadi teman hidupnya.

1.Tidak ada pembicaraan menuju ke sana

Ke mana emang? Ya ke pelaminan lah? Ketika kalian bertemu dan ngobrol ngalor ngidul, pernah nggak si dia bahas pernikahan gitu. Ya rencana kalian ke depannya mau gimana? Mau dibawa ke mana hubungan kitaaaaa. Malah nyanyi.

Tapi serius  ya. Kalau kalian udah sama-sama berumur dan menjalin hubungan udah cukup lama tapi nggak ada rencana ke hubungan yang lebih serius. Mending tanyain aja, “Mas, sebenarnya kita ini mau ke mana sih?”. Kalau dia jawabnya, “Kita jalanin dulu aja ya adek”. Oke bye.

2.Masih fokus dengan dirinya sendiri

Kerja keras biar dapet duit banyak sih, wajar-wajar aja. Tapi ingat ya, cowok yang udah berani komitmen pasti punya rencana buat masa depan kalian. Dia nggak hanya mikirin diri sendiri. Kalau sampai sekarang yang dipikirin Cuma beli baju banyak, jalan-jalan sendiri, nggak ada waktu buat rencana kalian. Itu tandanya dia belum siap. Bisa jadi masih nyari buat main-main doang.

3.Lari dari masalah

Namanya hubungan pastinya tak jauh  dari masalah sepele. Biasa lah, menyatukan dua hati memang tidak mudah. Kadang dia keinginannya A, kita malah pinginnya B. Wajar sih. Tapi biasanya laki-laki yang bisa diajak komitmen akan menyelesaikan masalah. Kalau dia dikit-dikit ghosting, udah deh jangan ngarep banyak.

4.Kurangnya rasa peduli

Yang namanya cewek, ya wajar kalau minta diperhatiin. Bukannya lebay sih. Hanya dengan ditanyain, “Gimana tadi nyampe rumah jam brapa?”, gitu aja udah seneng. Tapi ya namanya kurang peduli. Jadi kalau ceweknya kenapa-napa di jalan ya dia bakalan bodo amat.

Itulah beberapa tanda kalau sebenarnya laki-laki belum siap komitmen. Kira-kira ada tambahan lagi nggak?

 

~MissAnt~


Minggu, 19 Mei 2019

Sumber gambar : Pixabay 



Yang paling penting bukan seberapa mewahnya sebuah pernikahan, tetapi dengan siapa kamu menikah. Apakah yang benar-benar kamu cintai atau hanya sekedar kepepet karna lelah dengan pertanyaan kapan nikah muluk. Hahaha....gimana keren nggak kata-kata pembukaannya.

Berhubung ini adalah moment-moment para bujangan ditanyain, kapan nikah kapan nikah dan kapan nikah, jadi aku kepikiran buat nulis prosedur pernikahan yang paling sederhana. Siapa tahu banyak yang butuh kayak gini. Ya kali aja abis nulis ginian terus nemu jodoh.....Aamiin. *TeriakKencengBanget

Mengapa memilih prosedur yang paling sederhana? Ya karena kalau aku baca di mana itu (selalu lupa sumbernya ), kalau anak zaman sekarang lebih suka pernikahan yang simpel aja sih, no ribet-ribet. Aku juga sebenere males kalau harus nikah dengan rentetan adat yang bikin lama dan kayaknya capek. Tapi ya nggak tahu deh, kalau calonku besok ngajakinnya agak ribet ya bakalan aku kasih tau pelan-pelan aja, mending duitnya buat hanimun. Ya nggak siiiiiih......

Dalam pernikahan, yang aku tahu itu yang penting SAH secara agama maupun pemerintah. Yang sederhana juga belum tentu nggak diakui negara lho. 

Buktinya banyak orang yang menginginkan pernikahan sederhana dan mereka justu hidupya lebih bahagia. Ingat ya, kebahagiaan dalam pernikahan bukan diukur dari terlihat bahagianya di media sosial. Kadang yang tidak terekpos malah lebih hepi.

Jadi, ,apa saja prosedur pernikahan paling sederhana yang sudah dianggap sah secara agama dan pemerintah?

Berikut prosedurnya;

1.Datang dan daftar langsung ke KUA setempat.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendatangi kantor urusan agama terdekat. Pokoknya yang sesui dengan KTP. Setelah itu daftarkan diri kamu yang mau nikah. Tentunya ajak pasanganmu juga lho. Jangan bawa pasangan orang lain.

Oiya, saat datang ke KUA, kamu wajib membawa dokumen yang isinya;

  • Surat pengantar dari kelurahan. Surat-surat tersebut meliputi; surat keterangan untuk menikah, asal usul calon pengantin dan tentang orang tua masing-masih. Untuk lebih jelas, mending langsung aja dateng ke KUA. (Gue juga belom pernah kalik ).
  • Fotokopi KTP dan KK (Kartu keluarga) milik calon pengantin yang tidak lain adalah kamu dan pasanganmu. Ingat ya, jangan pasangan orang lain diambil. Hahaha.....*PaanDah
  • Pas foto 2x3 sebanyak 4 lembar saja.
  • Pas foto 4x6 berlatar belakang  biru sebanyak 2 lembar.


2.Pemerikasaan berkas nikah oleh petugas KUA.

Nantinya dokumen pada nomer 1 akan diperiksa oleh petugas KUA. Kamu tinggal duduk manis aja sembari menunggu petugas memeriksanya. Kalau ada kekuragan akan langsung dikasih tahu.






3.Mengikuti bimbingan pernikahan.

Nah kalau isi bimbingan pernikahan ini aku nggak tau apa aja. Pokoknya prosedurnya harus begitu. Kalau kata temenku dulu sih, kita bakalan ditanyai, “apakah benar-benar yakin dengan pilihanmu”, begitu salah satunya. Yang lain belum tahu, kalau penasaran mending besok langsung ajak pasanganmu yak.

4.Membayar biaya pernikahan.

Kalau kamu memutuskan untuk akad nikah di KUA, maka ini gratis. Iya nggak bayar sama sekali. Yang bayar adalah ketikan kamu mengundang penghulu ke rumah atau di luar KUA. Biayanya adalah Rp.600.000 saja. Untuk membayarnya nanti melalui bank dengan kode pembayaran dari KUA. Jadi pilih gratis atau bayar nih.

5.Penyerahan buku nikah.

Setelah melangsungkan akad nikah dan melakukan pembayaranm kemudian kamu bakalan dapet buku nikah. Lalu difoto buat menunjukkan kepada dunia kalau kamu sudah menikah dan SAH secara agama dan pemerintah. Dengan begitu kamu sudah SAH jadi suami istri. Gimana? Simple banget kan prosedurnya? Iya sih simple, yang rumit Cuma cari jodohnya. #ElaaaahDaaah

Meski sudah SAH sampai disitu, kadang orang ingin mengadakan pesta pernikahan. Kalau soal ini lain lagi biayanya. Yang jelas, pernikahan sederhana yang sudah SAH hanya berlangsung sampai 5 prosedur di atas. 

Jika ingin mengadakan pesta, itu lain lagi biayanya. Tergantung Harga catering, sewa gedung dan banyaknya tamu yang diundang. Gimana? Tertarik menikah dengan cara sederhana atau pakai pesta dengan tentetan adat?

Sumber : Indonesia Baik

~MissAnt~



Minggu, 03 Februari 2019




Kamu kapan nikah?

Nunggu apa lagi sih? Calon udah ada kan?

Ayok kapan sebar undangan? Jangan kelamaan?

Nunggu apa lagi?

Nunggu apa lag?

Nunggu apa la......?

Gitu aja terus sampai gelora bung karno berubah jadi ladang gandum kemudian ketumpahan coklat dari luar angkasa dan terjadilah Koko crunch.

Siapa yang sering dikejar-kejar sama pertanyaan soal itu? Gimana? Kamu risih nggak? Atau malah merasa tertantang?

Kalau aku pribadi sih risih? Kenapa? Toh semua orang juga nantinya akan menikah, jadi kenapa orang lain harus sibuk bertanya kapan? Iya nggak sih?
Kalau orang seusiaku gini (lah...emang berapa usianya? )tentunya mulai dari temen dan keluarga udah pada tanya donk, “kapan kamu nikahnya? Jangan kelamaan? Tar keburu tua lhooo....”

Yang kebangetan itu ada yang tanya dan dia adalah temen SMP. Okey, mungkin setelah lulus SMP dia langsung nikah dan sejauh ini udah punya anak yang udah mau masuk SMP. Mungkin baginya, aneh aja pas ketemu aku dan masih belum nikah jugak. Kemudian timbullah pertanyaan yang aneh-aneh. Akhinta aku jadi males komunikasi sama dia? Kenapa ? Ya itu tadi, yang ditanyakan hanya seputar hal itu.

Loh kok kamu sewot, emangnya kamu nggak mau nikah ya Ta?
Nah kan jadi serba salah. Dijawab sewot salah, dijawab dengan lemah lembut malah tambah nyesek. Sebenarnya orang-orang kayak gitu makanannya apa sih? Pernah jajan cilok nggak sih?

Oke baiklah kalau belum pernah makan, nggak papa, lain kali nyobain aja.
Dengan banyaknya pertanyaan seperti itu, aku jadi pingin nulis tentang beberapa pertimbangan yang perlu kamu tau sebelum memutuskan untuk menikah. Ya bukannya aku sok tau tentang bagaimana kehidupan setelah menikah ya? Tapi dari artikel yang aku baca, ternyata penting juga buat orang-orang yang buru-buru nikah hanya karena omongan orang.

Nih....mon maap ya buat orang-orang yang sudah menikah duluan. Bukannya aku sok menggurui bagaimana-bagaimana, bukannya aku sok tau sok paham banget kehidupan pernikahan. Lha wong aku aja belum nikah, jadi sebenarnya aku nggak pantas ngomongin hal ini.

Kalau ada yang nanya, dari mana kamu tau pertimbangan tersebut dan atas dasar apa? Aku hanya bisa jawab, pernah baca artikel soal pernikahan. Yap, karna dengan banyak baca, seseorang jadi lebih paham. Selain itu, dari seorang teman yang sudah menikah, jadi bisa buat pelajaran kan?

Jadi, apa saja pertim bagan sebelum memutuskan untuk menikah?

1.Kenali keluarganya, jangan hanya kenal dirinya.

Saat kamu sudah yakin dengan dengan seseorang, pasti langkah selanjutnya adalah memutuskan untuk hidup bersama sebagai teman hidup. Iya nggak? Tapi pastikan kamu sudah mengenal keluarganya dengan baik, ya m inimal keluarga inti. Karna salah satu ini menikah tidak hanya menyatukan dua insan tetapi juga menyatukan dua keluaga. Betol nggak?

Kalau kamu hanya mengenal dirinya tanpa ingin kenal lebih jauh dengan keluarganya, maka pertimbangkan dulu. Karna  kehidupan setelahnya, kamu akan berhadapan dengan keluarga pasanganmu. Meski kamu memilih untuk tinggal berdua dengan pasangan, tapi akan ada moment di mana kamu akan berkumpul dengan keluarga besarnya. Jadi, kenal keluarganya juga hal penting yang harus kamu pertimbangkan.

2.Pahami karakter masing-masing.

Menurut artikel yang pernah aku baca, kehidupan setelah menikah akan berbeda dengan masa-masa pacaran. Jadi, kamu harus paham karakter pasanganmu. Menikah bukan hanya mengaruhi bahtera rumah tangga dalam sebualn maupun dua bulan, tapi selamanya. Memahami karakter pasangan sangat penting, agar dalam menjalaninya  kamu bisa terbiasa dengan karakternya.

Dulu aku denger ada istilah begini, “Love is Blind, but Marriage can open up your eyes”. Kalau saat bersama atau sedang dalam masa PDKT kamu pikir dianya orangnya baik dan rela berjuang aja saja demi kamu, jangan terlalu percaya karena kamu akan melihat sifat aslinye setelah menikah. Kira-kira begitu penjelasannya.

Saat kamu yakin dengan seseorang dan kemudian ingin melangkah ke jenjang yang lebih serius, sebaiknya pahami tentan karakter masing-masing.  Misalnya kamu adalah orang yang keras kepala, dan pasanganmu sudah nyaman dengan kamu, maka yang harus kamu pertimbangkan adalah apakah nanti setelah menikah, kamu bisa paham dengan karakter tersebut?

Mengapa itu penting untuk dipertimbangkan?

Karna hidup berumah tangga tidak hanya satu atau dua hari. Mungkin kamu bisa mengatasi sifat keras kepalanya selama dua hari, tapi belum tentu kamu nyaman  kalau selama hidup bersama akan menghadapi watak seperti itu.
Menikah bukan soal nyaman dan yakin saja, namun perlu pertimbangan besar dalam memahami karakter satu sama lain. Kalau ada yang bilang, “Ah...kamu tu nggak nikah-nikah. Jangan pilih-pilih lah”, ya kadang ada benarnya juga. 

Karna yang kita pilih adalah seseorang yang karakternya bisa kita pahami atau orang yang bisa memahami karakter kita. Nyaman saja tidaj cukup. #OkeSip

3.Membiasakan untuk terbuka dalam hal apapun.

Mungkin saat masih pacaran, kamu bisa saja menyembunyikan satu hal, tapi tidak berlaku saat kamu sudah menikah. Kalau kamu suka kerja dengan suasana nyaman seperti di Coffee shoop, ya jujur aja. Jangan ditutup-tutupi. Karna kunci kelanggengan suatu hubungan adalah kejujuran. Hal ini berlaku untuk yang masih pacaran atau Long Distance Relationship.

Ingat ya, saat memutuskan untuk menikah, usahakan jangan ada yang ditutup-tutupi. Pastikan kamu sudah tau satu sama lain. Tau kelemahan masing-masing dan sama-sama belajar untuk menjadi semakin baik. Kalau tips sederhana dari orang yang sudah menikah adalah, saling percaya dan saling terbuka. Kalau hal itu berjalan lancar, Insya alloh semuanya lancar.

4.Mulai pikirkan tentang keuangan di masa depan.

Beberapa orang beranggapan kalau terburu-buru  ngomongin keuangan dikira matre. Tapi bukan begitu, nggak ada salahnya merencanakan tentang bagaimana kehidupan setelah menikah. Karna yang paling penting dipikirkan adalah kehidupan setelah menikah, jadi nggak ada salahnya merencanakan sedini mungkin.

Menurut artikel yang pernah aku baca, faktor financial seringkali menjadi pemicu masalah dalam rumah tangga. Iya tidaknya aku juga nggak tau. Tapi nggak ada salahnya kalau ini menjadi hal yang wajib dipertimbangkan. Iya nggak?

5.Tak perlu menggelar resepsi  mewah.

Kalau kata orang Jawa, rasah geden yang artinya nggau usah menggelar resepsi pernikahan terlalu mewah. Tak perlu malu sama omongan tetangga. Karna yang menjalani adalah kita, bukan orang lain. Yang namanya omongan tetangga emang tak ada habisnya.

Aku pribadi juga setuju dengan hal ini. Kenapa? Karena yang terpenting dari pernikahan adalah SAH. Kalau udah SAH mah bebas, mau ngapain aja juga halal. #Loh....

Akan tetapi, beberapa orang terlalu gengsi kalau tidak mengadakan resepsi, katanya malu sama teman, malu sama tetangga, malu sama teman-teman orang tua dan malu sama rumput yang bergoyang. Ya kalau memang dirasa cukup untuk menggelar resepsi mewah ya  silahkan. Sebenarnya nggak ada larangan sih. Hanya saja perlu dipertimbangan. Kalau aku sih, daripada buat resepsi, mending duitnya buat jalan-jalan sekalian honeymoon. *Lahh....

6.Sudah siapkah meninggalkan keegoisan pada diri masing-masing?

Dari awal sudah dijelaskan bahwa menikah bukan hanya soal suka sama suka, saling merasa nyaman ataupun hal-hal yang menyenangkan saja. Saat kamu sudah memutuskan akan menikah, itu tandanya kamu sudah siap menjadi orang yang lebih sabar dan meninggalkan sifat buruk seperti egois.

Nantinya kamu harus bisa menyatukan perbedaan dengan pasangan. Karena dengan menikah, kamu berarti harus siap dengan perbedaan pendapat, harus lebih mengalah demi terciptanya keharmonisan rumah tangga.


Gimana? Aku udah cocok jadi pakar pernikahan belum? Hahaha~geli sendiri aku bacanya. Demi apa bisa nulis sebijak ini, IYA SEBIJAK INI. Ya anggap anggap aja bijak yak,  karna yang dibahas juga serius. Lumayan kan, bisa jadi bahan pertimbangan nantinya.

Baiklah, tujuan aku nulis kayak gini bukan untuk menakut-nakutin kalian yang mau nikah dalam waktu dekat. Ngapin juga menakut-nakuti, toh nantunya aku bakalan nikah. Ini Cuma buat pertimbangan aja supaya kamu semakin mantab untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius. Okay?

~MissAnt~

Seedbacklink

Categories

Pengunjung Hari ini

Cari Blog Ini

Translate

Tutorial Paling Mudah Daftar Freelancer di Projects.co.id

  Sumber Gambar: Pexel   Sebagai seorang freelancer, kamu tentunya sudah tidak asing dengan platform yang satu ini. Projects.co.id meru...

Tentang Penulis

Foto saya
Heloo..thank you for always visit and read my blog ^.^