Masih
pantas nggak kalau ngomongin cinta diusia yang sudah tidak ABG. Ya memang akan
terkesan sedikit lebay sih, tapi apa boleh buat. Bukankah lebay itu nggak kenal
umur. Apalagi kalau kaitannya dengan hati. Perasaan labil tak hanya dirasakan
bagi mereka yang baru pertama kali mengenal yang namanya cinta. Karna ada rasa
yang lebih menarik setelah mengalami masa-masa labil. Meski orang yang dititipi
hati tidak peduli, bahkan tidak sedikitpun hatinya tersisa ruang.
Hati
memang tak bisa dipaksa untuk memilih siapa. Jadi jangan heran jika merasa
tersakiti karena pilhan seseorang. Karna orang yang seringkali kita pikirkan
belum tentu hatinya menyisihkan ruangan kosong yang untuk menyediakan para
pemuja rahasia. Biarpun ia tetap ada dalam lamunanmu, tapi ia tak pernah
peduli. Yang ada hanyalah hati yang tercabik setiap harinya.
Seseorang yang sekilas tidak pernah terlintas dipikiran, bisa menjadi orang yang paling sering “nyamber” dalam lamunan. Lalu, rasa yang seperti ini disebut apa? Cinta? Pemuja rahasia? Hanya labil semata?. Mulut kadang tak bisa menjawab apa yang dirasakan hati. Jiwa hanyalah menjadi korban, yang salah adalah hati, karna ia yang mencoba masuk dikehidupan orang yang salah.