Emang
bener, yang bukan siapa-siapa emang tak bisa mendapatkan apa-apa.
*EntahKataSiapaPokoknyaPernahDenger
Temenan—like
semua postingan sosmed walau jelek—udah nggak barengan lagi—nggak pernah like
postingan sosmed---jadi jauh—kemudian nggak kenal. *SiklusPertemananKampret
Nggak
ada orang yang mau “memandang” dengan mata normal ketika kita sedang jatuh.
Tapi jika memang benar-benar ada, pertahankan karena mereka adalah orang-orang
yang tulus. Meski hanya 5 % saja. *TheKampretMoment
Sahabatan
dari kecil—pisah—nggak ada komunikasi karena dia makin kaya—dan akhirnya jadi
orang asing. *PersahabatanKampret
Temenan—dikomporin
mulut ember—percaya sama mulut ember—mendadak musuhan—nggak ada komunikasi—udah
saling nggak kenal. *PertemananBusukYangSeringDitemui
Mulut
tetangga emang lebih hijau.
Bedanya,
orang yang tinggal dikampung dan belum pernah lihat kota emang kelihatan banget.
Mereka lebih norak dan terlalu membesar-besarkan. Lain halnya dengan orang kota
asli, mereka lebih natural dan cenderung bersikap biasa saja.
Orang
kaya baru emang begitu, ingin menunjukan pada semua orang kalau mereka emang
benar-banar orang yang mampu. Beda dengan banyak uang yang dicapai dengan penuh
pengorbanan, maka tidak perlu posting apa yang mereka miliki.
Semenjak
status whatsapp bisa dibaca banyak orang, pemakainya jadi makin lebay.
Dikit-dikit cekrek trus dijadikan status. Dikit0dikit upload video dijadiin
status. What the......
Pas
lagi banyak duit, dipuja-puja. Sok-sok perhatian. Ee giliran lagi jatuh
dicuekin, pura-pura nggak kenal. Bahkan dipandang sinis. Oh....thats human.
Temenan--udah lama nggak saling sapa--gengsi nyapa duluan--akhirnya semakin jauh--kemudian nggak kenal. That's life.
Temenan--udah lama nggak saling sapa--gengsi nyapa duluan--akhirnya semakin jauh--kemudian nggak kenal. That's life.