Sumber Gambar : Google |
Oke, kali ini aku bingung nentuin judul. kalau semacem
Naavagreen itu namanya pakai krim Dokter atau Skincare. Ya emang sih, sebagai
perempuan akau memang nggak begitu paham soal make up dan segala macemnya itu.
Tapi aku dulu pernah memutuskan buat pakai krim Dokter. Dan krim itu adalah
dari Naavagreen.
Langsung aja ya biar
cepet.
Aku pakai Naavagreen kurang lebih 2 tahun lah. Soalnya aku
pakainya pas bulan puasa tahun 2017. Berapa lamanya itung sendiri yak.
Hahahahaaaa.......
Selama aku memakai krim, sebenarnya aku nggak ada masalah
apa-apa. Soalnya aku pakainya teratur. Tapi aku hanya memakai Facial wash, krim
pagi dan krim malam. Pas aku konsul ke Dokternya, sebenarnya bu Dokter tidak
menganjurkan aku harus memakai toner , tirai dan segala macem karena memang
kulitku nggak ada masalah.
Meski hanya memakai 3 produk saja, tapi alhamdulillah
kulitnya nggak ada masalah sih. Lalu apa perbendaan dari aku sebelum memakai
Naavagreen dengan saat aku memakai Naavagreen? Apakah ada perbedaannya? Apa
hanya biasa-biasa saja? Mau tau nggaaaakkkk jawabannya????
Daaaan....jawabannya adalah aku nggak tambah putih. Hanya
saja wajah terlihat agak bersih gitu. tapi aku emang nggak nyari krim wajah
buat pemutih sih. Soalnya lebih suka memakai krim wajah yang bikin wajah halus,
lembut, bebas jerawat dan komedo. Pokoknya nggak bikin kulit kering dan nggak
jerawatan dan cara pakainya nggak ribet. Hahahaha...simple kan keinginanku.
Tapi semakin ke sini,
aku rasanya harus berhenti memakai krim Naavagreen. Bukan karena nggak cocok
sih. Awalnya sih emang aku pernah selama 3 harinan nggak memakai krim malam.
Lalu mukaku jadi agak kasar gitu. Pokoknya beda banget saat aku pas pakai.
karna itulah aku jadi pingin memutuskan untuk berhenti saja. Cukup sampai di
sini. *Lah.....
Tapi....tapi....dan tapi........setelah aku baca-baca
review, berhenti dari krim Dokter ternyata nggak mudah. Dan yang jadi
pertanyaan adalah, apakah kamu siap buat "lepas" dari krim dokter?
Apakah kamu siap dengan segala konsekwensinya? *LahMalahkayakApaanAjaAdaKonsekwensinyaSegala
Jadi, aku secara resmi lepas dari Naavagreen sejak tanggal01 Agustus 2019. Di tanggal tersebut, aku resmi udah nggak pakai krim dan
facial washnya. Sebenarnya sih aku mau lanjut pakai facial washnya saja,
soalnya ebank banagte nnggak bikin kering. Aku biasanya kalau pakai facial wash
trus kering banget, tapi pas pakai facial wash Naavagreen malah cocok. Tapi
harus aku hentikan saja lah ya. Soalnya mau ganti krim juga.
Lalu....apa yang aku rasakan aku rasakan ketika memutuskan
berhenti dari Naava? Simak nihh.....
1.Wajah jadi kasar.
Iya, yang biasanya mukaku tu lembut banget, setelah aku
nggak pake krim malam saja trus berubah jadi kasar. Dan ini aku juga udah nggak
pakai dua-duanya. Bisa dibayangin kayak apa donk ya? Muka udah kasar banget.
Tiap aku wudhu, yang aku rasakan nggak kayak dulu. Aku merasa kayak kasar
banget pipiku. Tapi ya itu resiko sih. Yang bilang berhenti dari Naava trus
nggak ada efeknya mana suaranya? Aku pingin liat perubahan mukanya nih!
2.Wajah terasa gatal.
Kalau soal gatal di wajah ini aku rasakan di bagian pipi.
Iya ini gatak banget. Apalagi kalau mau tidur. Bawaannya pingin tak garuk tapi
kok ya masih mikir tar kalau luka gimana. Pokoknya rasanya gatel banget.
Mungkin efek krim yang sudah tidak dipakai, jadi kulit berasa "menjerit
gitu".
3.Terasa perih pada saat-saat tertentu.
Yang aku alami adalah, aku merasakan perih yang "pating
clekit". Iya, pating clekit berasal dari bahasa jawa yang artinya perih
yang nggak enak banget. Biasanya aku merasakan ini saat mau tidur atau ssat
santai. Jadi, semakin aku nggak ada
kerjaan atau hanya bengong aja, maka rasa clekit-clekitnya akan semakin terasa.
Baca juga :
4.Kusam.
Kalau ini sih sudah pasti dialami. Bayangkan saja, setelah
wajah terasa halus dan kinclong dan mendadak berhenti dari krim Dokter itu
biasanya akan nampak sekali kusamnya. Aku juga ngrasain kayak gini, bayangin
aja, udah perih, gatal dan kusam. Ini nggak lebay sih. Bukannya aku menyalahkan
krimnya jelek tapi emang itu efek yang akan terjadi jika kita memutuskan untuk
berhenti dari krim Dokter.
5.Kering dan komedo.
Dua masalah kulita wajah ini memang menjadi hal yang
mengerikan. Hahaaa...lebay nggak sih? Kalau aku sih nggak nyaman aja dengan
keadaan muka yang kering dan muncul komedo. Bukannya gimana ya. tapi sangat
menganggu aja sih. Lha wong pas ngaca ada komedo aja udah setres, gimana orang
lain kalau ngeliat kita ?
6.Bruntusan di bagian wajah yang tersembunyi.
Nah, buat kalian yang pernah berhenti dari krim Dokter,
tentunya akan merasakan bruntusan yang tersembunyi. Maksudnya tersembunyi ini
bagaimana ya? Kalau aku sih, bruntusannnya di bagian pipi dalem. Itu udah
gatel, perih dan bruntusan lagi. Hadeeeeh....komplit pokoknya.
Aku memang nggak terlalu tahu soal make up, tapi setidaknya
aku pernah pakai krim. Jadi hal itulah yang aku rasakan ketika memutuskan untuk
berhenti. CATET ya, aku berhenti pakai Naava bukan karna produknya jelek, tapi
karna sesuatu hal.
Selain 6 masalah di atas, apa saja yang kamu alami ketika
memutuskan untuk berhenti memakai krim Dokter? Share ya? biar sama-sama
tempe....eh tahu.....
~MissAnt~