Rasanya udah 5 Januari
aja. Kayaknya baru kemarin aku ulang tahun yang ke-28, eh lha kok tahu-tahu
udah 30 an aja nih. Udah tua tapi nggak pernah sadar kalau udah 30 ++.
Yap....kadang suka lupa kalau umur udah banyak tapi kelakuan masih kek bocah.
Aku sadar diri kok. Umur udah nggak muda lagi. Tapi emang suka lupa kalau udah
30 an....berasa masih kek 28 nan lah....*YAAAKAAALIIIII
Apa yang udah aku capai selama 31 tahun menjelang
32 ini?
Sungguh...pertanyaan yang
paling nyesek dan bingung gimana menjawabnya. Mungkin bertambahnya umur aku
kali ini (5 Januari 2020), aku sudah tidak didampingi Ibuku lagi. Iya, pada
lahirnya Ibu hanya menemaniku selama 31 tahun 6 bulan. Di usia yang ke 32 ini
aku harus berjalan sendiri. Menentukan apa yang menjadi pilihanku sendiri.
Berjuang sendiri tanpa doa seorang Ibu. Pencapaianku hingga umur 31 tahun 6
bulan itu tak lepas dari doa Ibu. Doa Ibu memang terbukti manjur. Tapi memang
semua harus kembali ke Alloh.
Mungkin ini juga
memberikan banyak pelajaran bagiku. Di umur yang sudah bukan anak-anak ini
akhirnya aku harus bisa lebih bijak dalam mengenal kehidupan yang sebenarnya.
Mungkin sudah hampir 5 bulan Ibu meninggalkanku. Ada kalanya aku juga down
banget. Rasanya seperti belum siap. Tapi mau gimana lagi. Alloh bisa mengambil
milikNYA kapan saja. Jadi kita harus siap.
Kalau ditanya soal apa
yang udah aku capai di umur 31 menjelang 32 ini, rasanya memang belum tercapai
semua. Yang paling nyesek adalah ketika Ibu tidak sempat melihatku berumah
tangga. Yakin aja semua sudah ada yang mengatur. Bahkan sejak kita di dalam
kandungan, Alloh sudah menentukan kita lahirnya bagaimana, jalan hidupnya
bagaimana hinga nanti kembali padaNYA seperti apa. Mungkin ini yang menjadi
pedoman sekarang. Segala sesuatunya memang sudah diatur sedemikian rupa. Tugas
kita adalah manjalaninya. Everything will
be Okay.
Kalau ditanya apa saja
yang sudah aku berikan untuk Ibu semasa hidupnya, alhamdulillah aku sudah bisa
membahagiakan meski belum banyak. Aku sudah belikan Ibu baju-baju dari hasil
kerjaku, sudah sering ngajak jajan ketika aku terima gaji, ngajakin ibu
jalan-jalan juga sudah sering. Nggak papa belum sempat mengajaknya ke tempat
yang jauh, yang penting ibu sudah senang. Hal yang paling menyenangkan dalam
hidupku selama ini adalah membuat ibu selalu senang gembira. Itu aja udah cukup
bagiku. Hingga akhirnya senyuman ibu hanyalah kenangan dan hanya bisa aku
nikmati dalam sebuah foto.
Kalau boleh, aku Cuma mau
bilang,
IBU...
Terima kasih sudah
menjadi Ibu yang terbaik yang tak akan pernah tergantikan buat aku
Terima kasih sudah
menemaniku selama 31 tahun 6 bulan
Terima kasih sudah mengajarkan
hal-hal terbaik untuk dunia dan akhirat
Terima kasih sudah
mengajarkan bagaimana menjadi orang yang sabar dan pemaaf
Terima kasih ...
Terima kasih...
Terima kasih.....
Sebanyak apapuin rasa
terima kasih yang aku ucapkan untumu, Ibu, tidak akan sebanding dengan kasih
sayang dan pengorbananmu selama ini.
Apa yang harus aku ubah seiring bertambahnya umur?
Akhir-akhir ini aku
memang sering baca-baca konten yang berbau agama. Bukannya aku mau terlihat sok
alim. Tapi memang dalah hal agama memang masih kurang banget. Sholat 5 waktu
saja tidak cukup. Banyak hal yang harus dipelajari. Di akhir-akhir menjelang
meninggal, Ibu memang banyak tanya begini, “Kamu tuh sebenere sering denger
pengajian nggak?”, “Mbok sekali-kali ikut pengajian biar tahu ini itu”.
Sampai pada akhirnya aku
bilang begini, “Yaudah bu besok kalau ibu pengajian, aku ikut ya”. Tapi
ternyata belum sempet. Sedih kalau inget. Mengapa belum sempat banget? Mengapa
waktu ada waktu malah nggak aku pakai buat pengajian bareng Ibu?”.
Sesederhana itu
permintaanya. Dalam hidup memang segala sesuatunya harus seimbang. Nyari duit itu wajib, tapi jangan lupa sama
Ibadah. Begitulah pesan Ibu setiap lihat aku kelamaan mengerjakan sesuatu di
depan laptop. Bodohnya aku memang nasihat itu sering aku abaikan. Hingga
akhirnya tersadar. Di saat lagi down banget, pada akhirnya akan minta ini itu
sama Alloh. Kadang memang semalu itu.
Ternyata kalau aku
baca-baca, banyak hal yang belum aku terapkan dengan sempurna. Tidak hanya soal
sholat 5 waktu saja. Tidak hanya soal membaca al-quran. Tidak hanya soal puasa
sunnah. Tidak hanya soal melalukan sholat sunnah. Banyak hal yang aku sendiri
masih harus belajar.
Aku nggak munafik sih.
Kadang memang belum sempurna dalam sholat. Misalnya saja sholat subuh.
Nah....ini masih sulit banget buat aku. Akhir-akhir ini memang rasa susah
bangun subuh. Masih pakai bantuan alarm saja belum ontime. Kadang sudah jam 7
masih saja sholat subuh. Malu banget sama anak-anak kecil yang bisa bangun
sholat subuh. Nggak papa memulai perlahan lagi daripada nggak ada perubahan
sama sekali.
Harapan semua orang
setiap bertambah umur pasti beda-beda. Kalau aku juga yang penting itu tadi.
Masih banyak belajar lagi. Selama ini memang terlalu banyak mengejar dunia
hingga lupa apa saja bekal untuk kehidupan di akhirat nanti.
Tidak ada yang terlambat
untuk memulai sesuatu. Lebih baik ada kemauan untuk berubah ke arah yang lebih
baik daripada hanya sekedar merencakannya saja. Kalau aku lihat, di sana
mungkin banyak orang yang sudah berkecukupan tapi merasa kurang....kurang dan
kurang. Hal itu mungkin bisa disebabkan karena kurang seimbang antara
kepentingan dunia dan bekal untuk kehidupan yang abadi nantinya.
Sekali lagi.....
Selamat bertambah umur
untuk diriku sendiri
Semoga semakin menjadi
orang yang bijak
Semoga bertambahnya umur
akan semakin baik dalam segala hal
Dan yang pasti yang aku
minta selama ini semoga cepat terkabul. (Cukup aku sama Alloh yang tahu)
#MeTurnTo32y.o
~MissAnt~