Hari ini ngomongin ETIKA??? Mana ada yang tau. Miris ya? Banget. Seberapa penting etika diera sekarang sih? Sampai-sampai banyak yang sengaja mengabaikannya. Kalau sudah seperti ini, siapa yang paling pantas disalahkan? Meski sepele, ternyata etika memiliki pengaruh besar. Sayangnya, sopan santun memang sudah hilang dan bukanlah hal yang penting lagi.
Kelakukan orang-orang yang seenaknya saja dengan orang yang
lebih tua memang kadang bikin geleng-geleng kepala. Sebagai pendengar yang baik
(ciyeehhh), saya seringkali mendengar keluh kesah seseorang yang diperlakukan
tidak baik dengan orang yang ternyata lebih muda. Miris banget sih. Sopan
santun memang benar-benar sudah luntur.
Lantas apa yang membuat orang seenaknya saja tak bisa
menghargai orang yang lebih tua? Banyak faktor yang ternyata mempengaruhinya.
Apa saja kah? Kalau menurut saya, penyebabnya seperti berikut ini,
1.Kurangnya didikan dari orangtua.
Nah...buat para calon orangtua, ini penting banget nih.
Mengajarkan etika sejak kecil sangat berpengaruh saat besar nantinya. Bukannya
saya sok tau. Tapi memang benar adanya. Orangtua yang mengajarkan etika sejak
kecil menghasikan anak-anak yang memiliki empati tinggi. Entah Cuma perasaan
saya saja atau memang benar adanya.
Saya bisa membandingkan sendiri, bukannya bermaksud
membanding-bandingkan sih, hanya sebagai contoh saja. Sebut saja si A, sejak
kecil sudah mengajarkan bagaimana harus berbahasa yang halus pada orang lain,
cara bersalaman dan lain sebagainya. Maka anak tersebut tumbuh menjadi anak
yang santun. Beda lagi dengan anaknya si B yang kurang bisa menghargai orang
yang lebih tua, ternyata waktu kecil emang kurang perhatian dari orang tua.
Terbukti kan, kalau nggak diajari sejak kecil emang susah.
2.Kurang pendidikan.
Maaf banget, bukannya saya merendahkan. Kurang pendidikan
yang saya maksud disini adalah kurangnya pendidikan moral pas masih SD. Seingat
saya, masih ada mata pelajaran PPKN pas saya masih SD. Dan itu mengajarkan
bagaimana bersikap yang baik pada sesama dan menghormati orang yang lebih tua.
Tapi sekarang rasa itu sudah jarang ditemui, ya karna itu tadi. Kurang
pendidikan.
Bukan soal pendidikan tinggi yang membuat orang punya rasa
empati lebih, bukan. Awalnya saya pribadi perpendapat seperti itu. Ternyata
salah. Bahkan beberapa orang terpelajar juga banyak yang kurang memiliki sopan
santun terhadap orang yang lebih tua. Itulah mengapa pendidikan karakter
sangatlah penting. Menyekolahkan anak setinggi langitpun akan sia-sia jika tak
diimbangi dengan etika yang baik sejak kecil.
3.Lingkungan sekitar.
Yap, faktor ini memang paling akurat. Lingkungan sekitar
yang kurang memililki etika yang baik dapat mempengaruhi seseorang. Meski hanya
beberapa orang saja yang sulit terpengaruh, tapi memang lebih banyak yang mudah
terpengaruh. Apalagi kalau sejak kecil tidak diajarkan sopan santun, tentu akan
sangat mudah mempengaruhinya.
4.Teman yang salah.
Memilih teman yang baik itu perlu, tapi bukan berarti harus
pilih-pilih dalam berteman. Jangan sampai berteman dengan orang yang etikanya
rendah. Karna akan menyulitkanmu sendiri. Secara otomatis, kamu akan bersikap
seperti orang yang benar-benar tak punya sopan santun. Dan ini lama-kelamaan
akan menyulitkanmu. Kalau kamu lebih banyak dikelilingi orang-orang yang santun,
maka otomais kamu bisa lebih menghargai orang yang lebih tua.
Beda lagi kalau kamu masuk dalam lingkungan orang-orang yang
tak punya etika. Bukannya menuduh, tapi yang saya tau, mereka yang masuk dalam
satu kelompok minim etika, jangan heran deh kalau kelakuannya “begitu”. Amat
sangat disayangkan sebenarnya, tapi gimana donk? Semua tergantung diri kita
sendiri. Kalau kita ingin menjadi pribadi yang santun, bergaulah dengan orang-orang yang punya etika tinggi.
Saya pernah liat orang lebih muda yang cara ngomongnya nggak
enak banget ke seorang Ibu yang lebih tua. Heran, apa yang ada diotak mereka. Sekilas memang
tampangnya ramah, pada kenyataannya justru sikapnya kasar. Ya memang sih,
tampang kadang bisa menipu. Yang terlihat ramah taman bisa jadi jahat. Dan yang
terlihat jutek bisa jadi dia sangatlah baik. Jangan mudah ketipu ya.
Kalau ngeliat masih banyaknya orang yang minim etika, saya
jadi ancang-ancang buat ngajarin anak saya (nantinya) agar lebih beradab. Ya,
setidaknya punya etika dan sopan-santun terhadap orang yang lebih muda. Mikirin
masa depan anak juga nggak ada salahnya lho (meski nikah aja belum). Hidup tak
semata-mata hanya menjalaninya saja, tapi juga harus punya rencana yang kuat.
Meski tak semua rencana terwujud, setidaknya kita punya rencana yang baik.