Sebenarnya aku
pernah ngetwit begitu. Ada yang paham nggak maksudnya gimana? Yang udah paham
ya Alhamdulillah....yang belom paham ya sini aku jelasin. *BenerinKacaMata
Jadi ini berawal
dari orang yang bilang padaku begini, “Kok kamu ke mana-mana sendirian sih,
emangnya nggak malu gitu ya”. Lalu aku pantengin aja mukanya. Aku liatin lama
banget. Sampai pada akhirnya dalam hati aku berucap, “Oh....ternyata kamu
seekor bebek, pantesan...”.
Sebenarnya yang
lebih kasihan itu siapa sih? Seekor bebek atau aku? Tapi aku rasa aku baik-baik
saja. Lalu apa aku harus menyebut seekor bebek itu kasihan? Iya banget. Lah kok
bisa? Iya karena hidupnya sia-sia? Mengapa sia-sia? Ingat ya, hidup Cuma
sekali. Lalu ngapain kamu harus memilih jadi bebek?
Orang jalan ke
sana, ikut ke sana. Orang jalan ke sini, ikut ke sini. Orang nyebur kolam,
eee....kamunya ikut meski nggak bisa renang. Lah....apa nggak lebih kasian? Dan
yang lebih parah dari bebek adalah orang yang suka ngajakin membenci orang lain
yang dia benci.
Si A nggak suka
sama si B. Lalu si A ngajakin si C, D, E dan seterusnya buat membenci si B.
Padahal mereka sebenarnya nggak punya masalahnya sama si B. Lalu kenapa ikut
musuhin si B? Hayoloh....kenapa “Bebek” macam begitu masih berkeliaran di tahun
2020.
Hellooooow.......Ini
sudah tahun 2020. Di mana banyak orang yang berkarya ini itu karena kemudahan
teknologi. Tapi kenapa ada orang yang mentalnya kayak Bebek? Yang masih
ikut-ikutan orang lain demi mendapatkan pamor. Yang nggak berani mengambil
keputusan karena takut dimusukin? GAES....plisss.....hidup ini Cuma sekali
lho....yakin nggak nyesel kalau Cuma jadi BEBEK?
Tapi ya hidup itu
pilihan sih. Kamu mau jadi Bebek biar dapet pamor tinggi. Atau kamu mau jadi
diri sendiri dan memilih jalanmu sendiri. Yang penting hepi aja sih. Nggak
salah juga kalau kamu mau jadi Bebek yang ke sana ke mari Cuma ngintilin orang. Nggak jelas arah dan
tujuanmu mau ke mana. Bagai air di daun talas. Yah....kira-kira begitulah.
Semakin ke sini,
menurutku orang-orang makin SAKIT. Kenapa? Mereka rela jadi Bebek hanya karena
ingin pamor yang lebih tinggi. Mungkin mereka nyaman-nyaman saja menjadi Bebek.
Namun amat sangat disayangkan. Kenapa kok sayang? Iya....udah sayang banget eh
malah nggak jodoh?
*Lah.....ini gimana sih malah nggak nyambung*
Oke-oke
baiklaaa.....balik ke topik soal Bebek deh
Buat kamu-kamu
yang masih jadi Bebek, sebaiknya pikir-pikir lagi deh. Kira-kira apa yang
membuatmu sampai sekarang masih bertahan buat jadi Bebek-Bebekan. Nggak capek ngikut-ngikut orang terus? Nggak capek
ikutan ngebenci orang yang kamu
sendiri nggak tahu alasannya?
Kalau boleh saran
nih, hidup Cuma sekali lho. Masa iya kamu nggak mau jadi diri sendiri. Asal
kamu tahu ya, jadi diri sendiri itu enak. Lebih bahagia. Yang jelas lebih
menikmati hidup. Tapi semua kembali sama kamu. Mau jadi Bebek atau menikmati
hidup?
~MissAnt~