Akhirnya yang
ditunggu-tunggu tanyang juga. Sebenarnya aku pingin ikutan kuis Bikin meme-meme
H-7 penayangan Gundala, tapi aku maju
mundul soalnya nggak pandai desain. Lagian aku liat-liat hasil merek-mereka
yang ikut meme ini aku jadi minder, soalnya bagus-bagus semua. Tapi nggak papa
lah, yang penting hari ini aku udah nonton Gundala.
Kalau sebelumnya
banyak berseliweran orang-orang udah nonton premier dan dapet tiket presale,
sementara aku masih sabar buat nonton hari pertama tayang yang bertepatan
dengan hari ini 29 Agustus 2019. Dan akhirnya aku juga mau mengulas banyak hal
tentang berbagai pesan yang disampaikan dalam film karya pak Joko Anwar
tersebut.
Sebelumnya aku
sempet baper pas masih di awal-awal. Kenapa? Inget nggak pas adegan di mana
Sancaka jatuh sakit sendirian dan manggil-manggil nama Ibunya. Itu aku sedih
banget. Jadi inget beberapa waktu lalu aku nggak enak badan dan kangen sama
Ibu. Pertama kalinya nggak enak badan tanpa Ibu itu nggak enak. Makanya harus
bisa jaga kesehatan biar nggak gampang sakit.
Oke lanjut ke
Gundala.
Film superhero
ini memang beda dari yang lain. Ini juga merupakan film superhero yang terlihat
natural. Lebih ke Jagoan-jagoan yang masih Indonesia banget. Selain itu,
pemilihan kostumnya juga sederhana tapi ngena banget.
Pokoknya pas banget.
Sepanjang film ini aku jadi pingin jadi Sancaka yang punya kekuatan petir
sehingga nggak takut lagi kalau pas hujan gede di jalan dan tiba-tiba ada
petir. Hehehe.....
Sepanjang cerita
seolah membuatku manggut-manggut sambil bergumam, “Oh...gitu ya”, “Wah....keren”, “Hmmm.....ternyata” dan masih
banyak hal yang bakalan bikin penonton berdecak kagum. Hal ini juga tak lepas
dari sang penulis yaitu Pak Joko Anwar. Ceritanya mengalir enak dan
menghidupkan karakter Superhero yang Indonesia banget. Pokoknya Negeri ini
memang butuh seorang Sancaka. Nanti kamu bakalan bengong ketika ada adegan
dengan dialog bahasa jawa yang ternyata itu merupakan bahasa jawa yang tak
biasa. Penasaran kan? Makanya nonton. Hahaha.....
Kalau kamu udah
nonton, nanti kamu bakalan mikir, ooh....ternyata....oh...ternyata dan
oh....ternyata. Eh tapi tidak semua orang punya pemikiran yang sama ding. Bisa
jadi aku doang yang mikirnya Cuma, Oh....ternyata...oh ternyata dan oh
ternyata.
Setiap film tentu
punya makna yang tersirat, seperti halnya Gundala. Di film ini, menurutku
banyak sekali pesan yang ingin disampaikan. Dan ternyata emang benar sih, mau
tau apa sajalah pesan yang tersirat tersebut?
Beginilah versiku...
Pesan tersirat di
film Gundala
1.Jangan terlalu
ikut campur dengan urusan orang lain, karna nanti kita juga yang bakal susah.
Yang udah nonton
pasti tahu donk adegan ini. Kalau aku sih, tiap nonton film terlalu nyimak
banget, jadi nggak masalah kalau harus nonton film sendirian, karna emang
tujuannya NONTON, bukan NGOBROL. Iya nggak?
Dalam hidup,
sebaiknya kita tidak perlu mencampuri urusan orang lain. Biarlah menjadi urusan
mereka. Bukan berarti tidak peduli karena kehadiran kita hanya akan membuat
mereka terganggu bahkan menyusahlan diri kita sendiri. Catet ya catet.
2.Jangan mudah
percaya dengan orang lain.
Terlalu negative
thinking sama orang tidak baik, terlalu mudah percaya dengan orang lain juga
tidak bagus. Jalani sewajarnya saja. Dekat bukan berarti kita harus tahu
segalanya tentang seseorang. Percaya sama orang boleh, asal janghan berlebihan.
Paham maksudnya, kan?
3.Ujian
kemanusiaan adalah ketika kita tak mampu melawan ketidakadilan di depan kita.
Yang satu ini
sebenarnya aku simpulkan dari salah satu adegan yang dialognya begini, “Kalau kita tidak melawan ketidakadilan di
depan mata, maka kita sudah tidak punya rasa kemanusiaan”. Ini keren
banget. Iya juga sih. Kalau masih punya hati nurani, lantas mengapa kita masih
membiarkan rasa ketidakadilan berlanjut?Kalau benar-benar diresapi memang ada
benarnya juga sih. Pak Joko memang keren, memberi pesan tersirat yang dalem
banget.
4.Musuh manusia
yang paling berbahaya adalah kebenaran yang disembunyikan.
Nah....kalau
ini, adegan siapa lagi bicara sama siapa
cobak? Tebak...tebak. Nggak tau ya? Makanya nonton dulu. Ajak aku lagi juga
boleh. Mau nonton berulang-ulang juga nggak bakalan bosen. INI SERIUS DAN AKU
NGGAK LAGI LEBAY.
Manusia kadang
memang banyak yang munafik. Mereka tahu kebenaran tapi selalu menyembunyikannya
untuk kepentingannya sendiri. Sebenarnya memang ada yang lebih membahayakan
dari musuh yang menyamar sebagai teman, yaitu kebenaran yang disembunyikan.
Indonesia memang harus lebih banyak lagi bikin film-film yang menyelipkan pesan
yang tersirat. GREAT JOB, Mr. Joko Anwar.
5.Hal yang tidak
bisa dihentikan adalah kedamaian.
Ketika seorang
ksatria berkata, “Semua sudah aman, sekarang
Aku ingin hidup damai”, maka sebenarnya masih banyak hal yang harus dia
jaga. Seperti dalam salah satu adegan yang menyebutkan bahwa di Dunia ini, hal
yang tidak bisa dihentikan adalah kedamaian.
6.Apa gunanya
hidup jika tidak peduli dengan orang lain.
Setiap orang
memiliki karakter yang berbeda-beda. Jika kita memang tidak suka ikut campur
urusan orang lain, bukan berarti tidak peduli dengan orang lain. Karena ada
saatnya seseorang membutuhkan bantuan kita atau sebaliknya, karna hidup akan
lebih bermakna dengan tolong menolong.
7.Yang terlihat jahat tidak selamanya jahat.
Kalau kalian nonton dengan seksama, pasti ada pandangan
tentang ini. Terkadang orang yang dianggap jahat memang belum tentu jahat.
Mungkin saja prang tersebut berbuat jahat sama orang lain karena dirinya merasa
diusik orang lain, tapi di balik itu semua, orang itu adalah penyelamat bagi
anak yatim sekaligus mengangkat derajatnya. Nah....loh....ini lagi ngomongin
siapa cobak? Kalau kamu udah nonton pastinya tahu donk.
8.Yang sembunyi
kini telah muncul.
Ini sebenarnya
diucapkan dalam bahasa jawa, kalau diartikan dalam bahasa Indonesia kira-kira
seperti itu. Kalau kamu nonton dan ngeh, ini adalah dialog antara Ghazul dan Ki
Wilawuk dan pakai bahasa jawa yang asing.
“Yang selama ini
sembunyi kini telah muncul”,
Sebenarnya adalah
sebuah pesan tersirat yang
hanya dipahami oleh beberapa orang saja. Coba kamu renungkan sejenak, nanti
juga kamu paham kok. Pokoknya film ini ngena
banget sama apa yang terjadi di Indonesia. Mungkin makna pesan yang
tersirat tersebut adalah, akan ada orang yang membawa pengaruh positif untuk
negeri ini. Mungkin iya mungkin tidak. Yaa...namanya pendapat.
Penasaran?
Langsung tonton filmnya ya. Aku sebenarnya maju mundur mau review film Gundala.
Di satu sisi memang akun suka banget mengulas film yang sudah aku tonton, tapi
di sisi lain aku malu sama pak Joko Anwar, takutnya ulasanku ini kurang bagus
di mata sang penulis.
Secara kan film Gundala sudah bagus banget dari segi
apapun, jadi aku agak malu mau review. Hehe.....tapi akhirnya aku memutuskan
buat melanjutkan review dan jadilah ini.
Oiya, di akhir
ending, udah ada juga spoiler tentang para ksatria bumi langit yang bakal bikin
kamu nggak sabar buat nonton. Sri Asih udah ada tuuuh. Cantik banget. Pantas
aja pas kemunculan Sri Asih ini penonton cowok-cowok pada heboh. Hahaaa....
Di akhir nonton film ini mendapatkan Applause meriah dari penonton. Ya emang pantas. Keren banget.
HADEEHHH KOK JADI
SPOILER GINI. *Maapkan
Kalau menurut
kalian yang udah nonton? Kira-kira ada lagi nggak pesan yang tersirat selain
yang aku sebutkan? Kalau ada share yak?
Sampai jumpa di
review film yang lain.
~MissAnt~