Sumber Gambar : Google |
Work From Home atau yang
lebih populer dengan sebuat WFH kini memang lagi naik daun. Bahkan sampai jadi
trending topic di twitter lho. Yang anak twitter pasti tahu donk.
Diterapkannya
WFH ini karena untuk meminimalisir terjadinya penyebaran virus Corona. Salah
satu pencegahan virus ini adalah dengan rajin mencuci tangan dan menjaga pola
makan dengan gizi seimbang agar tetap sehat.
Sayangnya yang bikin
kesel dari hebohnya virus Corona ini adalah, orang yang sedang batuk dan flu
justru tidak mau pakai masker. Kesel nggak sih? Apa susahnya antisipasi. Tapi
yah....kesadaran orang memang beda-beda. Ada yang masih peduli sama orang lain
dan ada yang EGOIS.
Tapi di sini yang akan
aku bahas adalah tentang fenomena WFH atau kerja dari rumah. Work From Home lho
ya, bukan Work For Holiday. Ngomongin soal WFH, Aku jadi pingin nulis panjang
lebar tentang Work From Home atau Remote atau intinya kerja dari rumah.
Tadinya sih mau Aku bikin semacam thread aja di twitter, tapi kok kayaknya enak
di blog sekalian. Biar orang-orang AWAM pada paham tentang yang namana WORK
FROM HOME.
Bukanlah hal yang tabu
Kenapa Aku bilang kalau
WFH ini bukan hal yang tabu? Karena sebagai orang yang suka nulis dan pernah
menghasilkan uang dari kerja remote, Aku merasa ini bukan hal yang baru. Justru
ini populer di kalangan pekerja kreatif seperti Designer, Content Creator,
Content Writer, Copy Writer, Digital Marketing, Marketing Online, Media online
dan masih banyak lagi,
Hello.....ini udah tahun
2020 lho. Dan kerja remote itu bukan hal yang tabu, kecuali kalau kamu pola
pikirnya masih kuno, masih awam, masih katrok, ya bakalan nganggep ini sebuah
sesuatu yang WOW....kerja dari rumah mana efektif?
Ya mungkin bagi pekerja
yang NON di balik laptop agak terasa aneh sih. Misalnya seorang Customer
Service, Receptionist dan profesi lainnya yang harus stay di depan layar.
Mungkin mereka berangapan kalau kerja remote itu aneh dan menganggap kurang
produktif. Kalau Aku pribadi sih tersinggung banget kalau kerja remote dibilang
nggak produktif dan males-malesan.
Coba sekarang MIKIR DIKIT
AJA, dikit aja kok mikirnya. Kalau profesi di balik layar seperti penulis,
desainer dan industri kreatif lainnya sih sebenarnya aman-aman saja kalau kerja
remot. Kuncinya Cuma 1 yaitu kepercayaan. Kalau ORANG AWAM ini tidak percaya
dengan pekerja online maupun profesi yang biasa dikerjakan secara remote,
berarti Anda punya masalah sama orang itu.
Nggak suka sama Saya
boleh saja, asal jangan UNDERESTIMATE orang yang pernah kerja remote. Tidak
semua orang yang kerjanya remote itu malas-malasan, tidak produktif dan tidak
profesional. Kenapa? Anda belum pernah merasakan kerja remote ya? Kasian amat,
zaman udah digital banget di mana skill dan teknologi bisa dijadikan uang dan
bisa kerja dari mana saja, ASALKAN peralatannya mendukung seperti koneksi
internet lancar dan laptop aman tanpan gangguan.
Aku memang sudah biasa
kerja remote begini. Bahkan Aku sama klien penulis aja kadang nggak kenal
banget. Tapi kenapa bisa jalan? Kenapa nggak ada masalah sama sekail? KARENA
FAKTOR KEPERCAYAAN. Dia butuh skill aku dan aku butuh duit. DEAL KAN? Begitu
mudahnya. Kalau nggak percaya, coba aja jadi Freelancer di Projects.
Hasilnya bisa kamu lihat sendiri kalau pekerja remote
itu juga bisa profesional.
JANGAN HANYA KARENA KAMU
BENCI ORANGNYA, LALU KAMU BISA SEENAKNYA MEREMEHKAN PROFESINYA YANG JUGA PERNAH
MENJADI PEKERJA REMOTE.
Lebih efektif di saat seperti ini
Kita nggak pernah tahu
kapan virus Corona ini akan berakhir. Semoga lebih cepat. Semua orang juga
berharap yang terbaik dan cepat teratasi. Salah satu cara yang bisa kita
lakukan adalah dengan mencuci tangan secara rutin. Baru-baru ini banyak yang
melakukan Social Distancing.
Sebenarnya ini cukup
efektif. Terlebih kalau lingkunganmu ada yang sedang (maaf) batuk atau flu.
Cara paling efektif dan jika memungkinkan, pekerja bisa melakukan kerja remote.
Kerja remote bisa menjadi
solusi yang tepat. Sayangnya masih ada yang punya pikiran kalau kerja remote
bakal bikin seseorang jadi nggak produktif dan malas-malasan. Ya kalau emang
belum terbiasa ya nggak tahu ya. Kalau aku pribadi udah biasa dan bahkan sering
dan baik-baik saja. Seperti yang udah aku bilang tadi, KUNCINYA Cuma satu yaitu
KEPERCAYAAN.
Itu aja, lain halnya
kalau Anda tidak suka sama Saya dan tidak percaya sama Saya, maka negatip mulu
pikirannya. Kasian sama orang model begitu. Yang di hatinya hanya BENCI, TIDAK
SUKA, BENCI, TIDAK SUKA. Semoga cepat sadar pola pikirnya.
Bukannya mau sombong atau
berlebihan, tapi dulu Aku pernah jadi Freelancer dan kerjanya Remote. Ownernya
ada di Jakarta dan Aku di Klaten. Untuk komunikasi hanya lewat WA dan Email untuk
mengirim pekerjaan. Dan segalanya baik-baik saja. Karna yang kami pegang adalah
KEPERCAYAAN dan KOMUNIKASI. Aku yakin, kalau keduanya terjalin. Semuanya akan
baik-baik saja.
Profesional sajalah.
Kalau nggak suka sama Saya ya terserah. Itu urusan Anda. Dan sangat bukan
urusan Saya kalau Anda nggak suka sama Saya. Ingat ya, kalau hidup mau mudah,
maka mudahkan orang lain. Jangan mempersulit.
Semoga segala sesuatunya
lancar.
~MissAnt~