"Pokoknya minggu depan Kamu kudu kawin"
"Surono kurang apalagi coba, udah kaya, ganteng. Punya kerjaan tetap"
"Tap..tap...tapi Mak"
"Eee....dibilangin orang tua kaga mau nurut"
"Aku nggak cinta Suroto, Mak"
Begitulah percakapan Siti dan Mamaknya malam itu. Suasana malam adem ayem mendadak berubah hujan deras saat Mamak mengenalkan Suroto pada Siti.
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikum salam, eh Nak Suroto. Mari masuk Nak, duduk dulu. Mak panggilkan Siti Ya"
"Tapi klo Dek Siti udah tidur, nggak usah dibangunin aja Mak"
"Eh enggak kok, itu masih cuci piring"
"Sebentar ya, Nak Suroto"
Sang Ibu kemudian menghampiri Siti yang sedang cuci piring dan menyuruhnya untuk menemui Suroto. Tapi, Siti yang saat itu sedang menyelesaikan bilasan terakhir cuci piring akhirnya memecahkannya.
*Pyaaaaarrrrrrr*
Suroto pun kaget, ia langsung menghampiri asal suara tersebut. Ibunya pun cuma bisa diam.
"Dek Siti kenapa to"
"Kamu pulang aja, Mas. Aku nggak mau nikah sama Kamu"
"Sitiiiiii ngomong apa Kamu".
Kata Ibunya dengan nada tinggi dan wajah yang memerah dan urat leher yang terlihat. Malam pun menjadi semakin mencekam.
Anehnya, Suroto malah justru meninggalkan rumah Siti dan bergegas pulang tanpa pamit.
"Wooooyyyyy mau kemana Kamu". Teriakan Ibunya Siti.
Suroto pun nyelonong seakan tak mendengar teriakan Ibu Siti.
"Lihat itu Mak, masa Siti mau dikawinin sama penakut kayak gitu"
Emakpun cuma diam. Dan saat itu juga Siti mencoba bicara baik-baik dengan Emaknya. Menenangkan Emak yang pupus harapan karna anak gadisnya ngga mau nikah.
Meski awalnya Emak sempat kesal, akhirnya mau mengalah demi kebahagiaan si anak gadis satu-satunya.
Karna jodoh sudah ada yang mengatur. Bukan karna terlambat atau terlalu cepat, tapi Tuhan selalu punya cara yang tepat untuk menghadirkannya.
#CerpenBanget #By #MissAnt
"Surono kurang apalagi coba, udah kaya, ganteng. Punya kerjaan tetap"
"Tap..tap...tapi Mak"
"Eee....dibilangin orang tua kaga mau nurut"
"Aku nggak cinta Suroto, Mak"
Begitulah percakapan Siti dan Mamaknya malam itu. Suasana malam adem ayem mendadak berubah hujan deras saat Mamak mengenalkan Suroto pada Siti.
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikum salam, eh Nak Suroto. Mari masuk Nak, duduk dulu. Mak panggilkan Siti Ya"
"Tapi klo Dek Siti udah tidur, nggak usah dibangunin aja Mak"
"Eh enggak kok, itu masih cuci piring"
"Sebentar ya, Nak Suroto"
Sang Ibu kemudian menghampiri Siti yang sedang cuci piring dan menyuruhnya untuk menemui Suroto. Tapi, Siti yang saat itu sedang menyelesaikan bilasan terakhir cuci piring akhirnya memecahkannya.
*Pyaaaaarrrrrrr*
Suroto pun kaget, ia langsung menghampiri asal suara tersebut. Ibunya pun cuma bisa diam.
"Dek Siti kenapa to"
"Kamu pulang aja, Mas. Aku nggak mau nikah sama Kamu"
"Sitiiiiii ngomong apa Kamu".
Kata Ibunya dengan nada tinggi dan wajah yang memerah dan urat leher yang terlihat. Malam pun menjadi semakin mencekam.
Anehnya, Suroto malah justru meninggalkan rumah Siti dan bergegas pulang tanpa pamit.
"Wooooyyyyy mau kemana Kamu". Teriakan Ibunya Siti.
Suroto pun nyelonong seakan tak mendengar teriakan Ibu Siti.
"Lihat itu Mak, masa Siti mau dikawinin sama penakut kayak gitu"
Emakpun cuma diam. Dan saat itu juga Siti mencoba bicara baik-baik dengan Emaknya. Menenangkan Emak yang pupus harapan karna anak gadisnya ngga mau nikah.
Meski awalnya Emak sempat kesal, akhirnya mau mengalah demi kebahagiaan si anak gadis satu-satunya.
Karna jodoh sudah ada yang mengatur. Bukan karna terlambat atau terlalu cepat, tapi Tuhan selalu punya cara yang tepat untuk menghadirkannya.
#CerpenBanget #By #MissAnt