Sumber gambar : Google |
Gegara liat Vlognya
bang Dika (Elah dah sok kenal banget),
aku jadi pingin nulis di blog. Sebenarnya udah banyak artikel berseliweran di
twitter perihal mengatur keuangan, tapi seringkali aku abaikan. Entah kenapa,
apa karna masih terlalu dini untuk tahu soal ini. Hah….enggak sih, sebenarnya.
Kalau seumuran aku gini sudah waktunya
mengatur keuangan dengan bijak. Biar nggak boros gitu.
Aku ngefans sama
bang Dika udah sejak lama banget. Pokoknya semenjak dia nulis buku kambing
jantan, karna dari situlah aku kenal sama yang namanya diary online alias blog.
Nggak terasa aku ngefans sama bang dika udah lama banget, dari masih bang dika
cupu sampai udah punya dedek Alinea. Dari semenjak bang Dika aktif ngetwit
sampai beralih ke Vlog. Hahaha….lama juga yak.
Aku suka semua karya bang Dika karena selalu terselip pesan
moral. Semenjak beralih ke Vlog, aku juga ngikutin. Apalagi semenjak kelahiran
anaknya bang Dika, jadi makin semangat nonton. Kebetulan kemarin aku liat pas
topiknya tips mengatur keuangan, langsung deh aku simak dan akhirnya tertarik
buat nulis di blog. Yang bang Dika bahas di sini sangat ringan dan mudah, jadi
aku tertarik buat mulai menata
keuanganku yang amburadul. Iya, aku tergolong orang yang belum bisa mengatur
keuangan. Lebih tepatnya banyak jajan. Hahaha….catet ya, JAJAN bukan BELANJA
karena keduanya beda.
Lalu bagaimana tips mengatur keuangan ala bang Dika? Ayok
langsung simak aja
1. Beli barang buat diri sendiri, bukan untuk orang lain.
Maksudnya gimana? Jadi kita nggak boleh beliin barang buat Ibu
kita gitu ya? Bukan, maksudnya bukan begitu. Yang di maksud di sini adalah,
usahakan kita membeli barang untuk diri kita sendiri tanpa adanya paksaan dari
orang lain. Masih bingung? Jadi gini maksudnya. Kadang ada orang yang memakai
brand A dan terlihat keren, lalu sebagai teman kamu juga harus ikut beli brand
tersebut agar terlihat keren.
Tipe itulah yang bikin kamu boros. Mungkin sebenarnya hati
kecil kamu nggak membutuhkan tetapi hanya karena temanmu memakainya, jadi kamu harus
memakainya. Hal ini sebaiknya harus kamu hindari kalau ingin lebih hemat.
Jangan terlalu mengikitu apa yang dilakukan orang lain. Bukan karna kita nggak
mampu tapi lebih ke urusan financial yang lebih hemat aja.
2. Waktu adalah teman terbaik untuk investasi.
Semakin lama kamu berinvestasi maka semakin besar hasil
akhirnya. Jangan menunggu tua untuk berinvestasi. Justru karna masih muda, maka
sekaranglah waktunya. Semakin cepat kamu berinvesatsi, maka nantinya kamu akan
mendapatkan hasil yang lebih banyak. Mulai sekarang, pikirkan ya? Yang mudah-mudah
aja dulu. Misalnya Emas.
3. Uang keluar harus lebih sedikit daripada uang masuk.
Keuangan yang sehat adalah jumlah uang keluar harus lebih
sedikit daripada uang yang masuk. Meski sangat mudah diucapkan, tetapi
kenyataannya sulit dilakukan. Iya nggak? Ini emang nampar banget. Seharusnya
dengan gaji yang pas-pasan tidak perlu mengikuti gaya hidup yang sok-sok an.
Kalau poin ketiga ini sudah bisa kamu lakukan, setidaknya keuanganmu akan
semakin membaik.
4. Jangan ngutang dan ngutangin.
Nah..ininih yang bikin keuangan acakadut alias amburadul.
Kalau kamu menginginkan barang dan keadaan keuangan tidak memungkinkan, maka
hindarilah berhutang. Buat apa punya barang mewah kalau itu hasil dari ngutang?
Nurutin gaya hidup mah tidak ada habisnya.
Tapi kalau menurutku, berhutang boleh asal untuk barang yang
memiliki nilai yang menghasilakan. Misalnya saja mau beli sawah. Berhubung
sawah ini kalau dikelola maka akan menghasilkan yang lebih banyak, sah…sah…saja.
Yang tidak dibolehkan itu berhutang untuk membeli mobil masa kini, soalnya
mobil mewah hanya untuk menuruti gaya hidup saja. Jadi tolong bedakan ya?
5. Bayar belanjaan dengan cash jangan pakai debit.
Hanya karena sekarang ini banyak pengguna ATM dan kartu
kredit lantas orang-orang lebihs uka bayar pakai gesek. Hal ini sebenarnya salah.
Kalau ingin lebih hemat, maka gunakanlah uang cash. Mengapa? Karena dengan
membayar dengan uang cash akan membuat kita tidak rela belanja karena kita tahu
berapa nilainya.
Bedanya, kalau kita membayar pakai ATM, kita tidak melihat
nilai uang yang kita keluarkan, maka akan semakin banyak keinginan berbelanja.
Iya nggak? Coba pahami ini deh.
6.Fokus ke penghasilan.
Sebagai pekerja kantoran, tentunya sering banyak mendengar
keluhan, “Kok gajiku nggak naik-naik sih”.
Itu juga sering ada dibenakku sih.
Hahahahaaa…..tapi itu dulu. Kalau sekarang
sih, lebih mikir gimana caranya dapet uang tambahan dengan skill yang dimiliki.
Lalu gimana yang nggak punya skill? Ah….nggak percaya deh.
Setiap orang pasti punya skill yang unik dan berbeda-beda.
Hanya saja banyak orang yang belum menyadarinya. Kalau kamu pandai memanfaatkan
skill dan bisa menghasilkan uang dari skill tersebut, artinya kamu punya uang
lebih yang bisa kamu pakai untuk keperluan lain. Tinggal gimana caranya kita
mengatur keuangan.
7. Pelajari instrument-instrument investasi & hubungannya dengan tujuan
finasial.
Kalau yang ini aku belum bisa jelasin panjang lebar yang ala
aku. Kalau ala bang Radit bisa langsung dilihat di sini.
Soalnya aku belum ngerti banget soal ini, jadi kalau mau
jelasin takut salah malah dibully netizen. Haha…atau kamu bisa gugling aja yak.
8. Banyak penghasilan bukan berarti banyak pengeluaran.
Orang yang punya banyak penghasilan bukan berarti belanjanya
juga banyak lho. Semua tergantung orangnya dalam mengatur keuangan. Ada yang
penghasilannya buanyak banget tapi budget
belanjanya sederhana dan sangat dibatasi. Hal ini karena orang-orang lebih
memilih menginvestasikan penghasilannya. Seperti prinsip bang Radit noh keren,
daripada foya-foya lebih baik untuk investasi.
9. Punya budget.
Ini emang sering diabaikan. Ya emang sih, kadang orang males
membuat budget bulanan karena dianggap nggak penting. Aku dulu juga gitu.
Lama-lama sadar, “Kok uangku cepet habis
yak? Dipakai buat apa aja sih”. Kalau kamu punya budget, kamu bakal lebih
tau uangnya dipakai untuk apa aja dan bisa meminimalisir untuk membeli hal-hal
yang nggak penting.
10. Keluarkan uang untuk membeli pengalaman bukan membeli
barang.
Sesekali kalau punya duit jangan dipakai untuk membeli
barang mewah melulu, coba sesekali dipakai untuk membeli pengalaman. Maksudnya
gimana? Kalau kamu emang niat banget buat jadi penulis popular, nggak ada
salahnya kamu ikut seminar menulis atau yang berkaitan dengan menulis. Ini
nggak rugi kok, meski kamu bayar, percayalah, pengalaman yang kamu dapat akan
lebih berharga. Jadi jangan pelit buat ngeluarin uang untuk hal-hal yang
memberikan kita banyak pengalaman.
11. Beli barang yang berkualitas, misalnya 1 barang yang
bisa dipakai dalam jangka waktu lama.
Sebenarnya kalau untuk poin
ini, aku udah memberlakukan sejak dulu. Ya meskipun barang berkualitas yang aku
beli tak semahal orang-orang, tapi aku lebih suka beli barang yang mahal
sekalian tapi Cuma satu. Iya aku lebih suka pakai 1 barang yang itu-itu aja
tapi berkualitas daripada punya banyak barang yang kurang berkualitas. Jadi,
jangan heran kalau yang aku pakai Cuma itu-itu aja dalam jangka waktu lama.
12. Usahakan kalau belanja sendirian.
Sebagai seorang wanita, aku nggak tertarik buat belanja
rame-rame sama temen-temen. Kalau emang mau beli barang ya hanya sendirian.
Kenapa? Karena kalau aku milih barang pasti lama banget. Aku nggak mau
diburu-buru sama orang. Dengan belanja sendiri, aku lebih puas memilih barang.
Wekekekekek…..
Dan ternyata hal itu ada baiknya juga. Kalau belanja
rame-rame pasti akan tergoda memilih barang lain yang sebenarnya tidak kita
perlukan. Kita hanya membeli barang tersebut karena seorang teman bilang, “Eh…ini lucu lho...bagus banget lagi,,,,,eh
harganya didiskon tuh…beli yukkk…kembaran kan lucu”. Nah loh….pernah nggak
ngalamin kayak gitu.
13.Bayar pajak & donasi.
Warga negara yang baik harus taat terhadap pajak. Hanya
karena kamu kurang tahu nantinya pajak yang kita bayar mau dipakai buat apa
lantas kamu enggan untuk membayarnya. Selain itu, jangan lupa untuk donasi.
Dengan begitu keuanganmu akan lebih stabil.
14. Hubungan dengan uang adalah hubungan kebiasaan.
Bagaimana cara kamu memperlakukan uang akan menjadi
kebiasaan. Kalau kamu punya kebiasaaan boros saat masih kecil, jika tidak
diubah maka akan menjadi kebiasaan saat kamu dewasa. Jangan sampai kamu
kesulitan mengatur keuangan karena kebiasaanmu sendiri.
15. Temukan pasangan yang perilakunya terhadap uang itu
sehat.
Kata bang Dika, memilih pasangan itu harus bisa mengatur
keuangan secara sehat. Iya secara sehat. Emang ada keuangan yang sakit?
Sepertinya banyak. Katanya masalah utama dalam rumah tangga adalah keuangan.
Jadi, kita harus belajar mengelola keuangan sejak dini.
Gimana? Ternyata tidak sulit mengelola keuangan kan? Tidak
ada kata terlambat karena semua bisa dimulai dari sekarang. Okay?
~MissAnt~