Secara
tiba-tiba ada yang masukin nomer ke grup whatsapp temen-temen SMA. Seneng?
Nggak terlalu sih, soalnya udah sering banget keluar masuk grup SMA. Dulu
pernah di invite lewat BBM. Tapi berhubung pembahasannya nggak mutu, akhirnya
keluar. Bukannya nggak mau menjalin silaturahmi. Tapi kalau grup isinya nggak
mutu, Aku mending keluar. Terserah mau dianggap sombong atau gimana-gimana.
Kadang
orang nggak bisa membedakan, mana kata-kata yang wajar buat diobrolin di grup
sama pribadi. Kalau bisa diomongin pribadi, kenapa harus di grup. Udah gitu
bahasannya tentang orang lain yang bahkan personilnya nggak tau. Memang sengaja
bahas yang menyimpang biar ramai atau gimana sih? Aneh. Kalau udah gitu, Aku
nya jadi males. Yang ada, henpon jadi tung
ting tung ting bunyi percakapan orang-orang nggak jelas. Maap ya, bukannya nggak
mau menjalin komunikasi. Tapi Aku emang orangnya gini, kalau nggak suka sama
sesuatu ya bakalan left.
Beda
dengan whatsapp. Kalau dari sini kan kita udah otomatis masuk grup kalau
dimasukkan sama temen yang punya nomer kita. Jadi, mau nggak mau kita
dikagetkan dengan pesan yang hampir 1000 percakapan. And you know lah, betapa
menyebalkannya. Terlebih lagi omongannya nggak mutu banget. Langsung deh, left.
Tapi,
setelah itu. Ada temen yang whatsapp Aku. Dia bilang kenapa kok keluar grup?
Kirain dia mau ngatain Aku sombong karna nggak mau menjalin silaturahmi.
Eee....nggak taunya, dia juga left
grup. Katanya berisik banget dan nggak tau apa yang mereka bicarakan.
Alhamdulillah deh, ternyata nggak Cuma Aku yang terganggu.
Sebelum
left grup, sempet baca-baca dikit. Dan yang paling banyak, mereka share
foto-foto anak-anak mereka pas mau sekolah. Yaowoh.....pingin Joged. Jadi kayak
ajang pamer anak. Ini grup alumni apa grup pamer anak yak? *GelengGeleng. Kasian sama yang belum punya anak kek. Masa iya mau
share poto Emaknya. Yakali dah.
Yah...begitulah
alasan orang mendadak left grup.
Padahal, baru juga semalem masuk grup. Siangnya udah left aja. Alasannya simpel. Karna nggak asik aja. Kalau pembahasannya
masih wajar sih, nggak masalah. Yang namanya grup, apalagai grup SMA, harusnya
sih ngomongin masa-masa SMA. Kan asyik tuh. Apalagi yang punya mantan di grup
tersebut. Bisa gagal move on deh. Dari semua ini pastinya udah bisa nentuin
penting enggak nya join grup SMA. Karna yang left grup bukan berarti nggak mau
menjalin komunikasi, hanya saja kurang asyik. Gitu. Kalau Kamu gimana? Ngalamin
kayak gini nggak?
#CurcolByMissAnt